- Putra dari pasangan pesepak bola, Litmanen tumbuh di keluarga yang akrab dengan dunia si kulit bundar.
- Sejak remaja, ia sudah menunjukkan bakat luar biasa bersama FC Lahti, sebelum melanjutkan ke HJK Helsinki dan kemudian MyPa.
- Tempat di lini depan Ajax kala itu masih ditempati Dennis Bergkamp, ikon Belanda yang kelak menjadi legenda Arsenal.
Suara.com - Dalam sejarah sepak bola Eropa, ada nama-nama besar yang mendefinisikan era mereka, dan di antara mereka, Jari Litmanen berdiri sebagai sosok yang unik.
Lahir di Finlandia, negara yang lebih dikenal dengan hoki es dan Formula 1 daripada sepak bola, Litmanen berhasil menembus panggung tertinggi Eropa dan menjadi ikon sejati di Ajax.
Putra dari pasangan pesepak bola, Litmanen tumbuh di keluarga yang akrab dengan dunia si kulit bundar.
Sejak remaja, ia sudah menunjukkan bakat luar biasa bersama FC Lahti, sebelum melanjutkan ke HJK Helsinki dan kemudian MyPa, klub yang membawanya meraih Piala Finlandia 1992. Gol indahnya di final turnamen itu menjadi tiket menuju Ajax.
Lompatan ke Ajax dan Awal Era Keemasan
Ketika Litmanen tiba di Amsterdam, ia harus bersabar.
Tempat di lini depan Ajax kala itu masih ditempati Dennis Bergkamp, ikon Belanda yang kelak menjadi legenda Arsenal.
Namun saat Bergkamp hengkang ke Inter Milan, Litmanen pun naik panggung.
Musim berikutnya, ia langsung meleda, 36 gol dari 39 pertandingan, menjadi top skor Eredivisie dan mengantarkan Ajax juara Belanda.
Baca Juga: Manchester United, Real Madrid dan PSG Saling Sikut Demi Rekrut Wonderkid Meksiko
Pelatih Louis van Gaal kemudian membangun tim yang akan dikenang sepanjang masa perpaduan talenta muda seperti Patrick Kluivert, Clarence Seedorf, dan Edgar Davids, serta pemain impor cerdas seperti Litmanen dan Nwankwo Kanu.
Litmanen bukan penyerang murni, melainkan penyerang bayangan dengan visi dan insting tajam.
Ia bukan pemain tercepat, namun selalu tahu di mana harus berada.
Dalam sistem Van Gaal, ia menjadi penghubung sempurna antara lini tengah dan lini depan, pemain yang memimpin pressing sekaligus pencetak gol ulung.
Puncak Karier: Juara Eropa 1995
Musim 1994/95 menjadi momen puncak Ajax. Mereka tak terkalahkan di liga, mencetak 106 gol, dan menutup musim dengan trofi Liga Champions setelah menumbangkan AC Milan 1-0 di final.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Kandidat Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman vs Giovanni van Bronckhorst
-
Nama Sudah Mengerucut, Paling Lambat Januari Timnas Indonesia Punya Pelatih Baru
-
Tidak Ada Rizky Ridho, Berikut Penerima FIFA Football Awards 2025
-
Kenapa Rizky Ridho Gagal Raih FIFA Puskas Award 2025?
-
Ada Lamine Yamal dan Cole Palmer, Ini Daftar 11 Permain Terbaik FIFA 2025
-
Hasil Copa Del Rey: Barcelona Usai Susah Payah Kalahkan Tim Kasta Ketiga
-
Hasil Piala Liga: Alejandro Garnacho Bawa Chelsea ke Semifinal Usai Jungkalkan Cardiff City
-
Rizky Ridho Batal Catatkan Sejarah, Ini Pemenang Puskas Award 2025
-
Jamie Carragher Tiba-tiba Melunak, Bujuk Mo Salah Balik Lagi ke Liverpool
-
Pep Guardiola Pastikan James Trafford Tetap di Manchester City, Chelsea Gigit Jari