- Konflik antara Barcelona dan RFEF terjadi terkait penanganan cedera pemain muda Lamine Yamal menjelang agenda penting tahun depan.
- Lamine Yamal secara pribadi meminta Barcelona dan RFEF segera mengakhiri perseteruan karena merasa dirugikan oleh polemik tersebut.
- Presiden kedua pihak, Laporta dan Louzan, dijadwalkan bertemu segera demi mencari kesepakatan bersama mengenai kondisi sang pemain.
Suara.com - Konflik panas antara Barcelona dan Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) soal penanganan Lamine Yamal memasuki babak baru.
Sang wonderkid berusia 17 tahun itu akhirnya angkat suara, meminta kedua pihak menghentikan perseteruan yang dinilai merugikan dirinya menjelang agenda besar tahun depan.
Lamine Yamal menjadi pusat perhatian setelah Barcelona dan Timnas Spanyol saling tuding soal penanganan cedera sang pemain.
Pada jeda internasional September lalu, Hansi Flick menilai pelatih Spanyol, Luis de la Fuente, tidak menjaga kondisi Yamal yang bermain sambil menahan rasa sakit.
De la Fuente membalas dengan menyebut Flick kurang empati.
Setelah itu, Yamal absen pada jeda internasional Oktober untuk memulihkan hernia olahraga, dan kini kembali tidak dipanggil karena mendapat perawatan tambahan pada Senin lalu.
Barcelona mengklaim telah mengirim laporan medis ke RFEF yang merekomendasikan istirahat 7–10 hari. Presiden Joan Laporta menegaskan klub wajib melindungi pemain mudanya itu.
Namun RFEF justru merilis pernyataan keras.
Mereka mengaku terkejut dan kecewa karena baru menerima informasi cedera Yamal pada Senin malam, beberapa jam sebelum pengumuman skuad.
Baca Juga: Barcelona Umumkan akan Bangun Patung Lionel Messi di Camp Nou
Luis de la Fuente bahkan mengungkapkan rasa herannya dalam tiga wawancara berbeda.
Di tengah ketegangan ini, Lamine Yamal disebut ingin segera mengakhiri polemik tersebut.
Menurut laporan AS, Yamal memberi tahu Barcelona bahwa ia sangat ingin tampil pada ajang La Finalissima Maret mendatang, laga akbar antara Spanyol dan Argentina yang kemungkinan menjadi kesempatan langka baginya untuk berhadapan langsung dengan idolanya, Lionel Messi.
Karena itu, Yamal meminta Barcelona dan RFEF menyelesaikan konflik sebelum pertandingan tersebut. Ia merasa menjadi pihak yang paling dirugikan, berada di tengah pertikaian yang bukan ia sebabkan.
Sebagai respons, Presiden RFEF Rafael Louzan dan Presiden Barcelona Joan Laporta dijadwalkan bertemu dalam waktu dekat untuk mencari titik tengah.
Kontributor: Azka Putra
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- Biodata dan Pendidikan Gus Elham Yahya yang Viral Cium Anak Kecil
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Badai Cedera Hantam Chelsea! Enzo Maresca Pusing Berat
-
Giovanni van der Poel, Pemain Keturunan Indonesia Junior Dean James di Go Ahead
-
Timnas U-22 Indonesia Tertinggal 0-2 dari Mali, Banyak Peluang Nihil Gol
-
Disingkirkan Amorim, Masa Depan Kobbie Mainoo di Manchester United Kian Suram
-
Charly van Oosterhout, Wonderkid Ajax Keturunan Indonesia: Kakek Lahir di Sorong
-
Norwegia Hampir Pasti ke Piala Dunia 2026, Erling Haaland Menggila di Ruang Ganti
-
Jesse Lingard Tak Menyesal Tinggalkan MU Kini Hidup Mewah di Korea bak Bintang K-Pop
-
3 Kreator Terbaik di Timnas Indonesia U-22untuk Lawan Mali
-
Seberapa Besar Peluang Gol Rizky Ridho Menang FIFA Puskas Awards? Bersaing dengan Cristiano!
-
Sepak Terjang Mauro Zijlstra yang Bakal Menjadi Bomber Timnas Indonesia U-22di SEA Games 2025