Sambut Ramadan, Ini Rekomendasi Series Indonesia Bertema Religi

Suara.com - Tak terasa, bulan Ramadan sebentar lagi akan tiba. Seluruh umat muslim akan menjalankan ibadah puasa sembari melakukan aktivitas seperti biasa.

Meski demikian, ada kalanya kita bosan saat menunggu Maghrib berkumandang, tanda waktu buka puasa tiba.

Agar tidak bosan, kalian dapat mengisi waktu dengan menonton serial drama religi yang tersedia di beberapa platform streaming digital. Penasaran? Simak ulasannya.

1. Arab Maklum (2023)

Arab Maklum adalah sebuah series yang bercerita tentang kehidupan sehari-hari sebuah keluarga Arab yang tinggal di kota metropolitan.

Adapun keluarga yang menjadi sorotan utama dikepalai oleh Abah Mahmud (Usama Harbatah). Ia dikenal sebagai sosok yang berpegang teguh pada budaya dan ajaran agama, cerewet, overprotective, namun sangat menyayangi keluarganya.

Abah menafkahi keluarganya dengan membuka travel agent bernama Ahlan Tour yang terbilang cukup sukses di daerahnya. Kesuksesan ini membuatnya tidak sungkan berbagi rezeki sehingga dikenal sebagai sosok yang royal.

Kendati demikian, Abah Mahmud rupanya termasuk golongan suami-suami takut istri. Di hadapan istrinya (Dhawiya Sukaesih), Abah Mahmud kerap bersikap kikuk dan pasrah.

Selain itu, ia juga sering dilema saat berhadapan dengan anak-anaknya. Adanya perbedaan pendapat karena gap generasi, kemajuan teknologi, dan pergeseran budaya menjadi salah satu pemicu konflik antara ayah dan anak.

Baca Juga: Film Komang Tayang Lebaran, Angkat Kisah Cinta Raim Laode

2. Bidadari Bermata Bening (2023)

Bidadari Bermata Bening mengisahkan tentang seorang remaja muda cantik yang harus memilih cinta, saat tiga pelamar bersaing untuk mendapatkan hatinya.

Ayna (Zoe Abbas Jackson) pertama kali diperkenalkan kepada Gus Afif (Ari Irham) dan pertemuan pertama itu membuat keduanya jatuh hati.

Namun, Ayna tidak bisa langsung memilih Gus Afif. Ia harus menghadapi dua laki-laki lainnya yang juga datang untuk melamarnya.

Ayna pun dihadapkan dengan tiga laki-laki dengan kepribadian dan latar belakang yang berbeda. Hal ini membuat Ayna kebingungan.

Ayna merasa kesulitan lantaran ia harus memilih dengan bijak dari ketiga laki-laki tersebut. Seiring berjalannya waktu, Ayna sudah memutuskan siapa laki-laki yang akan ia pilih. Namun, ia harus terus berdoa agar pilihannya tidak keliru.

3. Di Bulan Suci Ini (2023)

Cerita dari serial Di Bulan Suci Ini mengisahkan tentang dua keluarga yang memiliki adat dan kebiasaan yang berbeda. Walau begitu, kedua keluarga ini harus melakukan perjalanan mudik ke Banyuwangi.

Menariknya, dua keluarga ini memiliki dua tujuan yang berbeda-beda. Keluarga pertama yang berasal dari Jawa adalah keluarga Pak Wisnu. Sedangkan keluarga satunya adalah keluarga Pak Yanto yang merupakan keturunan Tionghoa.

Pak Wisnu berangkat ke Banyuwangi dengan tujuan untuk mudik dan merayakan Lebaran bareng keluarga. Di sisi lain, keluarga Pak Yanto juga melakukan perjalanan mudik ke Banyuwangi untuk merayakan Ceng Beng di waktu yang berdekatan.

Karena munculnya permasalahan-permasalahan lain, dua keluarga ini terpaksa harus melakukan perjalanan bersama dalam satu kendaraan ke Banyuwangi.

Perbedaan suku, adat, dan agama tentu saja membuat munculnya beberapa konflik di dalam perjalanan.

Lalu, apakah mereka bisa sampai ke tujuan mereka masing-masing dengan lancar?

4. Santri Pilihan Bunda (2024)

Berkisah tentang Aliza (Naura Ayu), mahasiswi yang memiliki cita-cita melanjutkan studi ke luar negeri. Aliza harus menuruti kehendak bundanya, Mira Mahira (Sarah Sechan), yang khawatir jika anak-anaknya keluar dari jalur agama.

Agar tidak salah dalam pergaulan, Bunda Aliza pun berinisiatif untuk menjodohkan Aliza dengan anak dari pemilik pondok pesantren Al Falah, bernama Kinaan (Fadi Alaydrus).

Aliza pun tidak kuasa menolak. Pernikahannya terjadi, namun, konflik demi konflik pun dimulai. Walaupun terus ditolak, Kinaan selalu berusaha dengan sabar untuk terus mendekati Aliza.

Aliza juga dikisahkan masih belum bisa melupakan kekasihnya, Zero (Teuku Rassya). Namun, ketika mereka sedang memperjuangkan pernikahannya, berbagai masalah dari masa lalu Kinaan muncul di tengah-tengah mereka.

Kontributor : Anistya Yustika