- Evra mendapat kabar mendadak dari sang kakak bahwa ibunya dirawat di rumah sakit karena masalah perut.
- Evra mengaku sempat terpukul berat hingga kehilangan kendali emosi karena tidak siap melihat kondisi ibunya yang kehilangan kaki.
- Namun, seiring waktu, ia belajar menerima dan menjadikan ibunya sebagai sumber kekuatan hidupnya.
Suara.com - Mantan bintang Manchester United, Patrice Evra, membagikan kisah pribadi yang menyentuh hati tentang perjuangan sang ibu, Juliette, yang mengalami Alzheimer dan kehilangan satu kakinya.
Evra menjelaskan alasan di balik kebiasaannya tampil dengan satu sepatu dalam sejumlah unggahan di media sosialnya, sesuatu yang sering membuat para penggemarnya bertanya-tanya.
“Orang-orang selalu bertanya di kolom komentar, ‘Kenapa dia cuma pakai satu sepatu?’ atau bercanda bahwa saya tidak punya cukup uang. Tapi sebenarnya, setiap kali saya tidak memakai sepatu kiri, itu adalah bentuk penghormatan untuk ibu saya,” ujar Evra dilansir dari Manchester Evening News.
Ia kemudian menceritakan peristiwa memilukan pada tahun 2010 saat masih membela tim nasional Prancis. Kala itu, Evra mendapat kabar mendadak dari sang kakak bahwa ibunya dirawat di rumah sakit karena masalah perut.
“Ketika saya tiba di rumah sakit, semua orang menangis. Saya masuk ke ruangan dan mencium ibu saya yang terbaring di tempat tidur. Saat saya menarik selimut, saya baru sadar bahwa kakinya telah diamputasi,” kenangnya.
Evra mengaku sempat terpukul berat hingga kehilangan kendali emosi karena tidak siap melihat kondisi ibunya yang kehilangan kaki. Namun, seiring waktu, ia belajar menerima dan menjadikan ibunya sebagai sumber kekuatan hidupnya.
“Sekarang, ibu saya punya kaki palsu dan ia bisa menari lagi. Setiap video yang saya unggah tanpa sepatu kiri, itu untuk pahlawan saya — ibu saya,” tambahnya.
Dalam wawancara yang sama, Evra juga mengungkap bahwa sang ibu kini berjuang melawan penyakit Alzheimer, yang perlahan memengaruhi daya ingat dan fungsi kognitifnya.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa ibunya tetap memiliki semangat hidup tinggi.
Baca Juga: Morgan Gibbs-White Gemetar Lihat Perubahan Manchester United: Luar Biasa!
“Dia tetap positif, tetap tersenyum. Saya bangga padanya,” ujar pria asal Prancis itu.
Patrice Evra sendiri dikenal sebagai salah satu bek kiri terbaik di generasinya.
Ia meniti karier dari klub kecil CSF Bretigny sebelum menembus level tertinggi bersama AS Monaco dan kemudian Manchester United pada 2006.
Di bawah asuhan Sir Alex Ferguson, Evra memenangkan lima gelar Premier League dan satu trofi Liga Champions.
Ia menutup kariernya di Juventus, Marseille, dan West Ham United, serta mencatat 81 penampilan bersama tim nasional Prancis sebelum pensiun pada 2019.
Kontributor: Azka Putra
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
Pesta Gol ke Gawang FC Koln, Bayern Munich Lewati Rekor Gila AC Milan
-
Curhat Sedih Anak Patrick Kluivert: Orang-orang Selalu Mencari Kesalahan
-
Alasan Haru Paul Scholes Tinggalkan Pekerjaan Jadi Pundit di TV
-
Pasang Badan Saat Kisruh El Clasico, Raphinha Layak Jadi Kapten Barcelona
-
5 Fakta Menarik Laga Premier League Akhir Pekan Ini: Arne Slot Bakal Dipecat?
-
Selamat Tinggal Vinicius Jr, Selamat Datang Erling Haaland
-
Manchester United Masih Punya Banyak Duit, Siapa Lagi yang Mau Dibeli?
-
Ingat Namanya Divine Mukasa, The Next Kevin De Bruyne
-
Liverpool Berada di Titik Nadir, Jurgen Klopp Bakal Pulang ke Anfield?
-
Juventus Jangan Terlalu Banyak Berharap! Spalletti Bukan Conte atau Mourinho