Bola / Bola Indonesia
Rabu, 10 Desember 2025 | 13:02 WIB
Yakob Sayuri. (Instagram/yassa_sayuri22)
Baca 10 detik
  • Winger Malut United, Yakob Sayuri, menjadi korban rasisme oleh pria tak dikenal di Stadion Indomilk Arena, 23 November.
  • Komite Disiplin PSSI memberikan sanksi larangan bermain tiga laga kepada Yakob, yang merupakan korban insiden tersebut.
  • Oktovianus Maniani mengecam keras sanksi PSSI dan meminta federasi bertindak tegas terhadap isu rasisme berulang.

Suara.com - Polemik besar kembali menggemparkan sepak bola Indonesia. Winger Malut United, Yakob Sayuri, menjadi korban rasisme untuk kesekian kalinya.

Namun yang menjadi ironi adalah ketika justru Komite Disiplin (Komdis) PSSI justru memberikan sanksi kepada sang pemain, bukan perlindungan.

Situasi ini langsung memicu kecaman keras dari mantan bintang Timnas Indonesia asal Jayapura, Papua, Oktovianus Maniani.

Kasus ini mencuat dari laga Persita Tangerang vs Malut United pada 23 November di Stadion Indomilk Arena.

Seorang pria tanpa identitas resmi tiba-tiba masuk ke area steril yang sebenarnya hanya diperuntukkan bagi pemain dan ofisial.

Meski mengaku sebagai wartawan, ia tidak membawa tanda pengenal yang sah.

Tak berhenti sampai di situ, tindakan orang tersebut bersifat provokatif.

Ia merekam, membuat ringkasan, dan melontarkan kata-kata yang menyulut emosi.

Saat Yakob Sayuri mencoba menegur dan mengingatkan agar orang itu meninggalkan area steril, sang pemain justru dibalas dengan ucapan bernada rasis.

Baca Juga: Cedera Membaik, Donny Warmerdam Mulai Kembali Berlatih di PSIM Yogyakarta

Melihat kejadian tersebut, Okto Maniani tak bisa tinggal diam. Eks winger Timnas Indonesia asal Papua itu mengecam keras respon PSSI yang dinilainya tidak berpihak pada korban.

“Saya mengecam semua bentuk tindakan rasisme dan berharap federasi bertindak tegas. Kampanye antirasisme ada di mana-mana, tapi kenapa semua diam saat Yakob dibuli berulang-ulang?” kata Okto.

Alih-alih memberikan perlindungan atau penyelidikan mendalam, Komdis PSSI malah menjatuhkan sanksi larangan bermain tiga pertandingan kepada Yakob Sayuri.

Keputusan ini membuat publik bertanya-tanya, karena Yakob jelas bukan pelaku, melainkan korban rasisme.

Respon masyarakat langsung bermunculan. Banyak pihak yang menilai keputusan tersebut menunjukkan ketidakpekaan PSSI terhadap isu rasisme, padahal ini bukan kejadian pertama yang dialami Yakob dan saudara kembarnya, Yance Sayuri .

Pada Mei 2025, keduanya pernah menjadi sasaran serangan rasial di media sosial usai laga kontra Persib Bandung di ajang Super League.

Load More