Suara.com - Film terbaru karya sutradara kenamaan Joko Anwar, Pengepungan di Bukit Duri, resmi tayang perdana di bioskop pada Kamis, 17 April 2025.
Di hari pertamanya, film kolaborasi Come and See Pictures dengan MGM Studios itu langsung mencetak prestasi gemilang dengan menggaet 71.695 penonton.
Angka ini menjadi pencapaian yang patut diapresiasi, mengingat tema film yang cukup berat dan sarat makna sosial.
Lewat akun Instagramnya, Joko Anwar menyampaikan kabar gembira ini dengan penuh antusias.
"Woohoooo! Hari pertama SMA Bukit Duri dibuka sudah rame! Gerbang SMA Bukit Duri hari ini terbuka lebar! Sampai ketemu!” tulisnya, Jumat (18/4/2025).
Antusiasme publik terhadap film ini terlihat jelas dari beragam komentar netizen yang membanjiri media sosial.
Banyak yang menyebut Pengepungan di Bukit Duri sebagai tontonan luar biasa, bahkan menilainya sebagai salah satu film terbaik tahun ini.
"Film bagus, tapi ngeriiiii euy. Semoga aman-aman aja ya filmnya. Semalam nonton luar biasaaaa. Epic! Speechless! Gak dikasih jeda sama sekali buat nafas," tulis seorang netizen.
Baca Juga: Joko Anwar: Ada Guru Diajak Korupsi Kepala Sekolahnya
Komentar lain juga menyinggung harapan agar Joko Anwar tidak berkecil hati jika film ini tidak tembus angka penonton di atas dua juta.
"Bagus banget filmnya. Cuma bang, kalau nggak bisa tembus 2 juta lebih mohon bang Joko jangan kecewa. Penonton kita belum siap film-film model ginian bang,” ujar netizen lainnya.
Pengepungan di Bukit Duri memang bukan film biasa. Berlatar 2027, film ini mengangkat cerita tentang Edwin (Morgan Oey), seorang guru pengganti yang menerima pekerjaan di SMA Duri yang berisi anak-anak bermasalah.
Dalam perjalanannya, Edwin berusaha membangun relasi dengan para siswa yang sulit diatur, sambil mencari keponakannya yang hilang.
Namun, ketika kerusuhan sosial tiba-tiba melanda kota, Edwin terjebak di dalam sekolah, berhadapan dengan sekelompok siswa brutal yang ingin menyingkirkan mereka.
Tak hanya menuai pujian dari penonton, Pengepungan di Bukit Duri.juga mendapat sorotan positif dari kritikus film.
Film ini secara emosional membawa penonton kembali ke tragedi kerusuhan Mei 1998, terutama dalam konteks diskriminasi terhadap komunitas Tionghoa-Indonesia.
"Pengepungan di Bukit Duri" dipuji karena berani mengangkat tema sensitif tentang ketidakadilan sosial dan kekerasan yang masih membayangi masyarakat Indonesia hingga kini.
Film yang juga dibintangi oleh Omara Esteghlel ini merupakan refleksi dari luka lama bangsa yang belum sepenuhnya sembuh, dan pentingnya menghadirkan karya yang bisa memantik diskusi.
Joko Anwar selaku sutradara menyampaikan bahwa alasan film ini baru dirilis sekarang adalah karena harapannya akan perubahan sosial yang lebih baik.
"Naskah ini sebenarnya sudah selesai sejak 2008. Tapi kami menunggu, berharap Indonesia akan jadi tempat yang lebih baik. Sayangnya, 17 tahun kemudian, kita masih berjuang dengan masalah yang sama," ungkapnya.
Film ini pun mendapat banyak apresiasi sebagai karya yang tidak hanya menghibur, tapi juga memberikan ruang refleksi bagi penontonnya.
"Filmnya sungguh luar biasa. Terima kasih telah menghadirkan film yang tak hanya menghibur, tapi juga menggugah nurani. Film seperti ini perlu ditonton lebih dari sekali dengan mata, hati, dan kepekaan sebagai manusia," ujar netizen.
Dengan pencapaian hari pertama yang begitu kuat dan gelombang pujian yang tak henti mengalir, "Pengepungan di Bukit Duri" tampaknya akan menjadi salah satu film paling berpengaruh tahun ini.
Kini, semua mata tertuju pada langkah selanjutnya film ini, apakah akan terus menanjak dan menembus angka penonton jutaan seperti yang diharapkan? Kita tunggu saja.
Kontributor : Chusnul Chotimah
Tag
Berita Terkait
-
Joko Anwar: Ada Guru Diajak Korupsi Kepala Sekolahnya
-
9 Film Morgan Oey, Terbaru Pengepungan di Bukit Duri
-
5 Film Joko Anwar Selain Horor, Pengepungan di Bukit Duri Tayang Besok
-
Saat Penikmat Film Ramai-Ramai Mengkritik Gaya Penyutradaraan Joko Anwar
-
Ifan Seventeen Terbata-bata Jelaskan Portofolio di Industri Film, Begitukah Seharusnya Seorang Dirut PFN?
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Buntut Isu Jadi Selingkuhan, Davina Karamoy Mendadak Dituduh Pasang KB Gara-Gara Ini
-
8 Seniman Film Terima Gelar dari Kemenbud Prancis, Termasuk Joko Anwar
-
6 Drama Byun Yo Han, Uncle Samsik Jadi Awal Cinlok dengan Tiffany Young
-
Kaleidoskop 2025: 8 Artis Legendaris Meninggal Dunia, Titiek Puspa Salah Seorangnya
-
Bene Dion Paling Nantikan Aksi Ryan Adriandhy di The Founder5: Bakatnya Kebanyakan!
-
Selebrasi 55 Tahun Soneta Group, Rhoma Irama Gaet Yuni Shara hingga Armand Maulana di Konser
-
Dituduh Jadi Selingkuhan Eks Menpora, Davina Karamoy Terancam Kena Cancel Culture
-
Di Luar Dugaan, Wendi Cagur Ungkap Nicholas Saputra Teman Dekat dengan Bopak Castello
-
Lineup Lengkap Big Bang Festival 2025/2026 Bocor: Ada Dewa 19, Tulus, sampai Weird Genius!
-
Agak Laen Terancam Digusur Avatar, Bene Dion Pasrah tapi Berharap Mukjizat