Suara.com - Sudah satu tahun lebih pandemi virus corona atau Covid-19 melanda Indonesia. Memasuki tahun kedua, Covid-19 semakin mengganas meski vaksin mulai disalurkan kepada masyrakat luas.
Berbagai upaya dilakukan pemerintah guna memutus rantai penularan Covid-19 dengan kembali memperketat protokol dan membatasi kegiatan. Pembatasan itu berdampak kepada beberapa sektor industri di Indonesia seperti industri perfilman.
Asri Pramawati atau lebih dikenal dengan Asri Welas sebagai pekerja seni merasakan dampak nyata dari pandemi Covid-19. Para seniman yang biasanya bekerja menampilkan sebuah karya di panggung hiburan kini tak bisa leluasa menunjukkan kreativitasnya.
Belum lagi wadah karya mereka seperti bioskop dibatasi bahkan ditutup. Akibatnya, para pekerja seni kesulitan untuk mendapatkan penghasilan.
Tak sepenuhnya terpuruk, kemajuan teknologi membantu para pekerja seni.
Ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Asri Welas mengisahkan nasib dirinya dan para pekerja seni di tengah pandemi Covid-19. Lebih lanjut, berikut wawacaranya.
Ruang kreativitas terbatas selama masa pandemi Covid-19?
Kalau pertunjukan nggak ada, bioskop tutup, bagaimana nasib seniman dan budayawan. Sama aja itu seperti kita nggak bisa berkarya lagi. Terus buudayanya jadi enggak jalan.
Berdampak kepenghasilan?
Baca Juga: Interview: Kisah Intan RJ Sempat Menolak Terima Vaksin Covid-19
Kalau begini industri film kita gimana, saya dan atas kru film yang lain, itu kita adalah pegawai honorer. Begitu kita keluar syuting, itu kita dibayar. Kalau nggak, ya kita di rumah. Terus bagaiamana, siapa yang mau bayar. Kita bukan pegawai kantoran yang dibayar setiap bulan. Sekali pertunjukan seniman budayawan itu ya itulah honornya.
Proyek film sebelum dan selama pandemi?
Jauh. Aku punya delapan film yang belum tayang. Jadi ditahan sama ph-ph. Terus kalau ditahan, ph-nya dapat uang enggak? Nggak adapat uang ph-nya. Karena dia enggak bisa menjual. Penjualan itu berdasarkan tiket nonton. Belum ada yang berani memunculkan film Indonesia lagi.
Kalau sekarang ada proyek film?
Ada dua film yang saya produksi. Ada satu web series, ada satu produksi TV juga. Alhamdulillah.
Bioskop ditutup, mensiasatinya seperti apa?
Akhirnya ada platform-platform digital yang menyediakan itu.jadi alhamdulillah kita para kru dan budayawan jadi penghasilan baru. Itu alhamdulillahnya.
Jadi beralih ke platform digital sepenuhnya?
Kurang gemes atau greget ya kalau enggak melihat langsung. Esensinya tuh kurang, jadi ya. Tapi yang dikangenin itu bersosialisasi lagi.
Penerapan protokol kesehatan di lokasi syuting hingga bioskop penting?
Ini kan sudah setahun ya kita ini dibatasi oleh kesehatan. Jadi yang mampu untuk melakukan pertunjukan, itu adalah yang mampu membayar sesuai protokol kesehatan ya itu bener.
Harapan?
Harapannya pemerintah dapat membackup kita untuk bilang kalau tempatnya seperti bioskop, tempat pertunjukan, konser, itu diprotokol kesehatan secara benar. Sehingga pelaksanya mematuhinya dan yang dateng enggak jadi takut, gitu loh. Mudah-mudahan pemerintah memainten kita sehingga seniman dan budayawan punya tempat proper dan tidak menularkan Covid. Itu penting banget dan diinformasikan.
Mudah-mudahan pemerintah mendukung supaya bisa diberi kelelauasan untuk berkarya. Harapnnya seniman dan budayawan ini bisa dapat bekerja lagi. Kedepannya, harapannya semua fasilias pertunjukan seperti bioskop bisa dibuka kembali, dan dibackup protokol kesehatan.
Berita Terkait
-
6 Potret Asri Welas Setelah 6 Bulan Oplas: Ini Keputusan Terbaikku!
-
Review Film Kang Solah from Kang Mak x Nenek Gayung: Sekuel Kocak yang Bikin Penonton Ngakak!
-
Di Balik Penampilan Seksinya Sekarang, Asri Welas Tak Malu Akui Oplas
-
Asri Welas Blak-blakan Soal Didekati Musisi dan Pejabat Setelah Menjanda
-
Asri Welas Sibuk Nabung, Anak Sulung Mau Jadi Dokter
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Film Mimpi Keluarga Sempurna Memukau di Jakarta World Cinema Week 2025
-
7 Rekomendasi Film Horor Berlatar Halloween
-
Aksi Musdalifah Tiru Gaya Jaden Smith Di-repost sang Artis, Marah atau Suka?
-
Jadi Koruptor di Jembatan Shiratal Mustaqim, Agus Kuncoro Tak Kesulitan: Banyak Referensi di Negara
-
Felix Siauw Soroti Pencegatan Kapal Kemanusiaan untuk Gaza: Bukti Hukum Internasional Diabaikan
-
Angelina Sondakh Sentil Film Jembatan Shiratal Mustaqim: Cara Korupsinya Cuma Dibocorin Satu!
-
Sinopsis The Strangers: Chapter 2, Teror Baru Maya dari Trio Pembunuh Bertopeng
-
Taqy Malik Punya Waktu 2 Minggu, Lunasi Utang Sengketa Tanah Rp6,8 Miliar atau Kosongkan 7 Kavling
-
Gagal Lunasi Pembayaran, Taqy Malik Diminta Angkat Kaki dari Lahan Sengketa
-
4 Film dan Drama Korea Tayang di Vidio Oktober 2025, Ada Walking on Thin Ice