-
Persija Jakarta membatalkan libur Tahun Baru untuk fokus menghadapi pertandingan melawan Persijap Jepara mendatang.
-
Posisi Persija saat ini berada di peringkat ketiga klasemen setelah mengalahkan Bhayangkara FC 3-0.
-
Asisten pelatih Ricky Nelson mengingatkan suporter agar tetap menjaga etika dan logika dalam mendukung.
Persijap Jepara akan menjadi ujian berikutnya bagi ketangguhan lini belakang dan ketajaman lini depan Persija.
Pertandingan yang dijadwalkan berlangsung pada Sabtu depan ini dianggap sangat krusial bagi peta persaingan juara.
Para pesaing terdekat seperti Borneo FC juga dijadwalkan bertanding pada hari yang sama melawan tim kuat PSM.
Sementara itu Persib Bandung baru akan melakoni laga tandang mereka melawan Persik Kediri dua hari setelahnya.
Situasi ini memberikan kesempatan bagi Persija untuk memberikan tekanan psikologis kepada para rival di papan atas.
Ambisi untuk menyapu bersih kemenangan di setiap pertandingan kandang menjadi harga mati bagi seluruh pemain.
"Fokus kami adalah bagaimana lawan Jepara kita kembali tiga poin lagi jadi setiap home, setiap pertandingan kita berusaha maksimal mendapatkan tiga poin," tegas Ricky.
Kemenangan atas Persijap akan semakin memperkokoh posisi mereka dalam perburuan gelar juara musim kompetisi ini.
Semangat juang yang ditunjukkan para pemain diharapkan mampu memenuhi ekspektasi tinggi dari para pendukung setia.
Baca Juga: Persija Jakarta Tanpa Libur Tahun Baru, Fokus Hadapi Persijap Jepara
Instruksi taktis telah disiapkan untuk membongkar pertahanan lawan yang diprediksi akan bermain sangat rapat nanti.
Selain urusan teknis di lapangan pihak pelatih juga menyoroti tensi persaingan yang semakin memanas di luar lapangan.
Hubungan sejarah antara Persija dan Persib yang sering kali memanas menjadi perhatian khusus bagi tim pelatih.
Edukasi kepada para suporter untuk tetap menjaga sportifitas menjadi poin penting yang disampaikan secara terbuka kepada publik.
"Harapan saya ya semuanya tetap pakai logika bahwa ini sepak bola ini permainan, ini bukan hidup dan mati. Jadi tetap kita mendukung tim kita masing-masing, tapi tidak juga melanggar etika-etika yang ada, regulasi-regulasi yang ada," pungkas Ricky.
Nilai-nilai kemanusiaan harus tetap dijunjung tinggi di atas fanatisme buta terhadap sebuah klub sepak bola tanah air.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
Terkini
-
Prediksi 4 Pemain Naturalisasi yang Bakal Tersingkir di Era John Herdman
-
Arsenal vs Aston Villa: Mikel Arteta Using Misi Balas Dendam
-
Eks Pelatih Persis Solo dan Persik Dapat Jabatan Mentereng dari Federasi Malaysia
-
Catat 11 Sapuan Krusial, Jay Idzes Tampil Kokoh Saat Sassuolo Curi Poin di Markas Bologna
-
Pep Guardiola Ungkap Pemain Impian yang Ingin Dilatih, Bukan Cristiano Ronaldo atau Zidane
-
PSSI Belum Tentukan Nasib Jordi Cruyff Usai Diresmikan Ajax
-
Barcelona Bergerak Cepat untuk Dusan Vlahovic, Milan Masih Jadi Saingan Utama
-
Bursa Transfer: Tarik Muharemovic ke Inter, Jay Idzes Menuju AC Milan?
-
Meski Bantah Rumor Pindah, Maarten Paes Tetap Digoda Pemain Persib untuk Gabung
-
Resmi! Jordi Cruyff Bekerja di Ajax Amsterdam Mulai Februari 2026