- Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa dan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saling lempar sanggahan soal besaran subsidi LPG 3 Kg.
- Menurut data yang Menkeu Purbaya harga asli (keekonomian) satu tabung LPG 3 Kg mencapai Rp42.750.
- Bahlil secara implisit membantah angka yang diungkapkan oleh Menkeu Purbaya. Ia menyindir bahwa data yang digunakan Menkeu kemungkinan keliru.
Suara.com - Sebuah perselisihan data terbuka terjadi antara dua menteri di Kabinet Merah Putih terkait harga keekonomian LPG 3 Kg atau yang akrab disebut 'gas melon'.
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia saling lempar sanggahan soal besaran subsidi yang ditanggung negara.
Kontroversi ini mencuat setelah Menkeu Purbaya dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI pada Selasa (30/9/2025) membeberkan data yang mengejutkan publik.
Menkeu Purbaya yang baru menjabat, secara blak-blakan mengungkapkan besaran subsidi yang ditanggung Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Menurut data yang disampaikannya, harga asli (keekonomian) satu tabung LPG 3 Kg mencapai Rp42.750.
Karena adanya subsidi dari pemerintah sebesar kurang lebih Rp30.000, masyarakat hanya perlu membayar di kisaran Rp12.750 per tabung (Harga Eceran Tertinggi/HET di pangkalan). Purbaya menegaskan, subsidi ini mencapai 70% dari harga keekonomian, menunjukkan besarnya keberpihakan fiskal negara.
Tak butuh waktu lama, sanggahan langsung datang dari Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, yang kementeriannya bertanggung jawab penuh atas tata kelola dan distribusi LPG 3 Kg.
Bahlil, yang ditemui di Jakarta pada Kamis (2/10/2025), secara implisit membantah angka yang diungkapkan oleh Menkeu Purbaya. Ia menyindir bahwa data yang digunakan Menkeu kemungkinan keliru.
"Itu mungkin Menkeunya salah baca data itu. Biasalah kalau, ya mungkin butuh penyesuaian. Mungkin Menkeunya belum dikasih masukan oleh Dirjennya dengan baik atau oleh timnya," ujar Bahlil.
Bahlil menegaskan bahwa kementeriannya (ESDM) sedang mematangkan data subsidi, yang salah satunya berkoordinasi dengan BPS. Ia mengisyaratkan bahwa data yang disajikan oleh Kemenkeu belum mencerminkan angka terkini atau yang sedang diproses.
Baca Juga: Vivo dan BP AKR Batal Beli BBM Pertamina, Protes Kandungan Etanol
Menariknya, data yang diungkapkan oleh Menkeu Purbaya sebenarnya sejalan penuh dengan Menkeu pendahulunya, Sri Mulyani Indrawati. Pada awal tahun 2025, Sri Mulyani juga pernah menegaskan bahwa harga eceran LPG 3 Kg adalah Rp12.750, padahal harga seharusnya (keekonomian) adalah Rp42.750 per tabung.
Bahkan, Sri Mulyani membeberkan bahwa realisasi penyaluran dana subsidi LPG 3 Kg sepanjang tahun 2024 mencapai Rp80,2 triliun. Angka ini menunjukkan bahwa subsidi bukan hanya melindungi kelompok rentan, tetapi juga dinikmati secara signifikan oleh kelompok kelas menengah.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Neo Pinjam: Bunga, Biaya Admin, Syarat, Tenor, Kelebihan dan Kekurangan
-
Sertifikat Tanah Ganda Paling Banyak Keluaran 1961 Hingga 1997, Apa Solusinya?
-
Optimalkan Nilai Tambah dan Manfaat, MIND ID Perkuat Tata Kelola Produksi serta Penjualan
-
Kasus Sertifikat Tanah Ganda Merajalela, Menteri Nusron Ungkap Penyebabnya
-
3 Altcoin Diprediksi Bakal Meroket Pasca Penguatan Harga Bitcoin US$ 105.000
-
MEDC Mau Ekspor Listrik ke Singapura
-
BRI Peduli Salurkan 637 Ambulans Lewat Program TJSL
-
Tidak Semua Honorer, Hanya Tiga Kriteria Ini Berhak Diangkat Jadi PPPK Paruh Waktu
-
Prediksi Harga Emas Pekan Depan: Was-was RUU Trump, Emas Lokal Bakal Ikut Melemah?
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal