- Atep Rizal menilai pelatih baru Timnas Indonesia sebaiknya berasal dari Jerman.
- Jurgen Klopp dan Carlo Ancelotti disebut sebagai contoh ideal.
- Ia menekankan pentingnya pengalaman nyata, bukan sekadar nama besar.
Suara.com - Mantan pemain Timnas Indonesia, Atep Rizal, ikut angkat bicara soal sosok yang layak menggantikan Patrick Kluivert di kursi pelatih Garuda. Nama Carlo Ancelotti pun disinggung.
Bagi Atep, pelatih baru nanti harus punya standar tinggi—lebih baik dari pendahulunya, baik dari sisi pengalaman maupun prestasi.
Menurutnya, pelatih ideal untuk Timnas Indonesia sebaiknya tetap berasal dari Eropa, dan Jerman menjadi negara yang pantas dipertimbangkan.
“Saya pikir pelatih baru bisa dicoba dari Jerman. Mereka punya taktik dan sains sepak bola yang terukur, serta disiplin tinggi," kata Atep kepada awak media.
Selain faktor teknis, Atep juga menyoroti pentingnya kemampuan beradaptasi dengan latar belakang pemain yang beragam, termasuk pemain naturalisasi.
"Selain itu, pelatih Jerman juga sudah terbiasa menangani pemain dengan latar belakang beragam, termasuk yang naturalisasi,” jelasnya.
Atep menegaskan, siapa pun calon pelatih Timnas Indonesia nanti harus punya rekam jejak yang jelas, bukan hanya nama besar tanpa bukti nyata di lapangan.
“Pelatih Timnas Indonesia harus punya pengalaman dan prestasi nyata. Tidak harus pernah menangani timnas, tapi minimal sukses bersama klub besar," jelasnya.
Sebagai contoh, Atep menyinggung Carlo Ancelotti, pelatih berpengalaman yang kini dipercaya memimpin Timnas Brasil setelah sukses besar di level klub.
Baca Juga: Fenomena Popularitas Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Bikin Heran Rekan Kevin De Bruyne
"Contohnya Carlo Ancelotti, pelatih klub berpengalaman yang akhirnya juga dipercaya menangani timnas Brasil,” ia menambahkan.
Atep menilai pelatih asal Jerman seperti Jurgen Klopp juga bisa jadi opsi ideal karena dikenal punya karakter kuat dan filosofi permainan agresif.
“Pelatih Jerman itu punya karakter kuat. Misalnya Klopp dengan gaya gegen pressing-nya yang menekan lawan dari segala arah. Memang sulit, tapi kalau PSSI sanggup mendatangkannya, kenapa tidak?” kata Atep sambil tersenyum.
Di akhir, Atep menekankan pentingnya PSSI menjaga standar tinggi dalam memilih pelatih baru.
“Yang penting jangan di bawah level Shin Tae-yong dan Kluivert. Kita harus naik kelas, bukan turun,” pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
Terkini
-
Andre Rosiade: CLBK itu Biasa, Kasih Target ke Shin Tae-yong
-
Jurgen Klopp Diminta Latih Timnas Indonesia, STY Out
-
Chelsea Menang 4-3, Enzo Maresca Semprot Liam Delap: Memalukan!
-
Bojan Hodak Skakmat Jeje: Ngomong Bola untuk Ahli, Bukan Penerjemah
-
Ole Romeny Balas Keraguan: Tak Semua Percaya Saya Bisa Kembali ke Timnas Indonesia
-
Anggota DPR RI Ini Sebut STY Bakal Kasih Keuntungan Timnas Indonesia, PSSI Diminta Turunkan Ego
-
Punya Kans Juara Premier League, Arsenal Gak Bisa Cuma Andalkan Set Piece
-
Shin Tae-yong dan Louis van Gaal Dicoret, Sisa 3 Calon Pelatih Timnas Indonesia
-
Arsenal ke Perempat Final, Penampilan Bocah 15 Tahun Bikin Kagum Mikel Arteta
-
Profil Bojan Hodak, Calon Pelatih Timnas Indonesia Setelah Patrick Kluivert Gagal Lolos Piala Dunia