Suara.com - The Fantastic Four: First Steps resmi tayang di Indonesia mulai 23 Juli 2025 dan langsung menyita perhatian para penggemar Marvel Cinematic Universe (MCU).
Selain memperkenalkan kembali keluarga super paling ikonik Marvel ke layar lebar, film ini juga menghadirkan kejutan di bagian akhir, tepatnya lewat dua post-credit scene yang sangat menarik untuk dibahas.
Bagi kamu yang tidak sempat menunggu sampai akhir atau masih penasaran, berikut penjelasan lengkap mengenai jumlah dan makna post-credit scene di The Fantastic Four: First Steps.
Mid-Credit Scene: Awal dari Ancaman Besar MCU
Adegan post-credit pertama muncul setelah daftar pemeran utama selesai ditampilkan, dan ini adalah scene yang sangat penting untuk kelanjutan semesta MCU.
Dalam adegan ini, kita melihat suasana tenang di rumah Fantastic Four, empat tahun setelah peristiwa utama film.
Sue Storm (Vanessa Kirby) tampak membacakan buku untuk putranya, Franklin Richards, karakter baru yang bisa saja memiliki peran besar ke depan.
Ketegangan muncul saat Sue pergi sejenak untuk mengambil buku lain, lalu kembali dan menemukan Doctor Doom.
Bagi yang masih asing dengan nama tersebut, dia adalah tokoh antagonis utama dalam dunia Fantastic Four.
Baca Juga: 6 Perbedaan Penting The Fantastic Four: First Steps Dibandingkan Versi Lama
Adegan memperlihatkan Doctor Doom sedang duduk bersama Franklin, memegang topeng legendarisnya. Meskipun wajah Doom tidak diperlihatkan secara jelas, kehadirannya sudah cukup menebar ancaman.
Tak hanya itu, adegan ini diakhiri dengan tulisan yang tak kalah penting: "The Fantastic Four will return in AVENGERS: DOOMSDAY."
Kalimat ini menjadi konfirmasi langsung dari Marvel Studios bahwa tim Fantastic Four akan kembali dalam film besar selanjutnya, Avengers: Doomsday, yang disebut-sebut sebagai babak krusial dalam multiverse saga.
Post-Credit Scene Kedua: Nostalgia dan Komedi Ringan
Setelah kredit panjang selesai, kita diberikan post-credit scene kedua yang lebih bersifat hiburan.
Scene ini menampilkan tayangan intro animasi Fantastic Four ala kartun tahun 80-an, yang sempat disinggung dalam film.
Berita Terkait
-
Review Film The Fantastic Four: First Steps, Superhero yang Penuh Drama!
-
Fantastic Four: First Steps Diyakini Selamatkan Marvel dari Kerugian
-
4 Alasan Fantastic Four: First Steps Wajib Masuk Daftar Tontonanmu Minggu Ini
-
Mulai Tayang Hari Ini, Berikut Bocoran Film Fantastic Four: First Steps
-
Film dan Series Marvel yang Perlu Ditonton Sebelum The Fantastic Four: First Steps
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Sinopsis The Legend of Aang: The Last Airbender, Tampilkan Aang Versi Dewasa
-
4 Fakta Menarik Film Merias Mayat yang Bakal Tayang 2026, Reza Rahadian Jadi Jenazah
-
Rating Drama Korea Pro Bono dan Surely Tomorrow Bersaing, Mana yang Lebih Seru?
-
Renegades: Tim Navy SEALs Nekat Curi Emas Nazi 27 Ton di Dasar Danau, Malam Ini di Trans TV
-
Danur: The Last Chapter Tayang 2026, Prilly Latuconsina Hadapi Teror Terakhir Bareng Zee Asadel
-
Gandeng Dua Maestro Legendaris Malaysia, Puspa Indah Hidupkan Kembali Hits "Madah dan Kerenah"
-
Ngidam Sultan Ala Lesti Kejora, Mau Bangun Restoran Hingga Rumah Bersalin
-
Deretan Serial dan Film Marvel yang Bertema Natal, Mana Favoritmu?
-
10 Tahun Setia Jadi Risa di Danur, Ini Alasan Prilly Latuconsina Tolak Banyak Tawaran Film Horor
-
Era Sinetron Belum Mati, Loyalitas Ibu-Ibu di Daerah Jadi Penolong