Suara.com - Pakar psikologi forensik Reza Indragiri mempertanyakan putusan majelis hakim yang hanya menjatuhi Jessica Kumala Wongso hukuman penjara 20 tahun usai dinyatakan bersalah membunuh Wayan Mirna Salihin dengan kopi sianida pada 2016 silam.
Reza Indragiri menuding majelis hakim membuat putusan secara subyektif hanya berdasarkan keyakinan, bukan bukti konkret yang menunjukkan bahwa Jessica Wongso adalah pelaku pembunuhan berencana.
"Ada sekian banyak hal yang memberatkan, dia tidak mengakui perbuatannya, dia berbelit-belit, dia menutup-nutupi dan seterusnya. Tapi, kenapa hukumannya cuma 20 tahun?" kata Reza Indragiri dikutip dari podcast Rhoma Irama, Sabtu (14/10/2023).
"Untuk orang sebejat itu, sekeji itu, membunuh temannya sendiri, di ruang publik, secara berencana menggunakan racun nomor dua paling dahsyat sedunia, kenapa nggak sekalian aja hukuman mati?" lanjutnya.
Reza Indragiri lantas mempertanyakan berapa kadar keyakinan majelis hakim bahwa Jessica Wongso adalah pembunuh keji yang menghabisi nyawa teman sendiri.
"Saya kembalikan ke majelis hakim, seyakin apa sesungguhnya bapak-bapak, bahwa orang ini adalah pembunuhnya. Seyakin apa bapak-bapak, bahwa orang ini membunuh secara berencana?" ujarnya.
"Kalau yakin, hajar, hukuman mati atau hukuman seumur hidup, jangan 20 tahun. Secara tidak langsung, seolah-olah majelis hakim ini menunjukkan kegamangan mereka sendiri," sambung pria yang mengaku menerima suap dari ayah Mirna Salihin ini.
Menurut Reza Indragiri, majelis hakim harus memiliki bukti yang mutlak dan tak terbantahkan sebelum menyatakan bahwa Jessica bersalah.
"Meletakkan tas di atas meja, apakah mutlak tak terbantahkan itu ciri orang melakukan pembunuhan berencana? Apakah tersenyum merupakan penanda yang mutlak tak terbantahkan bahwa orang itu melakukan pembunuhan berencana?" cecarnya.
Baca Juga: Edi Darmawan Tak Kembalikan Uang Koperasi Mantan Karyawan: Kebaikan Dia jadi Luntur
Argumen Reza Indragiri lantas dipatahkan oleh Rhoma Irama. Menurut musisi legendaris itu, kata mutlak tidak bisa digunakan untuk kasus kopi sianida yang diproses tanpa bukti konkret.
"Kalau pakai mutlak-mutlakan ini sulit. Nggak, begini, indikator suatu peristiwa itu tidak bisa kita katakan pakai kata mutlak. Saya tidak setuju kalau pakai kata mutlak," sahut Rhoma Irama.
Sang Raja Dangdut berbicara dari sudut pandang hakim yang mengacu pada profiling Jessica Wongso. Selama tinggal di Australia, Jessica terlibat 14 kasus kriminal dan memiliki kecenderungan untuk bunuh diri dan membunuh orang.
"Ini indikasi bahwa dia bisa membunuh, karena dia pernah mengancam orang untuk dibunuh," ujar pentolan grup musik Soneta itu.
Soal sianida yang hanya ditemukan sedikit di tubuh Mirna, Rhoma Irama memiliki argumen bahwa faktor utamanya bukan jumlah, melainkan ada tidaknya barang tersebut.
"Menurut keyakinan hakim, barang itu ada, bahwa itu hanya nol koma sekian yang pasti ada. Kenapa mesti mematikan harus sekian gram, barangkali sudah berproses setelah tiga haru sehingga tersisalah nol koma sekian," jelasnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Bongkar Malam Pertama Saat Honeymoon, Sifat Asli Suami Boiyen Bikin Kaget: Gue Kira Kalem
-
Raih Piala Citra Pertamanya sebagai Penulis Skenario, Reza Rahadian Bicara Nasib Karier Aktor
-
Akui Bingung, Ringgo Agus Rahman Sempat Merasa Tak Layak Menang Pemeran Utama Pria Terbaik FFI 2025
-
Soleh Solihun Mendadak Layangkan Kritik Terbuka ke Pramono Anung, Ada Apa?
-
Live Bareng Asnawi, Pratama Arhan Salting Disebut Duda
-
Pangku Jadi Film Terbaik, Inilah Daftar Lengkap Pemenang FFI 2025
-
Kado Ultah ke-76, El Manik Terharu Terima Piala Lifetime Achievement FFI 2025 Saat Masih Hidup
-
Mahalini Ramai Disentil soal Galungan Usai Posting Umrah, Responsnya Tak Terduga
-
8 Pasangan Artis Korea yang Menikah Setelah Pacaran Lama, Terbaru Kim Woo Bin dan Shin Min Ah
-
Omara Esteghlal Raih Piala Citra Pertama, Ucapan Manis buat Prilly Bikin Baper