- Zamorano memulai kariernya di Cobresal, klub kecil di Chile, dan langsung menunjukkan bakat besarnya dengan membantu tim meraih gelar Copa Chile 1987.
- Ketajamannya membuat klub-klub Eropa tertarik, hingga akhirnya ia berlabuh di St. Gallen, Swiss, di mana ia mencetak 38 gol hanya dalam dua musim.
- Performa impresif itu membawanya ke Sevilla di La Liga, tempat ia membentuk duet mematikan bersama Davor Suker.
Suara.com - Nama Ivan Zamorano akan selalu melekat di hati para penggemar sepak bola era 1990-an.
Bomber asal Chile ini dikenal sebagai salah satu ahli sundulan terbaik dalam sejarah sepak bola dunia, pemain yang seolah bisa terbang lebih tinggi dari bek mana pun, dengan insting tajam di depan gawang.
Zamorano memulai kariernya di Cobresal, klub kecil di Chile, dan langsung menunjukkan bakat besarnya dengan membantu tim meraih gelar Copa Chile 1987.
Ketajamannya membuat klub-klub Eropa tertarik, hingga akhirnya ia berlabuh di St. Gallen, Swiss, di mana ia mencetak 38 gol hanya dalam dua musim.
Performa impresif itu membawanya ke Sevilla di La Liga, tempat ia membentuk duet mematikan bersama Davor Suker.
Dua musim bersinar di Andalusia membuat Real Madrid datang meminangnya pada 1992.
Raja Udara Bernama Zamorano
Di Real Madrid, Zamorano menjelma menjadi simbol kerja keras dan determinasi. Musim debutnya menghasilkan 37 gol, menjadikannya idola baru di Santiago Bernabeu.
Puncak kariernya datang pada musim 1994/95 ketika ia menjadi top skor La Liga dengan 28 gol dan membawa Real Madrid meraih gelar juara.
Baca Juga: Legenda Juan Sebastian Veron: Penyihir Lapangan Tengah yang Bikin Sir Alex Naik Pitam
Momen paling dikenang adalah hat-trick-nya ke gawang Barcelona dalam kemenangan telak 5-0 di El Clasico.
Aksi luar biasa itu memastikan namanya diabadikan dalam sejarah rivalitas klasik Spanyol.
Selain di level klub, Zamorano juga menjadi pilar utama Timnas Chile, membentuk duet legendaris bersama Marcelo Salas.
Kombinasi keduanya mengantarkan Chile lolos ke Piala Dunia 1998, di mana mereka menjadi momok bagi pertahanan lawan.
Era Inter Milan dan Nomor Ikonik 1+8
Pada 1996, Zamorano hijrah ke Inter Milan di Serie A, liga yang saat itu menjadi rumah bagi para bintang dunia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Kata-kata Jordi Amat soal John Herdman
-
Lebih Konsisten dari Manchester United, Emery Minta Aston Villa Tetap Membumi Jamu Setan Merah
-
Aksi Gila Kiper PSG, Tetap Main Meski Tulang Patah Demi Kunci Gelar Piala Interkontinental
-
Hasil Persebaya vs Borneo FC: Gol Telat Malik Risaldi Selamatkan Bajul Ijo dari Kekalahan
-
Federico Barba Pasang Target Sempurna: Persib Bidik 4 Kemenangan Beruntun di Akhir Putaran Pertama
-
Alarm Bahaya untuk Persib! Marc Klok Terancam Absen Jelang Duel Krusial Kontra Bhayangkara FC
-
Abaikan Rekor 17 Tahun, Alonso Minta Madrid Waspadai Kejutan Sevilla di Bernabeu
-
Persiapan Ideal, Bojan Hodak Pastikan Persib Siap Hadapi Bhayangkara FC
-
Hasil BRI Super League: Persis Solo Bikin Gol Bunuh Diri, Dewa United Pesta 5 Gol
-
Komentar Cristian Chivu Setelah Inter Milan Tersingkir dari Piala Super Italia 2025 Oleh Bologna