Suara.com - Deolipa Yumara, nama pengacara yang kini sering terdengar mengomentari sejumlah kasus artis. Sosoknya fenomenal setelah menjadi pengacara Bharada E alias Richard Eliezer.
Ternyata, sosok Deolipa Yumara bukan orang baru di dunia advokat Indonesia. Lelaki kelahiran Tanjung Priok, 13 Desember 1972 tersebut sudah puluhan tahun bergelut menangani hukum.
"Sebenarnya dari 2005, 2006 sudah melanglang buana. Hanya saja perkara itu ada spotlightnya. Termasuk salah satunya kasus Sambo," kata Deolipa Yumara kepada Suara.com ditemui di rumahnya kawasan Depok, Jawa Barat belum lama ini.
Deolipa Yumara kemudian bercerita soal awal mula menjadi pengacara. Ia tercatat sebagai alumni di Universitas Indonesia.
"Aku kuliah di Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1991. Di 98, sudah ada gelar Sarjana Hukum dan setahun kemudian berpraktik seolah-olah menjadi pengacara," cerita Deolipa Yumara.
Kenapa Deolipa Yumara mengatakan seolah-olah menjadi pengacara, ini karena dirinya belum mengantongi kartu Advokat. Baru setahun kemudian ia resmi menjadi seorang pengacara.
"Klien pertama ku seorang ibu-ibu yang mau bercerai. Saat itu pengacara belum banyak. Ada O.C Kaligis, Adnan Buyung Nasution, Hotman Paris," kenangnya.
Mengikuti jejak para senior pengacaranya, Deolipa Yumara juga berproses. Mulai dari kasus tingkat Polres, Polda Metro Jaya hingga Bareskrim.
Pernah pula ia tercatat bersama Gusti Randa menangani kasus Rico Ceper. Di mana kala itu, sang presenter diduga membawa kabur seorang perempuan.
Baca Juga: Deolipa Yumara: Penangguhan Nikita Mirzani Bisa Dilakukan, Tapi Sulit Dikabulkan
"Tapi sudah selesai kasusnya. Walaupun jejak digitalnya masih ada," kata Deolipa Yumara.
Beberapa kasus artis juga sempat ditangani olehnya.
"Ada Angel Lelga, Slank juga pernah," ucap pengacara yang juga merupakan lulusan Psikolog UI ini.
Keterkaitan Deolipa Yumara dengan dunia entertainment bukan hanya sekadar menangani kasus. Ternyata, ia pernah menjadi kepala sekolah musik.
Sekolah tersebut bernama Chic's Music di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur. Di mana ada sejumlah musisi yang hadir di sana.
"Dulu ada Ridho Slank, Baim Ada Band, grup band Fudu. Pokoknya beberapa pemusik, ngajar di sana," terang pengacara 52 tahun ini.
Deolipa Yumara ternyata tak cuma puas hanya menjadi kepala sekolah musik. Ia bersama Beni Likumahuwa membangun Institut Musik Indonesia (IMI) dan menjadi direktur.
"Dulu Barry (anak Beni Likumahuwa) masih kecil, SMP atau SMA mungkin ya. Nah aku bikinnya juga sama Gilang Ramadhan," kenang Deolipa Yumara.
"Jadi sambil jadi pengacara, aku bikin sekolah musik. Makanya kita kenal banyak musisi," imbuhnya.
Dari kecintaan terhadap musik, Deolipa Yumara membuat projek. Ia membentuk band bernama Deolipa Project.
"Tapi sekarang personelnya ada yang sekolah di Amerika, jadi kami tidak terlalu aktif," tuturnya.
Hingga saat ini kata Deolipa, band yang hadir di 2016 tersebut belum bubar. Walaupun masing-masing diantara mereka memiliki kesibukan.
Untungnya, band tersebut tidak terikat dengan label. Sehingga mereka bisa merdeka untuk kapan saja merilis lagu.
"Sendiri aja, kan sudah tahu alurnya (pernah menjadi kepala sekolah musik dan direktur)," ucap Deolipa Yumara.
Saat ini, Deolipa Yumara puas dengan pencapaiannya. Apalagi, dirinya juga tercatat sebagai pengusaha tambang.
Sehingga pundi-pundi uang bukan hanya masuk dari profesi sebagai pengacara, tapi juga bisnisnya tersebut yang berada di kawasan Kalimantan.
"Aku cukup seperti ini saja. Jadi pengacara, pengamat hukum, pengamat sosial, psikologi (karena lulusan Psikolog). Jadi musisi juga sudah, ya sudah cukup," ucap Deolipa Yumara mengakhiri sesi wawancara dengan tim Suara.com.
Berita Terkait
-
Deolipa Yumara Sebut Lisa Mariana Mariana Bisa Dilaporkan Usai Bongkar Aib Ridwan Kamil
-
Deolipa Yumara Sebut Langkah Ridwan Kamil Laporkan Lisa Mariana Seperti Buah Simalakama
-
Nikita Mirzani Bakal Lebaran di Penjara, Keluarga Diperbolehkan Menjenguk
-
Nikita Mirzani Harus Bersikap Baik di Sidang Jika Ingin Dihukum Ringan
-
Lagi Dipenjara, 2 Laporan ke Nikita Mirzani Tetap Bisa Berjalan
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
5 Fakta Menarik Tempest, Drakor Comeback Kang Dong Won Setelah 21 Tahun
-
Diduga Depresi, Rumah Britney Spears Berantakan hingga Dipenuhi Kotoran Anjing
-
Deva Mahenra Sering 'Selingkuh' di Film, Mikha Tambayong Takut Jadi Kenyataan?
-
Palestina Terus Diserang, Mark Ruffalo dan Ratusan Pekerja Film Hollywood Boikot Israel
-
Sinopsis The Long Walk, Film Bertahan Hidup Dalam Kompetisi Mematikan
-
5 Film Wakili Indonesia di Oscar, Terbaru Sore: Istri dari Masa Depan
-
Kenapa The Exit 8 Wajib Ditonton? Film Horor Jepang Paling Mencekam 2025
-
5 Fakta Film Pangku, Debut Reza Rahadian sebagai Sutradarayang Mendunia
-
Melanie Subono Semprot Wakil Ketua DPRD Jabar yang Keluhkan Tunjangan Rumah Rp71 Juta
-
Dari Film Yakin Nikah, Enzy Storia Ungkap Pelajaran Penting Sebelum Menikah dari Film