Suara.com - Fenomena sound horeg yang menggema di berbagai wilayah Indonesia, khususnya Jawa Timur, belakangan ini menjadi sorotan utama.
Dentuman bass yang memekakkan telinga dari sound system raksasa yang diarak keliling desa telah menciptakan budaya sekaligus polemik baru.
Namun, jauh sebelum sound horeg menjadi istilah populer di Tanah Air, sebuah fenomena serupa dengan skala yang tak kalah masif dan kontroversial telah lama menjadi bagian dari denyut nadi masyarakat di India, yang mereka kenal dengan sebutan "Dek Bass" atau juga disebut "DJ Box."
Istilah "Dek" merujuk pada sistem audio atau dek pemutar musik, yang dimodifikasi hingga menjadi monster suara.
Sama seperti sound horeg, Dek Bass menampilkan dinding-dinding speaker (speaker wall) yang menjulang tinggi, ditumpuk secara presisi di atas truk atau kendaraan besar lainnya, siap memuntahkan getaran bass berkekuatan dahsyat.
Asal-usul Dek Bass di India sangat erat kaitannya dengan perayaan keagamaan dan budaya. Tradisi ini menjadi elemen yang nyaris tak terpisahkan dari festival besar seperti Ganesh Chaturthi di Maharashtra atau Navratri di berbagai negara bagian.
Dalam festival ini, patung dewa diarak keliling kota dalam prosesi meriah yang disebut visarjan. Iring-iringan inilah yang dikawal oleh truk-truk Dek Bass, menciptakan suasana pesta jalanan yang gegap gempita.
Selain untuk festival keagamaan, Dek Bass juga menjadi primadona dalam acara pernikahan, kampanye politik, hingga kompetisi adu kencang suara antar kelompok sound system.
Sama seperti di Indonesia, Dek Bass di India adalah pedang bermata dua. Bagi para pemilik dan komunitasnya, membangun sound system raksasa adalah simbol status, kebanggaan, dan supremasi teknis.
Baca Juga: Penikmat Sound Horeg Ngumpul, Ini 5 Speaker Murah Bikin Musik Jedag-Jedug Ngebass Badak
Mereka rela menginvestasikan dana besar untuk merakit sistem audio terbaik. "Perang bass" atau adu keras suara antar sound system menjadi ajang pembuktian paling bergengsi di jalanan.
Ini adalah bentuk ekspresi komunal yang kuat, di mana musik dan teknologi berpadu menjadi sebuah tontonan.
Namun, di balik kemeriahannya, kontroversi Dek Bass di India bahkan telah mencapai ranah hukum yang lebih serius. Selama bertahun-tahun, pengadilan tinggi di berbagai kota seperti Mumbai telah berulang kali mengeluarkan larangan atau pembatasan ketat terhadap penggunaan DJ Box selama festival.
Alasannya serupa dengan polemik sound horeg, yaitu polusi suara yang melampaui ambang batas aman. Banyak laporan kasus warga, terutama lansia dan bayi, yang mengalami masalah kesehatan akibat getaran dan kebisingan ekstrem.
Bangunan-bangunan tua juga dilaporkan mengalami keretakan akibat getaran bass berfrekuensi rendah yang konstan.
Difatwakan haram
Kemunculan sound horeg di Indonesia dengan cepat membelah opini publik.
Di satu sisi, ia dianggap sebagai bentuk kreativitas dan hiburan rakyat yang memacu adrenalin. Di sisi lain, banyak yang menganggapnya sebagai sumber gangguan ekstrem.
Puncaknya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur secara tegas mengeluarkan fatwa haram.
Alasannya MUI Jawa Timur memberi fatwa haram untuk sound horeg karena dianggap mengganggu ketertiban umum dan berpotensi menimbulkan mudarat, termasuk pemborosan, lalai beribadah, dan dampak kesehatan serius seperti kerusakan pendengaran hingga kematian.
Berita Terkait
-
Setelah Rumah Ahmad Sahroni Diamuk Massa, Eko Patrio Minta Maaf Soal Aksi Jogetnya
-
Dihujat Gegara Ikutan Joget di DPR Hingga Parodi DJ Sound Horeg, Eko Patrio Akhirnya Minta Maaf
-
Asyik Joget Sound Horeg, 4 Penari Diseruduk Mobil
-
Bukannya Introspeksi Diri Dihujat Joget di DPR, Eko Patrio Nantang Bikin Konten Sound Horeg
-
Bukan Asal Kencang, Memed Potensio Ungkap Rahasia di Balik Merdunya Sound Horeg
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
Terkini
-
Santai Jalani Pemeriksaan di Kantor Polisi soal Kucing Uya Kuya, Sherina Munaf Tenteng Botol Minum
-
Datang Bawa Pengacara, Sherina Munaf Jalani Pemeriksaan di Polres Jaktim Terkait Kucing Uya Kuya
-
Benarkah Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach Tersimpan di Flashdisk Hilang? Viral di Medsos
-
Keponakan Prabowo Ngaku Mundur DPR Bukan Incar Kursi Menpora, Netizen Tak Percaya Omongan Politikus
-
Kondisi Amy Qanita Drop, Raffi Ahmad Ungkap Ibunya Sering Pingsan Sebelum Dibawa ke Singapura
-
Venna Melinda: Anggota DPR Tak Boleh Memperkaya Diri
-
Aktor Tiongkok Yu Menglong Meninggal Dunia Usai Jatuh dari Ketinggian, Begini Kronologi Lengkapnya
-
Profil Zita Anjani, Stafsus Presiden yang Batal Isi Seminar Unpad dan Malah Pamer Ngegym
-
5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
-
Ciuman Hingga Pegang Dada, Tren Foto Polaroid AI Fans Bikin Pemain Timnas Meradang