Bola / Bola Indonesia
Minggu, 23 November 2025 | 18:00 WIB
Media Uzbekistan Bongkar Apa yang Tak Disampaikan Timur Kapadze ke Fans Timnas Indonesia. [leadersport]
Baca 10 detik
  • Media Uzbekistan menyebut Timur Kapadze hampir pasti ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia.
  • Sang pelatih membantah datang untuk wawancara, namun mengakui pernah kontak dengan PSSI.
  • Jika resmi melatih Garuda, Kapadze akan mencetak sejarah sebagai pelatih Asia Tengah pertama.

Apabila PSSI akhirnya menunjuk Kapadze, satu rekor bersejarah otomatis lahir.

Sepanjang perjalanan Timnas Indonesia, belum pernah ada pelatih yang berasal dari kawasan Asia Tengah.

Posisi tersebut selama puluhan tahun didominasi oleh pelatih dari Eropa dan Asia Tenggara/Asia Timur.

Belanda menjadi negara yang paling sering mengirim pelatih ke Indonesia, mulai dari era awal sepak bola nasional seperti Johannes Mastenbroek hingga periode modern seperti Wim Rijsbergen dan Patrick Kluivert.

Selain itu, Indonesia juga pernah mempercayakan tim kepada pelatih dari Austria, Spanyol, Bulgaria, Yugoslavia, hingga Argentina.

Dari wilayah Asia, tren yang muncul selalu berputar pada pelatih Asia Tenggara dan Asia Timur.

Penunjukan Kapadze akan memutus pola itu dan memperkenalkan corak taktik baru dari Asia Tengah—wilayah yang jarang mendapat perhatian dalam sejarah sepak bola Indonesia.

Posisi Kapadze di Bursa Pelatih Timnas Indonesia

Tak berlebihan jika Kapadze kini dianggap kandidat kuat. Prestasinya membawa Uzbekistan ke Piala Dunia membuat namanya melambung dan diminati banyak negara Asia.

Baca Juga: Duh, Media Inggris Bongkar Kondisi Ole Romeny Belum Klik dengan Pemain Oxford United

Kemunculannya di Jakarta pada Jumat (21/11/2025), termasuk saat beribadah di Masjid Istiqlal, hanya menambah kuatnya dugaan bahwa kedatangannya punya agenda lebih besar.

Dengan laporan dari UZ Daily yang menambah bensin ke api rumor, kini semua mata tertuju pada PSSI.

Jika federasi benar menjatuhkan pilihan kepada Kapadze, maka keputusan itu bukan sekadar pergantian pelatih, melainkan awal dari bab baru dalam sejarah sepak bola Indonesia.

Load More