Bola / Bola Indonesia
Rabu, 03 Desember 2025 | 12:30 WIB
Gelaran SEA Games 2025 di Thailand kembali diterpa kritik setelah terjadi kesalahan fatal dalam penayangan bendera negara peserta. (Dok. Soha)
Baca 10 detik
  • Penyelenggara SEA Games 2025 di Thailand salah menampilkan bendera Thailand dan Indonesia pada jadwal futsal 4 Desember.
  • Insiden bendera keliru ini bukan pertama kalinya; sebelumnya bendera Vietnam juga pernah diganti bendera Tiongkok dalam acara berbeda.
  • Selain kesalahan bendera, terjadi pula keluhan jurnalis Thailand mengenai keterlambatan distribusi kartu liputan resmi.

Suara.com - Gelaran SEA Games 2025 di Thailand kembali diterpa kritik setelah terjadi kesalahan fatal dalam penayangan bendera negara peserta. Tidak hanya Indonesia yang terdampak, Vietnam juga menjadi korban dalam kekeliruan yang dilakukan pihak penyelenggara.

Dilansir dari Soha, insiden tersebut terungkap ketika laman resmi SEA Games 2025 mengunggah jadwal pertandingan untuk tanggal 4 Desember.

Pada bagian cabang olahraga futsal, publik dibuat terkejut karena bendera Timnas Futsal Thailand justru ditampilkan sebagai bendera Vietnam. Sementara itu, posisi bendera Indonesia digantikan oleh bendera Laos.

Kesalahan ini segera memicu reaksi keras dari para pendukung, khususnya dari Thailand sebagai tuan rumah.

Banyak warganet menyoroti kelalaian tim desain dan pengelolaan konten, mengingat pesta olahraga terbesar di Asia Tenggara itu mengantongi anggaran besar serta perhatian luas dari publik.

Ini bukan kali pertama bendera Vietnam salah ditampilkan oleh panitia SEA Games 2025. Sekitar sebulan sebelumnya, saat pengundian Futsal U-19 dan Futsal U-16 ASEAN 2025, bendera China sempat ditampilkan sebagai pengganti bendera Vietnam.

Perwakilan Federasi Sepak Bola Thailand bahkan harus meminta maaf secara langsung atas blunder tersebut.

Setelah kritik ramai muncul, unggahan yang memuat kesalahan bendera itu langsung dihapus dari situs resmi SEA Games. Kolom komentar yang sebelumnya dipenuhi protes juga tak lagi terlihat.

Namun, kejadian berulang tersebut menimbulkan keraguan publik terhadap kesiapan panitia dalam mengelola penyelenggaraan acara.

Baca Juga: 4 Pemain Diaspora Resmi Perkuat Timnas Putri Indonesia di SEA Games 2025

Selain masalah bendera, sejumlah jurnalis Thailand juga mengeluhkan proses distribusi kartu liputan yang sangat lambat.

Menurut Panop Jaikua, Sekretaris Jenderal Asosiasi Jurnalis Olahraga Thailand, banyak wartawan belum menerima akses resmi padahal cabang olahraga pertama mulai berlangsung pada Rabu (3/12), sementara upacara pembukaan baru digelar pada Senin (9/12).

Ia menilai keterlambatan ini dapat mengganggu proses peliputan serta mengurangi eksposur media terhadap SEA Games 2025. Panop mendesak panitia untuk segera menuntaskan masalah administrasi agar penyelenggaraan tidak semakin mendapat sorotan negatif.

Dengan rangkaian kekeliruan yang terjadi, publik kini berharap panitia SEA Games 2025 dapat bergerak cepat memperbaiki berbagai kekurangan, termasuk penggunaan atribut negara peserta, agar tidak terulang pada pertandingan-pertandingan selanjutnya.

Load More