Suara.com - Respons pemerintah yang menganggap bendera anime One Piece sebagai simbol berbahaya menuai sorotan dari masyarakat.
Komika sekaligus penggemar berat One Piece, Arya Novrianus, mengkritik sikap tersebut melalui sebuah unggahan video yang kini viral di media sosial X.
Dalam video yang diunggah melalui akun @AryaNovrianus pada Jumat, 2 Agustus 2025, Arya mengungkapkan keheranannya atas perubahan pandangan terhadap serial favoritnya itu.
Fenomena ini mencuat setelah bendera "Jolly Roger" atau tengkorak topi jerami milik kelompok bajak laut Monkey D. Luffy marak digunakan sebagai simbol kekecewaan publik terhadap berbagai kebijakan pemerintah.
Arya menyindir pergeseran persepsi terhadap One Piece yang dulu hanya dianggap sebagai tontonan anak-anak.
"Dulu, baca atau nonton One Piece dianggap kayak anak kecil," tulisnya dalam video tersebut.
Kini, menurutnya, anime yang lekat dengan citra kekanakan itu justru dipandang serius bahkan dianggap sebagai ancaman oleh pihak tertentu.
"Sekarang, One Piece yang dianggap tontonan bocah itu, malah 'dianggap berbahaya' oleh beberapa pihak tertentu," lanjutnya.
Sambil menunjukkan tato bergambar bendera One Piece di lengannya, Arya secara terang-terangan menertawakan ketakutan yang ia nilai tidak pada tempatnya.
Baca Juga: Viral Bendera One Piece di 17-an, Ketua MPR Justru Membela: Hatinya Tetap Merah Putih!
"Takut kok sama bendera di anime sih?" sentilnya seraya menuliskan kata-kata yang mengekspresikan tawa.
Pria yang koleksi figur One Piece miliknya juga terlihat di latar belakang video itu pun menutup unggahannya dengan sebuah ungkapan singkat yang mewakili perasaannya.
"Terlalu kocak," tulisnya, lagi-lagi sambil menyertakan emoji yang menggambarkan tawa.
Unggahan Arya Novrianus ini menjadi cerminan pandangan sebagian publik yang merasa respons aparat dan pejabat negara terlalu berlebihan.
Beberapa pejabat memang secara terbuka menyebut penggunaan simbol ini sebagai upaya provokasi yang dapat memecah belah bangsa.
Video tersebut berhasil menarik perhatian luas dan telah ditonton puluhan ribu kali, menunjukkan banyaknya dukungan terhadap pandangan Arya.
Berita Terkait
-
Menteri HAM Natalius Pigai: Pengibar Bendera One Piece Bisa Kena Pasal Makar!
-
Menteri HAM Larang Pengibaran Bendera One Piece, Pemerintah Takut Sama Bendera Komik?
-
Dari One Piece hingga Upin & Ipin Universe: 13 Game Adaptasi Anime & Kartun yang Wajib Kamu Coba!
-
CEK FAKTA: Pemuda Didatangi Polisi karena Pasang Bendera One Piece
-
Bendera One Piece Viral, Badan Siber Ansor: Kebebasan Itu Penting!
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
Sarwendah Muak Diinjak-injak, Giliran Ruben Onsu Sindir Orang yang Mudah Tersinggung
-
Onadio Leonardo Kasus Narkoba, Beby Prisillia: Kamu Bukan Penjahat, Cuma Bodoh
-
Pengacara Raisa Respons Kabar Hamish Daud Selingkuh
-
Sidang Cerai Perdana Ditunda, Raisa Diimbau Hadir 2 Minggu Lagi
-
Nikita Mirzani Resmi Banding Vonis 4 Tahun Penjara, Pengacara Soroti Pasal Pemerasan
-
Profil Jay Alatas Ayah Sabrina Alatas, Ternyata Mantan Suami Christy Jusung
-
Kini Tegur Fans Sarwendah, Dulu Ruben Onsu Ngaku Tak Cemburu Kalau Orang Lain Dekati Anaknya
-
Megawati Ngaku Tak Punya Ponsel: Karena Aku Orang yang Dicari
-
Onadio Leonardo Ajukan Rehabilitasi, Polisi Ungkap Kondisi Terkini
-
Urine Negatif, Beby Prisillia Kirim Pesan Haru untuk Onadio Leonardo yang Masih Ditahan