Suara.com - Orang dulu mengenal Nindy sebagai penyanyi solo bertalenta. Album pertamanya, Tak Pernah Kubayangkan, yang dirilis 2008 meledak di pasaran dengan hitsnya, Buktikan. Tapi sebetulnya Nindy mulai dikenal masyarakat setelah berduet dengan penyanyi Audy setahun sebelumnya.
Perlahan, pemilik nama lengkap Anindia Yandirest Ayunda ini mulai menghilang di panggung hiburan. Terakhir dia mengeluarkan album pada 2014 yang diberi judul Cinta yang Baru. Banyak orang yang menganggap Nindy sudah bermetamorfosa sebagai sosialita. Apa benar? Simak wawancara khusus Nindy bersama suara.com baru-baru ini di kediamannya, kawasan Senayan, Jakarta Selatan.
Sepertinya kamu mulai bergeser dari penyanyi menjadi sosialita?
Ya, kali deh. Kalau sosialita itu Hermesnya banyak. Saya cuma empat. Saya nggak koleksi yang banyak.
Jadi kalau orang bilang kamu sekarang sebagai sosialita bagaimana?
Itu tuh tanggapan orang aja. Orang itu mikir karena aku sering TOTD (trend oufit of the day)di Instagram. Sering ke event-event, karena aku juga suka bikin-bikin baju sama desainer. Kalo dibilang sosialita, uh jauh banget.
Menurut kamu sosialita apa sih?
Kalau sosialita tuh kadang-kadang memiliki komunitas. Di Indonesia sosialita suka dibilang yang pamer kekayaan. Padahal sebenarnya nggak. Ya, aku lebih suka dibilang ibu-ibu muda keren, hahaha, itu aja.
Kamu juga gabung ke dalam komunitas Sahabat Kartini juga ya. Selain kamu siapa saja selebriti Indonesia yang lain?
Inggrid Kansil, Inneke Koesherawati, Muzdalifah, Ussy Sulistiawaty, Adji Notonegoro, banyak lah. Jadi kita suka bikin kegiatan positif, kayak kemarin kunjungan ke penjara.
Terus kenapa nyanyinya vakum?
Saya sebenarnya mau keluarin project, mudah-mudahan jadi sama Ashanty. Nanti lihat aja deh. Aku nggak mau ngomong sekarang.
Bentuk projectnya apa?
Ada deh. Soalnya gini, industri musik sekarang lagi susah. Kalo aku dibilang nggak laku lagi ya, bukan, tapi industrinya yang nggak dukung. Yang di-support itu-itu aja. Beda dengan di industri luar itu adil, balance. Kalo di sini kan itu-itu aja.
Sudah tahu industri musik kita sedang loyo, kenapa tetep bikin project?
Tag
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
6 Fakta Menarik Jodoh 3 Bujang yang Bikin Jadi Raja di Netflix
-
Hotman Paris Ledek Firdaus Oiwobo yang Diminta Copot Toga oleh Hakim MK
-
Top 5 Serial Netflix Hari Ini: Drama Korea Mendominasi, Serial Indonesia Bertengger di Tiga Besar
-
Sinopsis The Hunger Games: Sunrise on the Reaping, Ungkap Asal-usul Haymitch Abernathy
-
Film Dukun Magang: Ketika Logika Mahasiswa Skeptis Terpaksa Berguru pada Ilmu Gaib
-
7 Drama Kim Woo Bin, Aktor yang Siap Menikah dengan Shin Min Ah
-
5 Rekomendasi Drakor Populer Tentang Balas Dendam, Terbaru Taxi Driver 3 Tayang Hari Ini
-
Review Film Wicked: For Good, Penutup Manis yang Kadang Terasa Kurang Bumbu
-
SinopsisThe Hunger Games: Sunrise on the Reaping, Ungkap Asal-usul Haymitch Abernathy
-
Backtrace: Upaya Sylvester Stallone Mengungkap Perampokan Misterius, Malam Ini di Trans TV