-
Vietnam U-22 juara SEA Games 2025 usai kalahkan Thailand 3-2 di laga final dramatis.
-
Pelatih Kim Sang-sik berhasil membawa Vietnam bangkit dari ketertinggalan dua gol atas Thailand.
-
Medali emas SEA Games 2025 resmi menjadi milik Vietnam lewat kemenangan babak tambahan.
Suara.com - Panggung sepak bola Asia Tenggara, SEA Games 2025 kembali menyaksikan dominasi luar biasa dari skuad muda berjuluk Golden Star Warriors.
Pasukan Vietnam U-22 berhasil memastikan diri sebagai penguasa baru kawasan ini setelah memenangi partai puncak yang sangat menguras emosi.
Pertandingan yang berlangsung di markas lawan tersebut menjadi bukti sahih kekuatan mental para pemain asuhan pelatih Kim Sang-sik, kolega Shin tae-yong eks Pelatih Timnas Indonesia yang sama-sama dari Korea Selatan.
Stadion Rajamangala yang dipadati pendukung tuan rumah menjadi saksi bisu bagaimana kejayaan direbut dengan cara yang tidak mudah.
Kemenangan dengan skor akhir 3-2 pada hari Kamis malam itu memastikan medali emas mendarat ke tangan tim tamu.
Laga final ini menyuguhkan tensi tinggi sejak peluit pertama dibunyikan oleh wasit yang memimpin jalannya pertandingan.
Tuan rumah Thailand langsung mengambil inisiatif serangan dan mengurung lini pertahanan Vietnam dengan sangat intens.
Kondisi lapangan dan atmosfer stadion yang riuh sempat membuat para pemain muda Vietnam merasa tertekan di menit awal.
Koordinasi antarlini yang belum padu membuat aliran bola tim tamu seringkali terputus di tengah jalan sebelum mencapai gawang.
Baca Juga: Semakin Dekat ke Timnas Indonesia, 3 Gaya Melatih John Herdman Ini Ternyata Mirip dengan STY!
Kesulitan ini dimanfaatkan dengan sangat baik oleh tim Gajah Perang untuk menciptakan keunggulan di papan skor.
Memasuki paruh pertama pertandingan, gawang Vietnam harus bergetar sebanyak dua kali akibat serangan kilat lawan.
Ketinggalan dua gol tanpa balas sebelum turun minum menjadi ujian terberat bagi seluruh anggota tim dalam laga final tersebut.
Banyak pihak mengira bahwa harapan Vietnam untuk membawa pulang medali emas telah tertutup rapat di babak pertama.
Namun, jeda pertandingan menjadi momentum krusial bagi pelatih asal Korea Selatan tersebut untuk mengubah jalannya sejarah.
Evaluasi taktik yang dilakukan di ruang ganti terbukti sangat efektif dalam mengubah skema permainan Vietnam pada babak kedua.
Perubahan besar terlihat pada gaya bermain Vietnam yang menjadi lebih agresif dan berani melakukan penetrasi ke area lawan.
Skema serangan yang lebih terorganisir membuat lini belakang Thailand mulai kewalahan menghadapi kecepatan para penyerang sayap.
Kerja keras tersebut akhirnya membuahkan hasil manis ketika satu demi satu gol balasan berhasil disarangkan ke gawang lawan.
Kedudukan yang kembali imbang 2-2 membuat jalannya pertandingan menjadi semakin tidak terduga bagi kedua kesebelasan.
Waktu normal sembilan puluh menit berakhir dengan hasil seri sehingga laga harus dilanjutkan menuju babak tambahan waktu.
Tensi pertandingan yang semakin memanas membuat setiap pemain harus menjaga fokus dan stamina mereka hingga detik terakhir.
Vietnam menunjukkan keunggulan fisik yang lebih stabil dibandingkan pemain Thailand yang mulai terlihat mengalami kelelahan.
Celah di lini pertahanan tuan rumah akhirnya berhasil dieksploitasi dengan sangat cerdik oleh barisan depan Vietnam.
Gol penentu kemenangan tercipta di masa tambahan waktu yang sekaligus memastikan skor berbalik unggul menjadi 3-2.
Keberhasilan melakukan comeback luar biasa atau remontada ini disambut dengan perayaan emosional oleh seluruh pemain dan staf pelatih.
Prestasi ini sekaligus memutus keraguan publik terhadap kualitas regenerasi pemain sepak bola yang dimiliki oleh negara Vietnam.
