Bola / Bola Dunia
Senin, 17 November 2025 | 09:00 WIB
Mantan kapten Manchester United, Roy Keane. [NICK POTTS / POOL / AFP]
Baca 10 detik
  • Roy Keane mengkritik Adam Wharton yang dinilai tampil terlalu lembek dan kurang vokal, meski mengakui kualitasnya sebagai gelandang muda yang selalu berpikir progresif.

  • Keane menilai Wharton harus lebih berani meminta bola dan meningkatkan agresivitas agar bisa bersaing di lini tengah Inggris.

Inggris tetap menutup Kualifikasi Grup K dengan catatan sempurna, 8 kemenangan, tanpa kebobolan, berkat dua gol Harry Kane di babak kedua.

Suara.com - Legenda Manchester United, Roy Keane melontarkan kritik pedas kepada gelandang muda Inggris berbandrol Rp1,17 triliun, Adam Wharton, yang menurutnya tampil lembek dalam kemenangan 2-0 The Three Lions atas Albania pada Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Wharton, yang kembali dipercaya sebagai starter oleh pelatih Thomas Tuchel. Namun pemain yang digadang jadi gelandang masa depan Inggris itu bermain tidak solid.

Keane menilai Wharton memiliki kualitas, tetapi perlu menambah agresivitas dan keberanian dalam meminta bola.

“Saya suka Wharton,” kata Keane.

“Banyak gelandang modern pertama kali berpikir untuk mengoper ke samping atau ke belakang. Tapi Wharton berbeda, pandangan pertamanya selalu ke depan, dan itu kekuatan besar.”

Namun Keane menegaskan bahwa Wharton masih terlalu lunak dalam hal komunikasi dan inisiatif.

“Dia harus lebih vokal. Teriakkan pada rekan setim, ‘beri saya bola!’ Itu yang dulu saya lakukan. Anda harus menuntut bola dan menuntut rekan setim. Dia masih baru, saya tidak akan terlalu keras, tapi dia harus berkembang di area itu.”

Meski mendapat sorotan dari Keane, Wharton masih dipandang sebagai prospek masa depan Inggris.

Dengan Tuchel kerap merotasi lini tengah, pemain 21 tahun itu diyakini punya peluang berkembang sambil bersaing dengan nama besar seperti Declan Rice dan Anderson.

Baca Juga: Nigeria Tersingkir, Republik Demokratik Kongo Jadi Wakil Afrika di Play-off Inter Konfederasi

Terlepas dari kritik tersebut, Inggris menutup Kualifikasi Grup K dengan hasil sempurna, delapan kemenangan, tanpa kebobolan, dan total 22 gol.

Bintang Bayern Munich, Harry Kane, menjadi pembeda lewat dua gol di babak kedua, satu dari jarak dekat memanfaatkan flick-on, dan satu lagi lewat sundulan terarah menyambut umpan Marcus Rashford.

Kontributor: Adam Ali

Load More