Suara.com - Stadion Kanjuruhan akhirnya kembali menyambut laga kandang Arema FC dalam lanjutan kompetisi Liga 1 Indonesia pada Minggu, 11 Mei 2025.
Arema FC kembali ke rumah mereka setelah sebelumnya harus menjalani laga kandang di luar Kanjuruhan selama beberapa tahun, imbas tragedi pilu yang pernah terjadi di sana.
Sayang, kepulangan Arema FC ke Kanjuruhan berakhir pahit karena kalah 0-3 dari tim tamu, Persik Kediri.
Hasil minor yang didapat Arema FC, lagi-lagi memancing amarah kelompok suporter mereka, Aremania.
Bedanya, mereka kali ini tidak turun ke lapangan untuk melakukan protes usai laga berakhir.
Bus rombongan pemain dan ofisial Persik Kediri lah yang jadi sasaran kemarahan Aremania, lewat aksi pelemparan batu.
Imbasnya, kaca bus pecah di beberapa bagian hingga melukai pelatih Persik Kediri, Divaldo Alves.
Aksi tidak terpuji Aremania selepas laga Arema FC kontra Persik Kediri membuat pecinta sepak bola Tanah Air marah besar.
Banyak yang menganggap Aremania tidak belajar dari kasus terdahulu, karena masih sulit menahan amarah saat tim kesayangan mereka kalah di kandang.
Baca Juga: Daftar Aktris yang Dinikahi Brondong, Terbaru Luna Maya
Darius Sinathrya jadi salah satu artis pecinta sepak bola yang ikut menyoroti insiden pelemparan batu oleh Aremania ke bus rombongan pemain dan ofisial Persik Kediri.
Lewat akun X pribadinya, Darius Sinathrya tegas mengecam Aremania yang belum menunjukkan pendewasaan.
"Cerita lama, kelakuan sama," keluh Darius Sinathrya.
Keluhan Darius Sinathrya pun disambut pengguna X lain, yang sama-sama menyayangkan insiden pelemparan batu oleh Aremania terhadap bus rombongan pemain dan ofisial Persik Kediri.
"Klub nirempati, udah nggak ketolong," tutur pemilik akun @permanaindra_ip.
Ada juga yang menyesalkan kenapa Arema FC dulu tidak mendapat sanksi degradasi ke kasta terbawah sepak bola Indonesia.
"Harusnya dulu klubnya degradasiin ke Liga 3. Supaya jadi pelajaran buat tim lain juga," kata pemilik akun @iwe21jumpstreet.
Bahkan, ada yang berharap Arema FC mendapat sanksi tegas berupa pembubaran klub karena kelompok suporter mereka kelewat meresahkan.
"Malang harus steril dari sepak bola dan supporter-supporternya selamanya. Udah cukup, tutup. Udah nggak cocok buat sepak bola, bubarkan semua perangkat arem-arem itu. Nggak usah ada sepak bola khusus daerah Malang," tutur pemilik akun @KpTasa.
Namun, nada pesimis soal sanksi berat untuk Arema FC juga muncul dari beberapa pengguna X.
Mengingat sampai hari ini, peristiwa yang pernah terjadi di Kanjuruhan juga belum diusut tuntas.
"Nyemil aja, sambil lihat bakal kayak gimana PSSI bakal ngasih hukuman. Prediksi sih larangan tanpa penonton," cibir pemilik akun @aul.
Sebagaimana diketahui, kekalahan Arema FC atas Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 di Stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 memicu kemarahan Aremania yang datang menyaksikan pertandingan.
Usai peluit panjang dibunyikan, salah satu Aremania turun ke lapangan untuk mengutarakan kekecewaan dan disusul yang lain.
Imbasnya, polisi langsung menembakkan gas air mata untuk mencegah kelompok Aremania lain turun ke lapangan.
Sayang, asap dari gas air mata justru memenuhi tribun tempat Aremania yang tidak ikut melakukan protes.
Tembakan gas air mata juga yang diduga menimbulkan banyaknya korban jiwa dari Aremania yang masih berada di tribun suporter, karena banyak dari mereka mengalami sesak napas.
Tragedi Kanjuruhan menewaskan 135 orang dari pihak Aremania, dan menjadikan peristiwa itu sebagai salah satu sejarah kelam sepak bola dunia.
Selain dari Aremania, korban meninggal dunia juga datang dari pihak kepolisian yang malam itu bertugas mengamankan pertandingan.
Tag
Berita Terkait
-
Sudah Berdarah-darah, Arema FC Kini Pertimbangkan Tinggalkan Stadion Kanjuruhan
-
4 Klub Legendaris yang Pernah Degradasi dari Kasta Tertinggi, PSIS Semarang Jadi yang Terbaru
-
Aremania Pelempar Batu ke Bus Persik Kediri Lagi Dicari-cari!
-
Arema FC Minta Maaf Aremania Lempar Batu ke Bus Persik Kediri
-
Kronologis Suporter Lempar Batu Bus Persik Kediri usai Arema FC Dibantai 3-0
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
Terkini
-
Unggah Video Baru di Tengah Isu Pisah dengan Deddy Corbuzier, Mata Sembab Sabrina Bikin Salfok
-
Bukan Deddy Corbuzier, Sosok Ini Justru yang Ingin Diajak Sabrina Chairunnisa Menua Bersama
-
Diledek soal Perceraian Sule, Rizky Febian Tantang Penonton Naik ke Panggung
-
JakCloth 2025 Siap Digelar, Panggung Musiknya Dibangkitkan Lagi
-
Deretan Alasan Mengapa Ending Bon Appetit, Your Majesty Dinilai Bikin Puas Penonton
-
Kemal Palevi Ingin Ikut Demo, Tapi Sering Dilarang Istri
-
Still Single: Serial Romantis Baru Yuki Kato, Siap Bikin Baper Oktober 2025
-
Zombi hingga Pembajakan Pesawat, Ini 9 Film Netflix Terbaru Oktober 2025
-
Sinopsis Death Whisperer 3, Film Horor Thailand Tayang 1 Oktober
-
Sinopsis dan Fakta Menarik Typhoon Family, Drakor Baru Junho 2PM di Netflix