Inul Daratista Konsisten Berangkatkan Karyawan Haji dan Umrah, Alasannya Bikin Haru

Suara.com - Pedangdut senior Inul Daratista kembali menunjukkan sisi dermawannya.

Bukan hanya rajin berkurban setiap Idul Adha, istri Adam Suseno tersebut juga dikenal sebagai sosok yang rutin memberangkatkan para karyawannya untuk menunaikan ibadah haji dan umrah.

Inul Daratista mengungkap bahwa tradisi memberangkatkan karyawan ke Tanah Suci sudah ia mulai sejak lebih dari dua dekade lalu, meskipun tak semuanya bisa berangkat dalam waktu bersamaan karena sistem antrean.

"Kalau aku memberangkatkan haji sebenarnya sudah dari setiap tahun ya," kata Inul Daratista saat ditemui di kawasan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan baru-baru ini. 

"Cuma ada yang pertama kali aku (niat) berangkatin di tahun 2002-2003, baru berangkat dua tahun yang lalu. Jadi bertahap," sambungnya lagi.

Sang pedangdut menjelaskan bahwa sebagian besar karyawannya yang sudah dijanjikan sejak lama kini telah menunaikan ibadah haji.

Namun, masih ada beberapa orang yang belum mendapatkan jadwal keberangkatan karena faktor kuota.

"Banyak yang nunggu, antre, ya. Jadi yang 10 tahun yang lalu baru berangkat. Kalau yang 20 tahun yang lalu itu sudah berangkat beberapa tahun kemarin, gitu. Jadi alhamdulillah sudah berangkat haji semua, gitu," tutur pelantun Buaya Buntung ini.

"Cuma yang terakhir ini agak rewel. Beberapa orang enggak kehitung. Jadi ada sekitar tiga sampai empat orang yang nyisa. Yang kemarin tuh hajinya sampai molor. Enggak tahu ini, katanya tahun 2026-2027. Kita lihat nih. Kalau mundur lagi berarti kebangetan. Jadi kita tunggu aja," ucapnya menyambung. 

Baca Juga: Diduga Terkendala Visa Furoda Hingga Terancam Batal Haji, Ivan Gunawan Ungkap Kondisinya di Madinah

Berbeda dengan haji, untuk ibadah umrah Inul Daratista mengaku bisa lebih fleksibel. Dia rutin memberangkatkan karyawan maupun orang-orang terdekat setiap tahun karena prosesnya tak serumit haji.

"Kalau (berangkatin) umrah mah, tiap tahun," ujar Inul Daratista.

Lebih dari sekadar kewajiban, ibu satu anak tersebut mengungkap bahwa kebiasaannya memberangkatkan orang ke Tanah Suci adalah bentuk kepuasan batin yang tidak bisa diukur dengan materi.

Bagi Inul Daratista, rezeki yang dia terima selama ini tidak akan berarti apa-apa jika tidak bisa membawa manfaat bagi orang lain.

"Kepuasan aja sih. Karena dengan rezeki yang berkah, yang banyak, terus bisa memberangkatkan orang umrah itu kan juga mimpi mereka, ya. Yang kita bisa jadikan nyata itu ada kebahagiaan tersendiri aja, gitu. Lagian juga kita ngumpulin rezeki, mati juga enggak dibawa, ya," ungkapnya.

Inul Daratista pun mengaku lebih memilih mengalokasikan sebagian hartanya untuk hal-hal yang bersifat spiritual dan berkesan jangka panjang.

Yang terpenting, semua kebutuhannya terpenuhi, hingga sebagian hartanya bisa dia alokasikan menjadi sedekah dan kebahagiaan orang lain.

"Yang penting anak sudah kita siapin, terus sisanya buat kita masa tua, buat kita jalan-jalan, buat kita happy, bolehlah disedekain buat umrah, buat haji, kayak gitu. Karena itu kan mimpi setiap orang manusia muslim, ya," jelas Inul Daratista.

"Enggak ada sih terinspirasi, karena kebanyakan kalau orang muslim impian terindahnya ya pasti nonton Al-Haram, gitu, ke sana (Tanah Suci), lihat Makkah. Ya sudah. Kalau yang lain-lain, mbak dikasih hadiah mau 100 juta, 5 juta, 5 perak, juga, maksudnya gitu-gitu aja lah, duitnya langsung habis, ya hilang lah. Tapi kalau pergi ke Makkah itu kan jadi kenangan yang indah, ya," imbuhnya.

Sekilas tentang Inul Daratista

Sebagaimana diketahui, Inul Daratista dikenal sebagai salah satu pedangdut sukses di Indonesia.

Selain aktif di dunia hiburan, dia juga seorang pebisnis yang memiliki jaringan karaoke keluarga dan berbagai usaha lainnya.

Kesuksesan finansialnya tidak membuat Inul Daratista lupa berbagi. Dia kerap menyalurkan sebagian hartanya untuk kegiatan sosial, termasuk memberangkatkan haji dan umrah bagi karyawan, asisten rumah tangga, serta orang-orang terdekatnya.

Langkah Inul Daratista menjadi inspirasi banyak orang. Dia membuktikan bahwa rezeki tak hanya untuk dinikmati, tapi juga dibagikan.