Bola / Bola Indonesia
Kamis, 13 November 2025 | 06:44 WIB
Timnas Indonesia U-22 (KitaGaruda)
Baca 10 detik
  • Enam pemain diaspora gabung Timnas U-22 hadapi Mali di Bogor.

  • Laga uji coba ini adalah bagian persiapan menuju SEA Games 2025 Thailand.

  • Ivar Jenner comeback dan Mauro Zijlstra on fire jadi sorotan utama.

Suara.com - Pelatih kepala Timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri, telah memanggil 33 nama pemain guna mengikuti pemusatan latihan menjelang dua pertandingan persahabatan penting.

Fokus utama pemanggilan tersebut adalah untuk mempersiapkan skuad Garuda Muda sebelum berjuang di ajang SEA Games 2025 yang akan berlangsung di Thailand.

Turnamen multi-cabang olahraga terbesar Asia Tenggara tersebut dijadwalkan akan dihelat antara tanggal 3 hingga 18 Desember 2025.

Tim Nasional Mali U-22 telah ditunjuk sebagai lawan tanding yang akan dihadapi Indonesia dalam dua laga uji coba ketat.

Pertemuan menarik ini akan tersaji di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, pada tanggal 15 dan 18 November 2025, tepat pukul 20.00 WIB.

Dari daftar 33 pemain yang dipanggil, terdapat enam individu berdarah campuran yang berkarier cemerlang di berbagai klub luar negeri.

Kehadiran para pemain diaspora ini diharapkan mampu memberikan dimensi dan kekuatan berbeda bagi pola permainan yang diterapkan oleh Coach Indra Sjafri.

Salah satu nama yang menarik perhatian adalah Luke Xavier Keet, pemain yang memiliki latar belakang Indonesia dan Australia.

Saat ini, Keet tercatat sebagai bagian dari GS Ilioupolis, sebuah klub yang berkompetisi di kasta kedua Liga Yunani.

Baca Juga: Bantah Latih Indonesia, Ini Pernyataan Lengkap Heimir Hallgrimsson: Sori Ye

Posisi natural Keet adalah fullback atau winger di sisi kiri lapangan, menjadikannya opsi serbaguna untuk sektor sayap.

Musim ini, ia sudah mencatatkan satu kali penampilan penting bersama GS Ilioupolis dalam ajang Piala Yunani 2025-2026.

Keet bermain selama 45 menit ketika timnya harus mengakui keunggulan AEK Athena dengan skor tipis 0-1 pada tanggal 29 Oktober 2025.

Pemain berikutnya adalah Muhammad Mishbah, seorang gelandang serang muda berbakat yang kini merumput di Liga 1 Filipina.

Mishbah terdaftar sebagai personel dari Aguilas-UMak, tim yang juga diperkuat oleh beberapa pemain dari Indonesia.

Meski baru berusia 20 tahun, Mishbah telah menunjukkan potensi menjanjikan dengan sumbangan satu assist dalam satu kali penampilan musim ini.

Penampilan 62 menitnya yang impresif membantu Aguilas-UMak meraih kemenangan telak 5-0 atas Philippine Army pada 27 September 2025.

Usia mudanya yang masih sangat produktif menempatkan Muhammad Mishbah sebagai aset jangka panjang yang sangat berharga bagi masa depan Timnas Indonesia.

Pilar Aguilas-UMak lainnya adalah Reycredo Beremanda, pemain sayap kiri berusia 21 tahun yang serbaguna.

Beremanda juga memiliki kemampuan untuk mengisi peran sebagai winger kanan dan fullback kiri ketika dibutuhkan tim.

Pemain jebolan akademi Persib Bandung ini juga telah mengantongi satu penampilan bersama timnya di kasta tertinggi Liga Filipina musim ini.

Penggawa Eropa yang paling disorot adalah Ivar Jenner, gelandang dengan postur tubuh tinggi 188 sentimeter.

Jenner akhirnya kembali dipanggil untuk memperkuat Timnas setelah absen selama 1,5 tahun dari kebersamaan skuad U-23.

Jong Utrecht adalah klub tempat Jenner berkompetisi, dan ia diandalkan untuk meredam serangan kuat dari tim Mali U-22.

Hingga saat ini, Jenner sudah bermain dalam 12 pertandingan dan berhasil menyumbangkan satu gol untuk timnya di Liga Belanda.

Ia merupakan salah satu gelandang inti yang selalu diandalkan Jong Utrecht, kecuali jika sedang mengalami cedera atau hukuman akumulasi kartu.

Di sektor penyerangan, terdapat nama Mauro Zijlstra yang bermain untuk tim muda FC Volendam di Belanda.

Meskipun belum mendapat menit bermain di skuad senior Eredivisie, ketajaman Zijlstra bersama FC Volendam U-21 tidak dapat diragukan lagi.

Penyerang muda ini telah mencatatkan statistik yang luar biasa dengan torehan tiga gol hanya dari tiga kali penampilan musim ini.

Tingkat efektivitasnya yang tinggi menimbulkan pertanyaan besar mengenai potensi gol yang akan ia cetak ke gawang Mali U-22.

Lini pertahanan Garuda Muda akan semakin kokoh dengan kehadiran Dion Markx, bek tangguh dari klub Liga 2 Belanda, Top Oss.

Markx merupakan pemain belakang dengan tinggi badan menjulang 188 sentimeter yang siap berduel udara dengan lawan.

Posturnya yang tinggi memungkinkan dirinya membentuk duet pertahanan yang solid bersama Kadek Arel atau Muhammad Ferarri.

Selain kemampuan bertahan yang mumpuni, Dion Markx juga memiliki keahlian dalam melepaskan umpan-umpan panjang yang akurat.

Bek kelahiran Belanda ini merupakan mantan pemain dari tim muda NEC Nijmegen U-21 sebelum akhirnya bergabung dengan Top Oss.

Kehadiran enam pemain diaspora ini menjadi sinyal serius dari kesiapan Indonesia menghadapi persaingan ketat di SEA Games 2025.

Pemanfaatan talenta yang tersebar di berbagai belahan dunia merupakan langkah strategis untuk memperkuat pondasi sepak bola nasional.

Publik sepak bola Indonesia berharap para pemain ini dapat menunjukkan performa terbaik mereka melawan Mali U-22.

Pertandingan persahabatan ini akan menjadi ajang pembuktian apakah enam amunisi baru ini dapat menjadi kekuatan utama tim.

Seluruh penggawa muda harus fokus pada pertandingan di Bogor yang akan menjadi tolok ukur penting performa tim ke depan.

Daftar enam nama ini sekali lagi menegaskan komitmen PSSI untuk mengumpulkan bakat terbaik Indonesia, dimanapun mereka berada.

Load More