Entertainment / Gosip
Kamis, 02 Oktober 2025 | 20:55 WIB
Taqy Malik [instagram]
Baca 10 detik
    • Taqy Malik dituntut bayar utang Rp6,8 miliar atas pembelian 7 kavling tanah sejak Juni 2022.
    • Upaya damai gagal, kasus dimenangkan Sirhan hingga tingkat Mahkamah Agung.
    • Jika tak melunasi, Taqy Malik wajib kosongkan dan serahkan 7 kavling, termasuk area masjid.

Suara.com - Taqy Malik dihadapkan pada masalah sengketa tanah. Ia memiliki utang Rp6,8 miliar kepada pengusaha bernama Sirhan.

Uang tersebut merupakan tunggakan pembebasan 7 kavling tanah, termasuk Masjid Malikal Mulki. Kurun waktunya pun panjang, mulai dari Juni 2022 hingga saat ini.

"Pihak kami sudah melakukan pendekatan persuasif, tapi tidak direspons," jelas pengacara Sirhan, Husen Bafaddal saat konferensi pers di Condet, Jakarta Timur pada Kamis, 2 Oktober 2025.

Karena Taqy Malik tak kunjung merespons, kasus ini pun dibawa sampai ke Pengadilan Negeri Bogor. Taqy Malik sempat mengajukan kasasi, namun Mahkamah Agung menolaknya.

Hasilnya, Taqy Malik tetap harus melakukan kewajibannya. 

Novel Muhammad, Husen Bafaddal (pengacara Sirhan) dan Nusantara (TikToker) saat membahas masjid yang dibangun Taqy Malik di atas tanah sengketa Sirhan, dalam konferensi pers di Condet, Jakarta Timur pada Kamis, 2 Oktober 2025. [Suara.com/Rena Pangesti]

"Nah, ketika pada saat putusan pengadilan itu sudah inkrah, ya, sudah inkrah. Sekarang kewajibannya, dia melaksanakan isi putusan," kata pengacara Sirhan.

Taqy Malik harus membayar Rp6,8 miliar tunggakan utang. Jika tidak, sang hafidz harus menyerahkan 7 kavling tanah kepada Sirhan.

"Kalau memang belum terjadi, tentunya dilakukan eksekusi (tenggat waktu) kita kasih waktu dua Minggu lah," jelas Husen Bafaddal.

Tim Suara.com telah menghubungi kontak Masjid Malikal Mulki, rumah ibadah yang dibangun Taqy Malik. Namun hingga berita ini ditulis, belum ada respons dari pihak terkait.

Baca Juga: Umi Pipik Tak Terima Bendera Palestina Diganti Simbol Semangka: Sama Saja Tunduk dengan Zionis Biadab!

Load More