Bola / Liga Inggris
Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54 WIB
Mikel Arteta (AFP)
Baca 10 detik
  • Arsenal melaju ke semifinal Piala Liga Inggris usai menang adu penalti atas Crystal Palace.

  • Drama adu penalti berakhir 8-7 untuk Arsenal setelah laga berakhir imbang satu sama.

  • The Gunners dijadwalkan bertemu Chelsea pada babak semifinal kompetisi Piala Liga Inggris mendatang.

Suara.com - Langkah Arsenal menuju tangga juara Piala Liga Inggris musim 2025-2026 kini semakin terbuka lebar.

Pasukan Meriam London baru saja mengunci satu tempat di babak empat besar melalui perjuangan melelahkan.

Kemenangan dramatis diraih skuad asuhan Mikel Arteta saat menjamu Crystal Palace di Stadion Emirates.

Pertandingan yang berlangsung pada Rabu (24/12/2025) dini hari WIB tersebut berakhir penuh ketegangan.

Tiket semifinal resmi digenggam Arsenal setelah unggul tipis dalam sesi adu penalti yang sengit.

Publik tuan rumah sempat bersorak saat gol pembuka tercipta memasuki sepuluh menit akhir laga.

Keunggulan Arsenal bermula dari kesalahan fatal pemain lawan yang berujung gol bunuh diri.

Maxence Lacroix secara tidak sengaja mengarahkan bola ke gawangnya sendiri pada menit ke-80.

Namun, keunggulan tipis tersebut gagal dipertahankan hingga peluit panjang ditiupkan oleh wasit.

Baca Juga: Hasil Arsenal vs Crystal Palace: Meriam London Melaju ke Semifinal Carabao Cup Lewat Drama Penalti

Crystal Palace mampu menyamakan kedudukan secara mengejutkan tepat di penghujung masa tambahan waktu.

Marc Guehi menjadi sosok yang membuyarkan kemenangan Arsenal di waktu normal pada menit ke-90+5.

Gol tersebut memaksa kedua tim harus menentukan nasib melalui babak tos-tosan yang krusial.

Skor imbang 1-1 bertahan selama sembilan puluh menit penuh sebelum masuk ke fase adu penalti.

Mikel Arteta terlihat cukup emosional melihat timnya kebobolan di detik-detik terakhir pertandingan tersebut.

Meski dominan, penyelesaian akhir yang kurang maksimal membuat Arsenal kesulitan mengunci kemenangan lebih awal.

Ketajaman eksekutor Arsenal teruji dengan sempurna saat delapan pemainnya sukses menjalankan tugas dengan baik.

Nama-nama seperti Martin Odegaard, Declan Rice, dan Bukayo Saka tidak meleset dalam menendang bola.

Leandro Trossard, Mikel Merino, Riccardo Calafiori, Jurrien Timber, serta William Saliba juga tampil sangat tenang.

Di kubu lawan, tujuh pemain Crystal Palace sebenarnya sempat memberikan perlawanan yang sangat seimbang.

Mateta, Devenny, Hughes, Sosa, Lerma, Wharton, dan Uche berhasil menyarangkan bola ke dalam jala.

Nasib malang menimpa Maxence Lacroix yang tendangannya berhasil diantisipasi dengan gemilang oleh Kepa Arrizabalaga.

Penyelamatan krusial dari kiper asal Spanyol tersebut memastikan kemenangan Arsenal dengan skor akhir 8-7.

Kepa membuktikan kelasnya sebagai kiper yang memiliki insting kuat dalam menghadapi tekanan penalti lawan.

Kekalahan ini menjadi pukulan telak bagi Palace yang sudah berjuang keras sepanjang waktu normal.

Sementara bagi The Gunners, hasil ini menjaga ambisi mereka untuk merengkuh trofi domestik musim ini.

Manajer Arsenal, Mikel Arteta, memberikan apresiasi tinggi terhadap daya juang yang diperlihatkan anak asuhnya.

Ia mengakui bahwa pertandingan melawan tim asuhan Oliver Glasner tersebut berjalan sangat sulit dan ketat.

"Saya sangat senang mengingat banyaknya perubahan yang dilakukan, kekompakan, energi, dan kualitas yang ditunjukkan tim melawan tim yang sangat terorganisir dan jarang kebobolan. Kami menciptakan banyak peluang," kata Arteta dikutip dari Sky Sports.

Arteta menyoroti banyaknya peluang emas yang terbuang sia-sia sebelum lawan berhasil mencetak gol balasan.

Arsenal seharusnya bisa memenangkan laga dengan margin skor yang lebih meyakinkan jika lebih efektif.

Eksperimen strategi yang dilakukan Arteta dengan rotasi pemain terbukti tetap mampu menjaga ritme permainan.

"Seharusnya selisihnya jauh lebih besar setelah 94 menit. Tapi kenyataannya tidak, dan ketika itu terjadi, tim lawan memiliki kualitas untuk membantu kita dalam situasi bola mati, dan kita kebobolan gol," sambungnya.

Kualitas bola mati menjadi senjata utama Crystal Palace yang akhirnya merepotkan barisan pertahanan tuan rumah.

Kekuatan mental pemain Arsenal menjadi kunci utama sehingga mereka tetap fokus saat adu penalti.

Kini Arsenal bersiap menyambut tantangan yang lebih besar di fase berikutnya pada kompetisi bergengsi ini.

Keberhasilan menyingkirkan Palace membawa Arsenal harus bersiap menghadapi rival sekota mereka di semifinal.

Chelsea telah menunggu di babak selanjutnya untuk memperebutkan satu tiket menuju partai final.

Pertemuan antara Arsenal dan Chelsea diprediksi akan menjadi salah satu laga paling panas tahun depan.

Duel sesama tim London ini akan menjadi ujian sesungguhnya bagi konsistensi performa skuad asuhan Arteta.

Para penggemar sepak bola tentu menantikan strategi apa yang akan disiapkan untuk menghadapi The Blues.

Load More