Bola / Liga Italia
Senin, 24 November 2025 | 07:40 WIB
Inter Tumbang di Derby della Madonnina, Cristian Chivu: Nyakitin dan Bikin Trauma [Instagram]
Baca 10 detik
  • Kekalahan 0-1 Inter Milan dari AC Milan di Derby della Madonnina dapat meninggalkan dampak psikologis negatif.
  • Inter Milan mendominasi babak pertama namun gagal cetak gol karena dua peluang membentur tiang gawang.
  • Pelatih Cristian Chivu menolak menyalahkan individu atas kekalahan meskipun Inter telah empat kali kalah di laga besar.

Suara.com - Pelatih Inter Milan, Cristian Chivu, menyebut kekalahan 0-1 dari AC Milan di Derby della Madonnina bukan hanya menyakitkan, tetapi juga bisa meninggalkan trauma bagi timnya.

Inter tampil dominan sepanjang babak pertama di San Siro, namun sialnya dua peluang emas melalui tandukan Francesco Acerbi dan tembakan voli Lautaro Martínez hanya membentur tiang.

Justru Milan yang mencetak gol lewat Christian Pulisic, memanfaatkan skema serangan balik cepat yang dipimpin Alexis Saelemaekers.

Kiper Mike Maignan tampil gemilang dengan menggagalkan penalti Hakan Calhanoglu, membuat Inter pulang tanpa poin.

Chivu menolak anggapan bahwa Inter bermasalah dalam menghadapi serangan balik lawan musim ini, meski statistik menunjukkan Nerazzurri sudah kebobolan empat gol dari situasi counter-attack.

AC Milan Tumbangkan Inter: Pulisic Bersinar, Maignan Jadi Pahlawan [Dok AC Milan]

“Kami hanya kecolongan saat kalah dalam perebutan bola kedua di lini tengah. Itulah satu-satunya momen berbahaya yang mereka manfaatkan,” ujar Chivu dikutip dari Football Italia.

Pelatih asal Rumania itu menegaskan timnya tidak kekurangan determinasi dan layak mendapatkan hasil lebih baik.

“Mereka mencoba mencetak gol dengan segala cara. Itu semangat yang ingin saya lihat,” tambahnya.

Kekalahan ini memperpanjang tren negatif Inter dalam duel melawan rival besar musim ini. Inter sudah kalah dari Juventus, Napoli, dan kini Milan, dengan satu-satunya kemenangan dalam laga besar hanyalah saat melawan Roma.

Baca Juga: Emil Audero Kebobolan Tiga Gol, Pelatih Cremonese Tetap Bangga

“Empat kekalahan dalam 12 pertandingan itu terlalu banyak,” kata Chivu. “Klasemen masih ketat, tapi kekalahan seperti ini bisa meninggalkan bekas.”

Ketika ditanya mengenai kelengahan tim dalam mengantisipasi serangan balik dan performa kiper Yann Sommer, Chivu menolak menyalahkan individu.

“Saya tidak pernah menganalisis pemain secara personal di depan publik. Kami menang dan kalah bersama,” tegasnya.

Chivu menilai Inter sudah mengambil risiko sewajarnya karena bermain menyerang dengan banyak pemain.

“Kami hanya memberi mereka satu serangan balik hari ini dan itu berakhir menjadi gol.”

Keputusan Chivu menarik keluar Lautaro Martinez di awal babak kedua sempat memancing tanda tanya. Namun Chivu dengan tegas menjawab:

Load More