Suara.com - Sebanyak 29 musisi Indonesia mengajukan permohonan pengujian Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.
Pengajian permohonan dari 29 musisi Indonesia ini terdaftar dengan nomor AP3 33/PUU/PAN.MK/AP3/03/2025 yang dirilis di situs Mahkamah Konstitusi.
Adapun 29 musisi yang mengajukan pemohonan pengujian UU Hak Cipta adalah musisi dari berbagai genre, baik vokalis band, penyanyi pop solo dan penyanyi indie, antara lain:
1. Tubagus Arman Maulana (Armand Maulana)
2. Nazril Irham (Ariel NOAH)
3. Vina DSP Harrijanto Joedo (Vina Panduwinata)
4. Dwi Jayati (Titi DJ)
5. Judika Nalom Abadi Sihotang
6. Bunga Citra Lestari (BCL)
7. Sri Rosa Roslaina H (Rossa)
8. Raisa Andriana
9. Nadin Amizah
10. Bernadya Ribka Jayakusuma
11. Anindyo Baskoro (Nino)
12. Oxavia Aldiano (Vidi Aldiano)
13. Afgansyah Reza (Afgan)
14. Ruth Waworuntu Sahanaya
15. Wahyu Setyaning Budi Trenggono (Yuni Shara)
16. Andi Fadly Arifuddin (Fadly Padi)
17. Ahmad Z Ikang Fawzi (Ikang Fawzi)
18. Andini Aisyah Hariadi (Andien)
19. Dewi Yuliarti Ningsih (Dewi Gita)
20. Hedi Suleiman (Hedi Yunus)
21. Mario Ginanjar
22. Teddy Adhytia Hamzah
23. David Bayu Danang Joyo
24. Tantri Syalindri Ichlasari (Tantri Kotak)
25. Hatna Danarda (Arda)
26. Ghea Indrawari
27. Rendy Pandugo
28. Gamaliel Krisatya
29. Mentari Gantina Putri (Mentari Novel)
Semua musisi Indonesia tersebut telah memberikan surat kuasanya pada Panji Prasetyo, Michelle Belinda Lidya Averil, Dolok Yosuadi dan Andi Muhammad Rezaldy yang tergabung dalam dan untuk Gerakan Satu Visi untuk bertindak atas nama para pemohon.
Adapun UU Hak Cipta yang diminta para musisi untuk dikaji ulang adalah materi pasal 9 ayat 3, pasal 23 ayat 5, pasal 81, pasal 87 ayat 1 dan pasal 113 ayat 2.
Mereka mengajukan permohonan pengujian UU Hak Cipta ke MK, karena menilai MK berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji undang-undang.
Selain itu, mereka mengajukan permohonan karena mengamati adanya isu hukum yang menimbulkan ketidakpastian dan berpotensi merugikan hak konstitusional mereka.
Adapun beberapa contoh kasus yang mereka cantumkan dalam surat permohonan tersebut, seperti grup band The Groove mendapat somasi dari Rieka Roeslan, Sammy Simorangkir yang disomasi Doadibadai, Agnez Mo yang digugat pidana oleh Ari Bias dan Once Mekel yang dilarang Ahmad Dhani bawakan lagu Dewa 19.
Baca Juga: Akhirnya Reza Artamevia Buka-bukaan Alasan Tak Hadir di Acara 4 Bulanan Aaliyah Massaid
Sebagai informasi, Vibrasi Suara Indonesia (VISI) adalah sebuah gerakan kolektif yang dibentuk oleh para musisi dan penyanyi Indonesia untuk memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan dalam industri musik tanah air. Gerakan ini muncul sebagai respons terhadap berbagai tantangan yang dihadapi oleh pelaku industri musik, terutama terkait hak cipta dan sistem royalti.
VISI dibentuk karena belum adanya serikat atau wadah resmi yang mewakili kepentingan para penyanyi di Indonesia. Keresahan mengenai implementasi Undang-Undang Hak Cipta yang dianggap belum berjalan secara adil dan transparan mendorong para musisi untuk bersatu dalam gerakan ini.
VISI mendapat dukungan luas dari berbagai musisi lintas generasi, termasuk Ariel NOAH, Bunga Citra Lestari, Armand Maulana, Raisa, dan banyak lainnya. Mereka secara kompak mengunggah gambar bertuliskan "VISI: Vibrasi Suara Indonesia" di media sosial sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan ini.
Dengan adanya VISI, diharapkan tercipta ekosistem musik yang lebih adil, transparan, dan sejahtera bagi seluruh pelaku industri musik di Indonesia.
Berita Terkait
-
Rayen Pono Berharap Ahmad Dhani Jadi Hero di Kasus Royalti Lagu: Tapi Jangan Tanggung
-
Ahmad Dhani Soroti Musisi Gugat Undang-Undang Hak Cipta ke MK: Saya Terharu!
-
Rayen Pono Sebut VISI dan AKSI Adalah Gerombolan, Ahmad Dhani: Ngomong Asal Nguap Aja
-
Respons Rossa Namanya Terseret Hubungan Lawas Agnez Mo dan Deddy Corbuzier
-
Gelar Konser Solo, Rossa Gaet Bernadya Hingga JKT48
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Steffi Zamora Bikin Geger, Pamer Baby Bump Bareng Nino Fernandez, Publik Kaget: Kapan Nikahnya?
-
Kisah Bocah Palestina di 'The Voice of Hind Raja' Bikin Penonton Festival Film Venesia Emosional
-
Perjuangan Berbuah Manis, Detik-detik Pemuda Indonesia Sujud Syukur di Australia Usai Dapat Kerja
-
Profil Rahayu Saraswati, Mantan Artis Sekaligus Keponakan Prabowo yang Mundur dari DPR
-
Sinopsis Tempest, Drakor Baru Jun Ji Hyun dan Kang Dong Won
-
Toko Kue Lumiere Ashanty Kini Jual Donat, Penuhi Permintaan Atta Halilintar
-
Sinopsis Tomb Watcher, Teror di Balik Peti Mati Wanita Pebisnis Kaya Raya
-
Jakarta World Cinema 2025: Gerbang Sinema Dunia Kembali Terbuka di Ibu Kota
-
Tribute to Gustiwiw, Salah Satu yang Spesial di Synchronize Festival 2025
-
The Darkest Hour: Kengerian Alien Tak Kasat Mata Teror Moskow, Malam Ini di Trans TV