-
Johnny Heitinga menolak tawaran melatih Timnas Indonesia.
-
Heitinga resmi jadi Pelatih Kepala Ajax dengan kontrak dua tahun.
-
Mantan bek Belanda ini punya darah keturunan Maluku, Indonesia.
Suara.com - Mantan bek legendaris Ajax Amsterdam, John Heitinga, baru saja membuat keputusan besar dengan menampik kesempatan untuk menukangi Timnas Indonesia.
Keputusan krusial ini diambil Heitinga seiring dengan penunjukannya sebagai Pelatih Kepala bagi klub raksasa Belanda, Ajax.
Pria yang lahir di Belanda pada 15 November 1983 ini memiliki ikatan kuat dengan Indonesia karena garis keturunan Maluku dari kakek, nenek, dan ayahnya.
Meski demikian, Heitinga mengaku dididik dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang kental dengan adat istiadat Maluku.
Sebelum resmi kembali ke Ajax, Heitinga tercatat sebagai salah satu staf pelatih, yakni asisten bagi Arne Slot di Liverpool.
Klub Inggris, Liverpool, telah memberikan restu bagi sang asisten untuk berunding langsung dengan manajemen Ajax perihal posisi pelatih kepala.
Pembicaraan antara kedua belah pihak berlangsung sangat cepat, mengindikasikan bahwa Heitinga akan segera memimpin skuad senior Ajax.
Pria yang memiliki total 87 penampilan bersama tim nasional Belanda ini merupakan nama yang tidak asing di pentas sepak bola Negeri Kincir Angin.
Heitinga mengawali perjalanan karier seniornya pada usia 17 tahun di tahun 2001, langsung bersama Ajax.
Baca Juga: PSSI Soal Timnas Indonesia U-22 Hancur di Laga Perdana SEA Games 2025: Kita Pelakunya...
Ia lekas dikenal sebagai salah satu bek muda paling menjanjikan di Eropa selama periode awal kariernya tersebut.
Selama memperkuat tim senior Ajax, ia berhasil mencatatkan 218 laga dan menyumbang 25 gol.
Kontribusinya membawa de Godenzonen meraih dua gelar Eredivisie, tiga trofi KNVB Cup, dan empat gelar Johan Cruyff Shield.
Selain sukses di Amsterdam, Heitinga juga sempat merumput di beberapa klub top Benua Biru lainnya.
Klub-klub tersebut termasuk Atlético Madrid, Everton, Fulham, dan Hertha BSC.
Karier internasionalnya bersama De Oranje juga terbilang sukses, dengan berpartisipasi dalam dua edisi Piala Dunia (2006 dan 2010) dan tiga edisi Kejuaraan Eropa UEFA (2004, 2008, dan 2012).
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Ditolak John Heitinga dan Timur Kapadze, John Herdman Jadi Pilihan Terakhir PSSI?
-
Penjelasan Timnas Indonesia U-22 Bisa Tersingkir dari SEA Games 2025 Tanpa Lawan Myanmar
-
Dear Indra Sjafri, Pakai 3 Pemain Timnas Indonesia Ini untuk Hajar Myanmar
-
PSSI Soal Timnas Indonesia U-22 Hancur di Laga Perdana SEA Games 2025: Kita Pelakunya...
-
Dikabarkan Tolak PSSI, John Heitinga Akui Sudah Belajar Bahasa Indonesia
-
Keluar dari Zona Nyaman, Taktik Wajib Timnas Indonesia U-22 Demi Semifinal SEA Games 2025
-
Pep Guardiola Merendah usai Permalukan Real Madrid di Santiago Bernabeu
-
Skenario Terbaru! Timnas Indonesia Bisa Lolos Semifinal SEA Games 2025
-
Gagal Raih Poin, Pelatih Bangkok United Kecewa dan Puji Penampilan Persib
-
Festival Sepak Bola Rakyat Sambut Tur Trofi Piala Dunia 2026