Teater Abang None Jakarta kembali menggelar sebuah sandiwara Betawi bertajuk ‘Jawara’ Langgam Hati dari Marunda. Dalam pertunjukan kali ini, Teater Abang None Jakarta mengangkat ilmu bela diri silat Betawi, sebagai bukti konsistensi Teater Abang None Jakarta dalam upaya melestarikan budaya bangsa, khususnya budaya Betawi.
Dalam lakon ini, para pemeran telah dibekali ilmu silat langsung dari salah seorang pewaris asli kebudayaan Betawi yang juga menjadi penata gerak dalam pementasan, yaitu Atien Kisam, atau yang lebih akrab disapa Bang Atien. Selain itu, mereka juga berkolaborasi dengan tiga perguruan besar silat Betawi yaitu, Sabeni Tenabang, Harimau Belut Putih dan Pusaka Jakarta.
Pada lakon Jawara kali ini, mengisahkan perjalanan seorang Asni, yang dituduh merampok rumah Babah Yong. Asni pun melakukan perjalanan untuk mencari siapa yang sebenarnya telah merampok rumah Babah Yong.
Setelah melewati perjalanan panjang, Asni tiba di Marunda. Pada saat itu sedang digelar sebuah sayembara yang diikuti oleh para jawara silat yang dibuat oleh Bang Bodong, dengan tujuan mencarikan jodoh untuk Mirah, anak Bang Bodong yang dikenal sangat cantik lagi jago silat.
Tak disangka, perampok yang selama ini dicari Asni juga mengikuti sayembara tersebut. Maka sekali kayuh, Asni pun menemukan apa yang dicarinya.
“Kali ini, Teater Abang None Jakarta kembali memperkenalkan silat Betawi, yang merupakan salah satu warisan budaya bangsa," ujar Maudy Kusnaedi yang memproduseri pertunjukan ini.
Ia mengatakan, persiapan pentas ini memakan waktu sembilan bulan ini. Lakon Jawara akan dipentaskan mulai tanggal 24 hingga 25 Oktober 2015 di Gedung Kesenian Jakarta.
Teater Abang None Jakarta berdiri sejak tahun 2009 atas Prakarsa Maudy Koesnaedi (None Jakarta 1993). Teater ini untuk memotivasi dan memberikan kesempatan kepada para Abang None Jakarta turut serta melestarikan budaya Betawi.
Hingga saat ini, Teater Abang None Jakarta telah memproduksi 9 pertunjukan mulai dari “Cinta Dasima” (2009), “Doel: Antara Roti Buaya dan Burung Merpati, Kembang Parung Nunggu Dipetik” (2010), “Sangkala 9/10” pada 2011, “Soekma Djaja” dan “Topeng Betawi Jaya Bersama” pada tahun 2013, “Lenggak Lenggok Jakarta” dan “Topeng Jakarta Jaya Raya” pada tahun 2014.
Terakhir mereka mementaskan “We Love Mpok Nori” di Galeri Indonesia Kaya pada perayaan ulang tahun kota Jakarta pada awal tahun 2015.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Kondisi Terkini Rumah Diding Boneng, Kamar hingga Dapur Hancur
-
Stranger Things 5 Vol 2 Episode 7 Dihujani Kritik, Rating IMDb Anjlok Hingga 5,5
-
Gempar Akhir 2025, 5 Fakta Danielle NewJeans Putus Kontrak dengan ADOR
-
Musuh Dalam Selimut: Saat Rumah Tangga Sempurna Berubah Menjadi Labirin Teror Psikologis
-
Rumah Diding Boneng Ambruk, Ternyata Usianya Sudah Ratusan Tahun
-
Serial Terlaris dan Paling Banyak Ditonton di Vidio Sepanjang 2025
-
Rumahnya Ambruk, Diding Boneng Kini Ngungsi ke Kantor RW
-
Jelang Ending Stranger Things, Noah Schnapp Ngaku Perasaannya Campur Aduk
-
Tutup 2025 dengan Gemilang, Tami Irelly Incar Prilly Latuconsina untuk Proyek Film
-
Simu Liu Umumkan Timo Tjahjanto Jadi Sutradara Film Sleeping Dogs