Suara.com - Marcella Zalianty menjadi salah satu artis yang peduli dengan kasus stunting di Indonesia. Artis 43 tahun ini pun mendukung peran televisi dan elemen lain dalam penanganan dan pencegahan kasus pertumbuhan anak.
Menurut Marcella Zalianty, televisi masih dianggap sebagai salah satu media berpengaruh dalam mengadvokasi dan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE). Fakatanya, hingga saat ini televisi masih ditonton orang Indonesia dan mencapai 54,7 juta.
"Kita harus bisa optimalisasi kanal-kanal ini," kata Marcella Zalianty, dalam acara talkshow bertema "Temu Sineas Muda & Anugerah Jurnalistik TV Peduli Stunting, seperti dalam keterangan yang diterima Suara.com.
Selain talkshow, acara tersebut juga dirangkai dengan Penandatanganan memorandum of understanding (MoU) BKKBN dengan Radio Republik Indonesia (RRI) dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), di kawasan Jakarta Barat, baru-baru ini.
Selain televisi, banyak media lain yang bisa diunakan untuk mengampanyekan pencegahan stunting ini. Radio, media sosial, bahkan film pun bisa dimanfaatkan dengan maksimal.
Sebagai seorang sineas, Marcella Zalianty juga yakin film bisa dimaksimalkan untuk mengampanyekan pencegahan stunting. Menurut data, sepanjang 2023 ini ada 15 judul film dengan total penonton mencapai 17 juta orang.
"Ini merupakan pencapaian luar biasa, karena pertumbuhan film Indonesia mampu mencetak market share sebesar 64 persen. Film pendek tentang stunting tentu akan memiliki nilai jual. Dan ini bentuk advokasi yang bisa diadaptasi dan bisa berdampak," imbuh ibu dua anak ini.
Selain televisi dan film, peran media sosial juga sangat penting dalam memberikan literasi kepada masyarakat. Pemanfaatan teknologi digital sangat penting dalam mengatasi berbagai permasalahan.
"Literasi melalui medium digital merupakan kunci utama dan bisa kita manfaatkan untuk mengedukasi masyarakat," ujar istri Ananda Mikola ini.
Baca Juga: Berbahaya bagi Kesehatan Anak, Yuk Bersama-sama Tangani Gizi Buruk dan Stunting
Marcella Zalianty berharap, penanganan masalah stunting bisa segera dioptimalkan dengan memanfaatkan segala media, termasuk media digital untuk menyampaikan pesan, advokasi sosialisasi dan literasi kepada masyarakat.
Stunting bukan masalah sepele, karena keberhasilan pembangunan nasional tergantung pada kemampuan negara untuk mengatasi masalah ini. Stunting di Indonesia sendiri ditargetkan turun menjadi 14 persen di 2024.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Panas Membara! Konser NCT Dream Hari Pertama di Jakarta Pecahkan Rekor dan Sukses Hebohkan JIS
-
Foto Mesra Pratama Arhan dan Putri Azzralea Bikin Gempar, Asli atau Editan?
-
Nissa Sabyan Gencar Dikabarkan Hamil Anak Ayus Sabyan, Sang Ayah Beri Jawaban Tegas
-
Selena Gomez dan Benny Blanco Resmi Menikah
-
Konser NCT Dream di JIS Hari Pertama Dihiasi Momen Kocak Chenle Salah Ucap Kata 'Enak'
-
Tengku Dewi Ogah Datang ke Pernikahan Andrew Andika Meski Diundang
-
Berani Bicara, Jennifer Lawrence Kecam Israel Lakukan Genosida di Gaza
-
Hilang di Lautan Penonton, Ibu Ini Syok Temukan Anaknya di Atas Panggung Bareng Green Day
-
Nagita Slavina Jualan Skincare, Brand Lokal dengan Teknologi Korea
-
Tahta Demon Slayer Runtuh, Chainsaw Man Movie Kini Kuasai Box Office