Suara.com - Keputusan band Sukatani menarik lagu Bayar Bayar Bayar dari pasaran semakin memperburuk citra polisi di mata masyarakat Indonesia.
Penarikan lagu diiringi penelanjangan identitas di media sosial menambah daftar buruk respons pemerintah atas kebebasan berkarya. Sebelum Sukatani, lukisan Yos Suprapto di Galeri Nasional Indonesia juga menjadi korban pembredelan.
Keresahan tidak hanya dirasakan oleh para seniman yang karyanya ditelanjangi oleh pemerintah. Aktor dan komika Soleh Solihun turut mengutarakan amarahnya di X.
"Tempo hari lukisan diturunkan dari pameran, hari ini lagu dicabut dari peredaran," tulis Soleh Solihun, dikutip Suara.com pada Jumat (21/2/2025).
"Besok apa lagi?" tulisnya menyambung.
Tanggapan Soleh Solihun ini memantik publik untuk terus berkomentar. Menariknya, nama aktris sekaligus politisi Wanda Hamidah terseret.
Cuitan lawas milik Wanda Hamidah kini kembali viral. Cuitan tersebut bahkan diperlakukan bak sebuah ramalan yang terbukti pada rezim saat ini.
"Ramalan wanda diwujudkan oleh kaum 58 persen," bunyi keterangan dalam salah satu komentar.
Setidaknya ada tujuh cuitan lawas Wanda Hamidah yang menyoroti sikap pemerintah yang buruk dan mematahkan satu per satu hak masyarakat untuk bersuara. Baik itu melalui hak untuk memilih ataupun hak untuk bersuara melalui tulisan.
Baca Juga: Beda Lirik Lagu Bayar Bayar Bayar vs Polisi yang Baik Hati: Karya Sukatani dan Slank Jadi Omongan
"Nanti nggak bisa baca buku atau nonton mengancam 'stabilitas nasional', baru nyesel. Nanti nggak bisa ke TPS milih pemimpin atau partai yang kita suka, baru nyesel," tulis Wanda Hamidah.
"Nanti punya anak terus hilang nggak pulang-pulang karena mengkritisi pemerintahan, baru nyesel. Nanti punya media dibredel, baru nyesel," tulis Wanda lagi.
Cuitan berikutnya masih terasa pedas. Kali ini, Wanda seolah meramal adanya pembredelan karya seni berupa film dan karya sastra berupa tulisan.
"Nanti nggak bisa bikin film lagi, baru nyesel. Nanti nggak bisa nulis lagi, baru nyesel. Jangan sampai nanti nggak bisa nge-kritik lagi, baru nyesel," lanjut Wanda Hamidah.
Wanda Hamidah sendiri tidak sekadar dikenal sebagai artis. Ia adalah salah satu aktivis 1998.
Wanda juga seorang politisi yang pernah bergabung di beberapa partai. Ia juga sempat menduduki kursi dewan tingkat provinsi di Jakarta.
Berita Terkait
-
Fotonya Disandingkan dengan Anies Baswedan dan Lambang PDIP, Wanda Hamidah Bereaksi Keras
-
Perjalanan Karier Wanda Hamidah: Mantan Model Jadi Politisi, Kini Keluar dari Golkar
-
Riwayat Pendidikan Wanda Hamidah, Tegas Pilih Keluar dari Partai Golkar
-
Resmi Keluar dari Golkar, Wanda Hamidah Turun ke Jalan Tolak RUU Pilkada: 2 Anaknya Juga Ikut Aksi!
-
Tak Turun Sendiri, Wanda Hamidah Lepas Anak-Anak Ikut Demo RUU Pilkada
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
15 Film Indonesia Tayang November 2025 di Bioskop, Ada Pangku hingga Agak Laen 2
-
Kelakar Jonathan Latumahina Usai Lihat Chicco Jerikho Jadi Dirinya di Film 'Ozora'
-
Gara-Gara Lapor Pak! Andhika Pratama Terbebani dengan Citra Lucu
-
Sinopsis Because There Is No Next Life, Drama Korea Terbaru Kim Hee Sun
-
Profil Sophie Turner, Mantan Istri Joe Jonas yang Kini Dikabarkan Dekat dengan Chris Martin
-
Di Balik Jeruji Besi, Eks Karyawan Ashanty Akhirnya Akui Gelapkan Uang Perusahaan
-
Sinopsis Sampai Titik Terakhirmu: Perjuangan Cinta Sehidup Semati Albi dan Shella
-
Getaran Batin Acha Septriasa Saat Ucap Syahadat di Film 'Air Mata Mualaf'
-
Pertentangan Batin Acha Septriasa, Antara Karier di Indonesia atau Kebahagiaan Anak di Australia
-
Sinopsis Film Penerbangan Terakhir: Cinta, Godaan, dan Gairah di Balik Kokpit