- Frank Lampard sukses mengubah Coventry City jadi kandidat promosi Premier League.
- Jody Morris menyebut Lampard layak gantikan Thomas Tuchel di timnas Inggris.
- FA disebut bisa mempertimbangkan Lampard setelah Piala Dunia 2026.
Suara.com - Mantan asisten pelatih Chelsea, Jody Morris, menilai Frank Lampard layak menjadi kandidat kuat pelatih tim nasional Inggris setelah masa kerja Thomas Tuchel berakhir usai Piala Dunia 2026.
Lampard saat ini tengah menorehkan prestasi impresif bersama Coventry City, yang memuncaki klasemen sementara Championship musim 2025/2026.
Di bawah asuhannya, Coventry bertransformasi dari tim papan bawah menjadi calon kuat promosi ke Premier League.
Saat Lampard mengambil alih Coventry musim lalu, klub tersebut berada di peringkat ke-17.
Namun, berkat performa luar biasa di paruh kedua musim, mereka berhasil menembus babak play-off promosi.
Morris, yang pernah menjadi asisten Lampard di Derby County dan Chelsea, menilai keberhasilan mantan gelandang timnas Inggris itu adalah bukti kapasitasnya sebagai pelatih top.
“Menurut saya, Lampard adalah salah satu manajer terbaik di Inggris saat ini, mungkin bahkan di semua liga,” ujar Morris kepada Metro.uk
“Kalau berbicara soal pelatih Inggris yang potensial, tentu Eddie Howe selalu masuk daftar teratas. Tapi sulit untuk tidak memikirkan Lampard.”
Morris menilai Lampard punya semua syarat untuk menjadi pelatih Inggris di masa depan.
Baca Juga: Kabar Duka! Anak Legenda Inggris Tewas Dalam Kecelakaan Tragis
“Dia pernah bermain di level internasional, tahu bagaimana menangani pemain, dan sangat memahami tuntutan sepak bola modern. Jika FA mencari penerus Tuchel nanti, Lampard bisa jadi pilihan tepat,” tambahnya.
Tuchel sendiri masih terikat kontrak dengan timnas Inggris hingga akhir Piala Dunia 2026.
Namun, performa apik Lampard di Coventry membuat banyak pihak mulai melirik kemampuannya untuk kembali ke level tertinggi.
Morris juga menilai publik terlalu cepat menilai buruk perjalanan Lampard di Everton dan saat kembali melatih Chelsea sebagai caretaker pada 2023.
“Dia bekerja keras di setiap klub. Di Everton, dia sempat menyelamatkan tim dari degradasi, meski musim berikutnya situasinya sulit. Di Chelsea, dia datang pada masa transisi besar-besaran,” ujarnya.
Kini, dengan Coventry tampil atraktif, tajam, dan sulit dikalahkan, reputasi Lampard mulai pulih.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
Dipecat PSSI, Patrick Kluivert Turun Kasta, Ditawari Pekerjaan Baru Ini
-
Bojan Hodak Pelatih Timnas Indonesia, Kabar Ini Semakin Kencang
-
Tekad Ivar Jenner dan Rafael Struick Bawa Pulang Emas SEA Games 2025
-
Indra Sjafri: Realistis Aja di SEA Games 2025 Thailand
-
Alasan PSSI Pilih Mali Jadi Lawan Timnas Indonesia U-22 Jelang SEA Games 2025
-
Mali Panggil Wonderkid Man United dan Bayer Leverkusen untuk Lawan Timnas Indonesia U-23
-
Timur Kapadze Kirim Sinyal ke PSSI: Saya Menunggu
-
Isyarat FC Volendam Lepas Mauro Zijlstra ke SEA Games 2025
-
Evandra Florasta Kutip Albert Einstein Usai Perjalanan di Piala Dunia U-17 2025
-
PSSI Wajib Gerak Cepat: Timnas Indonesia Dihadang 5 Pesaing untuk Dapatkan Jasa Timur Kapadze