Suara.com - Sutradara sekaligus aktor Arie Kriting menganggap visi dan misi Riefian Fajarsyah, alias Ifan Seventeen, sebagai Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN) bukanlah ide baru.
Ifan Seventeen mengungkapkan dirinya memiliki tujuan untuk memperbaiki pondasinya terlebih dulu, kemudian membuat negara memperhatikan PFN yang selama ini dipandang sebelah mata.
"Aku coba benahkan PFN dulu. Alhamdulillah setelah lebih dari 20 tahun ya bahkan, PFN tidak pernah dihadirkan di sidang RDP Komisi 6, alhamdulillah hari ini teman-teman dari Komisi 6, ada 16 orang, semua datang," tuturnya.
Ifan menambahkan, "Alhamdulillah tadi malam saya ditelepon sama Pak Erick Thohir. Jadi, ke depannya Insya Allah negara akan hadir untuk membangun dan memperbaiki PFN."
Bila dua hal itu sudah terbentuk dengan baik, setelahnya Ifan Seventeen ingin membangun ekosistem yang baru di lingkungan kerjanya tersebut.
Menurut Arie Kriting visi Ifan Seventeen sebenarnya sudah berusaha diwujudkan sejak sepuluh tahun belakangan oleh PFN, yang kala itu bekerja sama dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf).
"Kalau misalnya tadi Bang Ifan bilang bahwa dia berharap bisa membawa PFN ini menjadi hub, nah, sejak sepuluh tahun yang lalu juga upaya untuk bisa mengolaborasikan berbagai macam pemangku kebijakan dalam industri perfilman ini sudah dilakukan lewat Bekraf," tutur Arie Kriting.
"Bekraf itu dulu pernah berusaha memformat dirinya itu untuk menjadi salah satu hub yang menghubungkan antara pelaku industri film, produser, dengan pemiliki modal," tambahnya.
Arie Kriting menilai kehadiran negara sudah diupayakan sejak dulu. Untuk sekarang, yang dipertanyakan adalah kapabilitas dari pemimpinnya.
Baca Juga: Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara, Arie Kriting: Kita Harus Sadar Kapabilitas
"Artinya kehadiran negara ini sudah beberapa kali diupayakan, lewat Bekraf, lewat kementerian, itu sudah beberapa kali diupayakan," paparnya.
"Bang Ifan bilang kalau PFN ini tidak seperti BUMN yang dibayangkan orang-orang bahwa keuntungannya besar, memang benar. Tapi untuk memajukan sebuah perusahaan itu kan kita harus sadar dengan kapabilitasnya," sambungnya.
Selain itu, seorang pemimpin juga harus bisa menjembatani sekaligus menggandeng seluruh sineas di Indonesia untuk bekerja sama.
"Kita harus sadar dengan kapabilitasnya ketika bicara sektornya adalah industri film. Bagaimana power-nya dalam menghimpun sineas-sineas mungkin atau elemen-elemen yang dirasakan dibutuhkan untuk membangun PFN ini," lanjutnya, dikutip dari kanal YouTube Kompas TV, Senin (17/3/2025).
Selain itu, seorang direktur utama juga perlu memiliki kemampuan untuk membangun komunikasi. Bila sejak awal komunikasi buruk, Arie Kriting cemas dengan nasib PFN ke depannya.
"Membangun komunikasi, ini kan masalah komunikasi. Kalau sejak awal saja komunikasinya sudah dengan 'orang-orang' punya kapabilitas di industri perfilman, sejak awal saja komunikasinya sudah ada kendala, itu ke depannya akan seperti apa?" tanyanya.
Berita Terkait
-
Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara, Arie Kriting: Kita Harus Sadar Kapabilitas
-
Fedi Nuril Sentil Jokowi Lewat Video Tragedi Kanjuruhan, Ekpresi Mahfud MD Diomongin
-
Anggy Umbara Merasa Belum Siap Pimpin PFN, Sebut Penunjukan Ifan Seventeen Zonk
-
Pesan Luna Maya Buat Ifan Seventeen Kalau Mau PFN Sukses
-
Ifan Seventeen Kelewat Berani, Luna Maya Saja Tak Pede Pimpin PFN Meski Dua Dekade di Industri Film
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Sinopsis Can This Love Be Translated? Drakor Romantis Baru Kim Seon Ho dan Go Youn Jung di Netflix
-
2 Film Indonesia Tayang di Netflix Januari 2026, Termasuk Sore: Istri dari Masa Depan
-
5 Adegan Ciuman Drakor Paling Viral di 2025
-
Jungkook BTS Sembunyikan Tato Couple dengan Winter aespa, Rumor Pacaran Makin Kuat
-
Annisa Pohan Diduga Hamil, Usia Anak Pertama Jadi Sorotan
-
Resmi Cerai, Angbeen Rishi Wajib Buka Akses Adly Fairuz Bertemu Anak
-
Falcon Pictures Kasih Bocoran Tipis-Tipis Pemeran Milea di Film Dilan ITB 1997
-
Tak Terima Orang Sunda Dihina, Sule Bandingkan Resbob dengan Hewan Anjing
-
Sinopsis The Price of Confession: Drakor Thriller Mencekam Rajai Top 10 Netflix Indonesia Hari Ini
-
Kaleidoskop 2025: 10 Film Hollywood Terlaris yang Kuasai Bioskop Indonesia