Versi remake AI tersebut menampilkan visual yang jauh lebih halus, pencahayaan yang dramatis, dan detail karakter yang lebih hidup.
Fenomena ini memicu perdebatan baru: mengapa karya yang dibuat AI dalam waktu singkat bisa jauh melampaui kualitas film yang diproduksi secara profesional?
Dugaan Anggaran Fantastis dan Kekecewaan Publik
Kekecewaan publik semakin memuncak ketika terungkap informasi mengenai anggaran produksi film ini.
Disebutkan bahwa film animasi ini menelan biaya hingga Rp6,7 miliar.
Angka yang fantastis ini sangat tidak sepadan dengan hasil akhir yang disajikan dalam trailer.
Warganet pun mempertanyakan alokasi dana tersebut dan profesionalisme rumah produksi Perfiki Kreasindo.
Terlebih lagi, terungkap bahwa proses produksi film ini diduga hanya memakan waktu sekitar satu bulan, terhitung sejak Juni 2025.
Kritik tak hanya datang dari penonton awam. Sutradara film animasi "Jumbo", Ryan Adriandhy, yang filmnya belum lama ini mendapat banyak pujian, turut angkat suara.
Baca Juga: Habiskan Rp 6,7 Miliar, Siapa Dalang di Balik Film Animasi 'Merah Putih' yang Viral Dihujat Netizen?
Netizen pun tak terhindarkan membandingkan "Merah Putih One For All" dengan "Jumbo", yang dianggap telah menetapkan standar baru bagi kualitas animasi Indonesia.
"Didn't we just had Jumbo few months ago?" tulis seorang pengguna X, menambahkan,
"Benchmark masyarakat buat menilai kualitas animasi ya pakenya Jumbo. Udah nggak bisa lagi jualan cuma pakai kalimat sakti 'karya anak bangsa'," ujar lainnya
Menanggapi kritik yang membanjir, produser film, Toto Soegriwo, memberikan respons yang dianggap kurang simpatik oleh sebagian netizen.
Melalui akun Instagram-nya, ia menulis, "Senyumin aja. Komentator lebih pandai dari pemain. Banyak yang mengambil manfaat juga kan? Postingan kalian jadi viral kan?," tulis dia.
Pada akhirnya, publik yang awalnya antusias dengan film bertema nasionalisme kini berada di persimpangan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
Terkini
-
5 Film Indonesia Original Netflix 2025, Terbaru Lupa Daratan
-
Bukan Resepsi Kedua, Amanda Manopo Bakal Gelar Syukuran Pernikahan Bareng Keluarga
-
Urutan Film Now You See Me, Biar Gak Bingung Pas Nonton Now You Don't
-
Kilau Nancy Ajram: Perkawinan Spektakuler Musik dan Mode dalam Balutan Gaun Ivan Gunawan
-
Sinopsis Film Hotel Mumbai: Potret Ngeri dan Heroik di Balik Tragedi Serangan Teror 26/11
-
Perjalanan Davika Hoorne dan Ter Chantavit, Bertemu di Film Pee Mak hingga Berlabuh ke Pelaminan
-
Jefri Nichol Ditelepon Ameera Khan Saat Live Main Game, Ekspresi Panik Jadi Sorotan
-
Isu Perundungan Bawa Fedi Nuril Tampil di Film Horor "Qorin 2"
-
Pelaku Hiburan Tolak Gelar Pahlawan Nasional Soeharto, Ada Sineas hingga Musisi
-
Deretan Film Adipati Dolken dan Mawar De Jongh, Terbaru Whats Up with Secretary Kim?