Suara.com - Politikus senior sekaligus Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Eko Patrio, melontarkan peringatan keras yang menyasar langsung ke jantung kekhawatiran para pelaku usaha kecil di Indonesia.
Menurutnya, ancaman nyata bagi perekonomian rakyat bukanlah kesepakatan infrastruktur dengan negara-negara Barat, melainkan serangan masif dari produk-produk konsumsi asal China yang kian merajalela di pasar domestik.
"Kalau buat saya, justru serangan yang paling bahaya itu adalah produk China. Itu yang harus kita filter," ungkap Eko Patrio kepada awak media belum lama ini.
Pernyataan ini menyoroti sebuah paradoks dalam kebijakan perdagangan Indonesia. Di satu sisi, pemerintah gencar menjalin kerja sama strategis di sektor teknologi dan infrastruktur dengan mitra seperti Amerika Serikat.
Namun di sisi lain, pasar dalam negeri terus dibanjiri barang-barang impor murah yang menggerus eksistensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Eko, yang komisinya membidangi perdagangan, perindustrian, dan UMKM, memaparkan analisis tajamnya.
Ia membedakan model kerja sama ekonomi AS yang berfokus pada proyek skala besar dan padat modal, dengan model bisnis China yang lebih menyasar pasar ritel massal.
Menurutnya, investasi AS di sektor energi atau aviasi tidak bersinggungan langsung dengan denyut nadi ekonomi kerakyatan.
Sebaliknya, produk-produk China mulai dari fesyen, peralatan rumah tangga, hingga elektronik murah secara langsung berhadapan (head-to-head) dengan produk buatan para pengusaha lokal.
Baca Juga: Liburan di Jepang Berakhir Petaka, Eko Patrio Minta Tolong Petugas Damkar untuk Selamatkan Putrinya
Persaingan ini, menurut Eko, seringkali tidak seimbang dan berpotensi mematikan usaha kecil yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional.
“Kebutuhan-kebutuhan konsumsi masyarakat bawah itu tidak terjadi di Amerika, itu lebih terjadi banyak di China,” jelas politikus dari Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut.
“Ini yang secara langsung memukul UMKM kita. Serbuan produk mereka yang masif dan murah membuat produk lokal sulit bersaing di rumahnya sendiri," terangnya lagi.
Peringatan Eko ini menjadi relevan di tengah maraknya platform e-commerce yang menjadi etalase utama bagi produk-produk impor tersebut.
Kemudahan akses dan harga yang sangat kompetitif membuat konsumen seringkali lebih memilih produk impor, tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap industri lokal.
Seruan untuk memfilter produk China ini dapat diartikan sebagai dorongan bagi pemerintah untuk menerapkan kebijakan proteksi yang lebih kuat.
Berita Terkait
-
Liburan di Jepang Berakhir Petaka, Eko Patrio Minta Tolong Petugas Damkar untuk Selamatkan Putrinya
-
Kaltim Terancam Tertinggal! Eko Patrio Desak Percepatan Listrik dan Sinyal di 109 Desa
-
Gosip Selingkuh Raffi Ahmad dan Ayu Ting Ting Viral Lagi, Eko Patrio: Pernah Denger
-
Ramai Gosip dengan Fuji, Eko Patrio Ingatkan Tanggung Jawab Verrell Bramasta Jadi Anggota DPR
-
Kenal Baik, Eko Patrio Ikut Dambakan Pernikahan Verrell Bramasta dan Fuji
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Keluarga Tahan Banting Anti Mogok, Mulai Rp 60 Jutaan
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Plot Twist! Na Daehoon Dulunya Selingkuhan 'Jule' Julia Prastini Sewaktu Pacaran?
-
Olla Ramlan Kehilangan Tempat Curhat Soal Perceraian dan Pria Usai Sang Ibu Meninggal Dunia
-
Keluarga Bongkar Pemindahan Ammar Zoni ke Nusakambangan Tanpa Pemberitahuan, Dianggap Langgar SOP
-
Mongol Stres Kehilangan Rp53 Miliar Usai Bantu Calon Gubernur, Bangkit dengan Cara Tak Terduga
-
Andre Taulany Gugat Cerai Istri Karena Boros, Bisakah Jadi Alasan Sah dalam Islam?
-
Siap Jelajahi Blok M, Janji Spontan Han So Hee di Fan Meeting Jakarta Disambut Meriah Fans
-
Sebut Taqy Malik 'Makhluk', Heidy Sunan Tak Sudi Ucap Nama Mantan Menantu: Saya Sesakit Itu
-
Masih Tunggu Maaf, Ashanty Bereaksi Usai Mantan Karyawan Jadi Tersangka: Harusnya Tahu Malu
-
Bassis Limp Bizkit, Sam Rivers Meninggal Dunia di Usia 48 Tahun
-
Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia