Suara.com - 20 tahun lebih berkarya di industri musik Indonesia, penyanyi Armand Maulana lebih percaya diri menjadi solois. Sukses dengan single-nya “Sebelah Mata”, Armand diam-diam menyiapkan single anyar berjudul “Tunggu Di Sana”.
Single terbaru Armand kali ini bernuansa funk cenderung playful.
“Beda dari lagu-lagu Kang Armand sebelumnya, lagu ini punya aransemen musik funk yang lebih up-beat diiringi dengan lirik yang catchy juga. Suara clap dan shout yang ada di dalamnya, juga membuat single Armand kali ini terbilang lebih ceria dari biasanya,” papar Mhala selaku A&R dari Trinity Optima Production.
Bagi Armand, singlenya merupakan representatif musik 80-an yang diidolakan semasa remaja.
“Pertama kali Aldi (pencipta lagu) merepresentasikan lagu ini, saya langsung jatuh hati. Mulai dari liriknya, musik, beat-beatnya, semua saya suka. Dan saat masuk ke proses rekamanpun saya minta ke produser dan arranger saya, Asta dari RAN, untuk enggak terlalu mengubah lagu ini dari lagu aslinya,” ungkap Armand.
Berbeda dengan musik-musik yang diusungnya selama bersama grup band GIGI maupun kedua single terdahulunya, Armand mengaku excited.
“Karena perlu diingat, kalau saya pertama kali membuat project Arana karena saya ingin mempersembahkan musik yang banyak menginspirasi saya di era 80-an. Dan lewat lagu ini, nuansa dan beat tahun 80-an yang saya bayangkan dapat terimplementasi dengan sempurna. Jadi kesulitan yang dihadapi dalam membawakan lagu ini pun terasa menyenangkan,” tambahnya.
“Lagu ini sangat sederhana dan juga ringan untuk didengarkan berulang kali. Harapannya semoga teman-teman yang mendengarkan bisa merasa relate dengan lagu ini,” pungkas vokalis GIGI ini.
Syuting video klip single tersebut dilakukan di kota Tokyo, Jepang, dan disutradarai oleh Candi Soeleman. Adegan dalam klip ini banyak memperlihatkan suasana jalanan kota yang ada di Shinjuku, Akihabara, dan Harajuku.
Baca Juga: Ustadz Somad Ditolak di Bandara Hongkong, Pengacara Bereaksi
Armand memiliki kesan sendiri selama proses pembuatan video klip. Pasalnya, dia harus berjuang melawan cuaca ekstrim menjelang musim dingin. Bayangkan, suhu rata-rata Tokyo sata itu mencapai 4–7 derajat celcius.
“Dinginnya sih yang enggak tahan. Mana kebanyakan gambarnya diambil di jalanan luar sana. Tiap hari kan syuting 7 jam di luar dan selalu dalan kondisi berdiri atau jalan. Mulai dari Shinjuku – Akihabara – Shinjuku lagi. Dan dinginnya sih yang sulit untuk ditahan,” cerita Armand.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
Kunto Aji Ajak Pendengar Memaknai Suara Sekitar Lewat '2025 Masih Asik Sendiri'
-
Sambil Menangis, Na Daehoon Kenang Momen Pertama Mualaf Hingga Nikahi Julia Prastini
-
4 Fakta Mengejutkan di Balik Batalnya Pengunduran Diri Rahayu Saraswati dari DPR
-
Venue Baru Jadi Upaya Peter F. Gontha Perluas Pasar Java Jazz
-
Profil 6 Wakil Indonesia di Physical: Asia, Ada Marcus Gideon Hingga Maria Selena!
-
Review Shelby Oaks: Ketika Kritikus Film Bikin Horor, Seram Tapi Kurang Nampol
-
Iko Uwais Siap Bintangi Film Hollywood Terbaru Berjudul MRI Karya Liam ODonnell
-
Takut Karyanya Ditelan Zaman, Rian D'Masiv Mulai 'Warisi' Lagu-lagunya ke Anak Sejak Dini
-
Sinopsis Dear X, Drakor Thriller Romantis Kim You Jung dan Kim Young Dae
-
Bukan Sekadar Festival, Java Jazz 2026 Leburkan Musik dan Seni Rupa di Venue Baru dan Megah