Suara.com - Sosok pesinden senior Yati Pesek ramai disorot usai viral video lama yang menampilkan Miftah Maulana atau Gus Miftah menghinanya dengan andaan body shaming dan mesum.
Dalam acara pertunjukan wayang Ki Warsono di Yogyakarta, Miftah mengomentari lagu "Bajing Loncat" dengan menyebut Yati "bajingan," yang langsung mendapat protes dari sang pesinden.
Candaan Miftah semakin melewati batas dengan mengatakan bahwa dirinya bersyukur Yati Pesek memiliki paras jelek. Jika cantik, Yati disebut akan menjadi pekerja seks komersial atau lont* dalam bahasa Jawa.
Yati Pesek yang tersinggung mengingatkan Gus Miftah tentang peranannya dalam acara tersebut. Namun Miftah kembali menjadikan usia Yati lelucon dengan kalimat merendahkan dan mesum.
Yati Pesek yang merasa dihina akhirnya melaporkan kejadian tersebut kepada Ki Warsono, mengekspresikan kekecewaannya terhadap sikap Miftah yang tidak pantas.
Aksi Gus Miftah tentu saja menuai beragam kecaman publik, mengingat posisi Yati Pesek yang jauh lebih senior darinya. Yati telah berkarya sebagai seniman sejak 1964, tepatnya 17 tahun sebelum Miftah lahir.
Berikut ini adalah profil dan perjalanan karier Yati Pesek, pesinden senior yang pernah dihina oleh Gus Miftah.
Profil Yati Pesek
Yati lahir di Yogyakarta pada 8 Agustus 1952 dari keluarga seniman. Ayahnya adalah pengrawit dan ibunya seorang penari, di mana keduanya terlibat dalam seni wayang orang.
Baca Juga: Riwayat Karier Yati Pesek: Sinden Senior yang Dilecehkan Gus Miftah di Depan Umum
Sejak kecil, Yati sudah belajar menari dari sang ibu dan guru tari seperti R. M. Joko Daulat dan Basuki Koeswaraga. Meski hanya menyelesaikan pendidikan formal hingga Sekolah Dasar, Yati mengasah bakat seni melalui berbagai kegiatan seni pertunjukan.
Perjalanan Karier Yati Pesek
Karier Yati Pesek dimulai pada 1964 dengan bergabung dalam komunitas Wayang Orang Jati Mulya. Dia kemudian aktif dalam beberapa tobong (kelompok pertunjukan) seperti Panca Murti dan Sari Budaya.
Kemudian pada 1980, Yati Pesek menjadi bagian dari Sandiwara Jenaka KR di TVRI Yogyakarta, yang membuatnya dikenal luas.
Kesuksesan Yati di televisi membawanya ke dunia film, dengan peran dalam "Serangan Fajar" (1982) dan serial "Kiprah Anak Dalang" (1984).
Pada 1986, Yati turut berperan dalam inovasi baru dalam pertunjukan wayang kulit bersama Ki Manteb Sudarsono. Lima tahun kemudian, dia bergabung dengan Ketoprak Plesetan dan membentuk "Trio Plesetan" bersama Marwoto dan Daryadi.
Berita Terkait
-
Bukti Valid Keintiman Gus Miftah dengan Keluarga Amien Rais: Dia Saya Anggap Bapak
-
Deddy Corbuzier "Dilabrak" Netizen Ulah Enggan Tegur Gus Miftah: Cari Guru yang Benar Adabnya, Kawanmu Offside!
-
Aibnya sampai Dibahas Pejabat Malaysia, PM Anwar Ibrahim Pertanyakan Akhlak Gus Miftah
-
Alasan Gus Miftah Selalu Pakai Kacamata Hitam, Berawal dari Klub Malam
-
Intip Beda Gaya Humor Gus Dur dengan Gus Miftah, Bak Bumi dan Langit
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Michelle Ziudith Jelaskan 'Jangan Panggil Mama Kafir' Bukan Film Horor
-
Bukan di Tanah Air, Film Rangga dan Cinta Diputar Perdana di Festival Film Busan
-
Joyland Sessions Digelar November, Bagaimana Nasib Tiket Joyland Festival?
-
Beda Joyland Sessions dan Joyland Festival, Ini Penjelasan Penyelenggara
-
Joyland Sessions 2025 Siap Hadirkan TV Girl hingga LImpratrice di Senayan
-
Raditya Dika Jadi Juri Film Pendek, Kenang Sulitnya Cari Wadah Berkarya Zaman Dulu
-
Sinopsis dan Fakta The Furious: Joe Taslim Tampil Brutal Tanpa CGI
-
Beda dari yang Lain! Veiled Musician Indonesia Buka Jalan Talenta Lokal ke Korea Selatan
-
Sinopsis dan Fakta Menarik The Murky Stream, Drakor Anyar Rowoon di Disney Plus Hotstar
-
Kakak Mpok Alpa Kuliti Sifat Suami Adiknya: Tak Pernah Kumpul dengan Keluarga