Bola / Bola Indonesia
Senin, 29 Desember 2025 | 22:30 WIB
Pemain Terbaik Liga 2, Rafinha mengaku siap gantikan Ole Romeny di Timnas Indonesia. (Instagram/@raffinha07)
Baca 10 detik
  • PSIM Yogyakarta resmi melepas striker Brasil, Rafinha, ke PSIS Semarang yang akan berkompetisi di Pegadaian Championship 2025/26.
  • Keputusan transfer ini diambil melalui diskusi intensif dan merupakan kesepakatan bersama demi mencari solusi terbaik bagi kedua pihak.
  • Rafinha dinilai berperan penting dalam sejarah promosi PSIM ke kasta tertinggi, meskipun minim bermain di musim terakhir.

Suara.com - PSIM Yogyakarta secara resmi mengumumkan perpisahan dengan striker asal Brasil, Rafael De Sa Rodrigues atau Rafinha.

Manajemen Laskar Mataram sepakat melepas sang pemain ke PSIS Semarang, yang akan berlaga di kompetisi Pegadaian Championship 2025/26.

Keputusan ini diambil setelah melalui diskusi intensif antara manajemen PSIM dan Rafinha.

Manajer PSIM, Razzi Taruna, menegaskan bahwa transfer tersebut merupakan hasil kesepakatan bersama yang telah dipertimbangkan secara matang.

“Kami berdiskusi untuk mencari solusi terbaik bersama-sama. Akhirnya, kami sepakat melepas Rafinha ke PSIS Semarang,” ujar Razzi dalam keterangan resmi klub.

Manajemen PSIM memberikan apresiasi tinggi atas dedikasi Rafinha selama membela Laskar Mataram.

Menurut Razzi, striker berusia 32 tahun itu memiliki peran penting dalam perjalanan klub, khususnya saat PSIM berhasil meraih promosi ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia.

“Kami berterima kasih kepada Rafa atas kontribusinya, dari musim lalu sampai sekarang. Dia sudah banyak membantu PSIM dan menjadi bagian penting dalam sejarah promosi klub,” lanjut Razzi.

Meski demikian, pada musim BRI Super League 2025/26, Rafinha tercatat minim mendapatkan kesempatan bermain.

Baca Juga: Cetak Gol Spektakuler di Depan Ribuan Jakmania, Begini Statistik Jordi Amat Sepanjang 2025

Dari 15 pertandingan yang telah dijalani PSIM, ia hanya tampil dalam tiga laga dengan total 59 menit bermain.

Rafinha mengakui bahwa keputusannya meninggalkan PSIM bukan hal yang mudah. Namun, ia merasa misinya bersama Laskar Mataram telah tercapai seiring keberhasilan klub promosi ke level tertinggi.

“Saya datang ke sini dengan misi membawa PSIM naik ke kasta tertinggi. Ketika musim berakhir dan PSIM promosi, saya merasa sangat senang dan bangga,” ungkap Rafinha.

Striker Brasil itu juga mengaku memiliki ikatan emosional yang kuat dengan PSIM, suporter, serta Kota Yogyakarta.

“Saya rasa, saya tidak akan pernah merasakan momen seperti ini lagi. Perasaan saya sekarang campur aduk, antara sedih dan senang,” tambahnya.

Kontributor: Adam Ali

Load More