Bola / Bola Indonesia
Sabtu, 15 November 2025 | 22:25 WIB
Pelatih Timnas Indonesia U-22 Indra Sjafri saat memimpin latihan tim jelang SEA Games 2025 di Stadion Madya, Jakarta, Selasa (11/11/2025). (Suara.com/Adie Prasetyo Nugraha)
Baca 10 detik
  • Timnas U-22 Indonesia kalah 0-3 dari Mali, menunjukkan bahwa Garuda Muda masih perlu banyak evaluasi
  • Indonesia menciptakan beberapa peluang, tetapi efektivitas serangan rendah,
  • Pertandingan menyoroti kelemahan konsistensi dan soliditas lini belakang Indonesia 

Suara.com - Timnas Indonesia U-22 harus mengakui keunggulan Mali dengan skor telak 0-3 pada laga uji coba internasional di Stadion Pakansari, Bogor, Sabtu (15/11/2025).

Kekalahan ini menjadi sinyal bahwa Garuda Muda masih memiliki banyak pekerjaan rumah sebelum tampil di SEA Games 2025 Thailand.

Laga baru berjalan dua menit, Indonesia sudah mendapat peluang emas lewat Dony Tri Pamungkas. Sepakannya mengarah tepat ke gawang, namun kiper Mali, Bourama Kone, masih sigap menepis bola.

Justru Mali yang sukses membuka keunggulan lebih dulu pada menit ke-5. Dari skema sepak pojok, umpan Hamidou Makalao disundul Sekau Doucoure, memanfaatkan keunggulan postur tubuhnya yang mencapai 1,87 meter.

Indonesia berusaha bangkit dan mencoba membalas lewat Ananda Raehan pada menit ke-18, namun penyelesaiannya belum akurat.

Timnas U-23 Indonesia Tertinggal 0-2 dari Mali, Bantak Peluang Nihil Gol [@TimnasIndonesia]

Mali kembali menggandakan keunggulan pada menit ke-33. Wilson Samake melakukan aksi individu dari sisi kiri, melewati bek Indonesia, lalu melepaskan tembakan keras yang tidak mampu dibendung kiper Cahya Supriadi.

Tertinggal dua gol, para pemain Indonesia seperti Ivar Jenner, Dony, dan Mauro Zijlstra mencoba meningkatkan intensitas serangan. Beberapa peluang kembali tercipta, terutama dari sektor kiri lapangan.

Menjelang turun minum, Dony mendapat peluang bagus lewat tembakan terarah. Namun lagi-lagi Bourama Kone menggagalkan upaya tersebut.

Babak pertama pun berakhir dengan skor 0-2 untuk keunggulan Mali.

Baca Juga: Timnas U-22 Indonesia Tertinggal 0-2 dari Mali, Banyak Peluang Nihil Gol

Pada babak kedua, pelatih Indra Sjafri melakukan penyegaran dengan memasukkan Wigi Pratama.

Masuknya Wigi membawa dinamika baru di lini serang, tetapi pertahanan Mali tetap sulit ditembus.

Tempo permainan menurun, kedua tim lebih berhati-hati dan hanya mengandalkan serangan balik yang sering gagal di area kotak penalti.

Mali kembali mengancam pada menit ke-74 melalui situasi sepak pojok, namun Cahya Supriadi kali ini berada di posisi tepat untuk mengamankan bola.

Di sisi lain, Indonesia beberapa kali kehilangan bola di area krusial sehingga serangan yang sudah dibangun harus berakhir sia-sia.

Pada masa injury time, kelengahan di lini belakang Indonesia dimanfaatkan Lamine Coulibaly untuk mencetak gol ketiga bagi Mali. Skor 0-3 menegaskan dominasi tim tamu sekaligus menutup pertandingan.

Load More