Kim Sang-sik dianggap sebagai aktor intelektual di balik transformasi mental juara yang kini melekat kuat pada diri para pemainnya.
Ia berhasil membuktikan bahwa kedisiplinan taktik dan ketenangan psikologis adalah kunci utama untuk memenangi laga besar.
Keberhasilan di SEA Games 2025 ini diprediksi akan menjadi awal dari era baru kejayaan sepak bola Vietnam di tingkat internasional.
Semangat juang yang ditunjukkan di Stadion Rajamangala menjadi pesan kuat bagi seluruh kompetitor mereka di Asia Tenggara.
Setelah upacara penyerahan medali, Kim Sang-sik memberikan keterangan resmi mengenai perasaan pribadinya atas pencapaian bersejarah ini.
Ia tidak dapat menutupi kegembiraannya melihat anak asuhnya mampu berdiri di podium tertinggi setelah perjuangan yang sangat melelahkan.
"Saya sangat senang memenangkan medali emas SEA Games untuk pertama kalinya. Ini semua berkat usaha dan semangat pantang menyerah pemain," kata Kim dilansir dari VN Express, Jumat (19/12/2025).
Menurut sang pelatih, komunikasi yang baik di dalam ruang ganti menjadi faktor pembeda yang membangkitkan moral tim.
Ia memilih untuk memberikan ketenangan daripada memberikan tekanan tambahan kepada para pemain saat mereka sedang tertinggal.
Pendekatan emosional yang dilakukan Kim Sang-sik terbukti mampu memulihkan kepercayaan diri pemain dalam waktu yang sangat singkat.
Ia meyakini bahwa aspek psikologis memegang peranan sebesar lima puluh persen dalam menentukan hasil akhir sebuah pertandingan sepak bola.
"Saya hanya berbicara dengan lembut kepada para pemain, memberi tahu mereka bahwa kami masih memiliki kesempatan dan tidak boleh menyerah. Kita harus berjuang sampai akhir," kata Kim Sang Sik.
Motivasi tersebut diperkuat dengan kenangan manis mengenai prestasi para senior mereka yang pernah berjaya di lokasi pertandingan yang sama.
Inspirasi dari sejarah masa lalu di Stadion Rajamangala dijadikan bahan bakar tambahan untuk mengejar ketertinggalan skor.
Kemenangan atas Thailand di kandangnya sendiri merupakan pencapaian yang sangat prestisius bagi dunia sepak bola Vietnam saat ini.
Publik sepak bola Asia Tenggara kini memberikan apresiasi tinggi terhadap konsistensi yang ditunjukkan oleh skuad muda Vietnam.
Pencapaian medali emas ini akan menjadi modal berharga bagi mereka untuk menghadapi kompetisi yang lebih tinggi di masa mendatang.
Para pendukung setia Vietnam menyambut kepulangan pahlawan olahraga mereka dengan antusiasme yang sangat luar biasa di bandara.
SEA Games 2025 resmi menjadi tonggak sejarah baru di mana Vietnam kembali menegaskan statusnya sebagai raja sepak bola kawasan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terkini
-
Play-off Piala Dunia 2026: Gennaro Gattuso Siap Tebus Dosa Masa Lalu
-
Greg Nwokolo Kritik Tajam Timnas Indonesia Gagal Total di SEA Games 2025: Maju 10 Langkah, Lalu...
-
Jadwal SEA Games 2025 Hari Ini, Timnas Futsal Indonesia vs Thailand Wajib Menang Demi Medali Emas
-
Derbi di Bursa Transfer: Jay Idzes Jadi Rebutan Sengit AC Milan dan Inter Milan
-
Tidak 'One Man Show', Pengamat Berharap Pemilihan Pelatih Baru Timnas Indonesia Sesuai Prosedur
-
Persija Kirim Pesan Kemanusiaan ke Sumbar Jelang Duel Kontra Semen Padang
-
Jadi Lawan Timnas Indonesia di FIFA Series 2026, Berapa Peringkat FIFA St. Kitts & Nevis?
-
Spekulasi Pelatih Timnas Indonesia Memanas, Jordi Amat Tanggapi Nama John Herdman
-
Bukan Lawan Biasa, Negara Karibia Ini Akan Jadi Lawan Timnas Indonesia di FIFA Series 2026
-
John Herdman Lebih Masuk Akal Dibanding Giovanni van Bronckhorst