Dihantam Isu Panas DPR RI, Melly Goeslaw Ikhlas Ditinggal Teman: Ini Risiko yang Harus Saya Jalani

Suara.com - Musisi kenamaan Melly Goeslaw, yang kini menapaki karier baru sebagai anggota DPR RI, menghadapi gelombang konsekuensi atas pilihan hidupnya.

Di tengah sorotan tajam dan kemarahan publik terhadap DPR RI, Melly Goeslaw secara terbuka mengungkapkan bahwa ia harus rela kehilangan teman-teman terdekatnya.

Melalui sebuah unggahan di akun Instagram pribadinya, Melly mencurahkan isi hatinya mengenai risiko yang kini harus ia hadapi sebagai wakil rakyat.

Ia menyadari betul bahwa setiap langkah yang diambilnya kini berada di bawah sorotan publik yang tajam.

"Setiap keputusan yang kita ambil dalam hidup, pasti ada resikonya. Harus dihadapi dan dijalani," Kata Melly Goeslaw pada unggahan Instagramnya.

Pernyataan ini muncul di saat DPR RI menjadi sasaran kemarahan masyarakat akibat serangkaian isu kontroversial.

Dampaknya tak hanya dirasakan secara institusional, tetapi juga secara personal bagi Melly Goeslaw.

"Saya paham yang buruk lebih mudah diterima orang. Tapi yang baik akan cepat terlupakan dengan keburukan setitik. Saya adalah pribadi yang jauh dari kata baik, bahkan tak lebih baik dari kalian," ujar Melly.

Melly mengatakan banyak rekan yang menghubunginya untuk terus terang menyampaikan ketidakpuasan mereka terhadap lembaga tempatnya bernaung.

Baca Juga: PAN Desak DPR Setop Gaji, Tunjangan, dan Fasilitas Eko Patrio-Uya Kuya

Alih-alih merasa sakit hati, pelantun "Ada Apa Dengan Cinta?" ini justru menunjukkan pemahaman dan kebesaran hati.

Ia mempersilakan kawan-kawannya untuk terus bersuara dan menyalurkan aspirasi mereka, meskipun itu berarti mengkritik dirinya sebagai bagian dari DPR RI.

"Banyak sudah kawan dekat dan jauh yang mengirim WA ke saya, meminta maaf karena harus bersuara dan menyerukan ketidakpuasan pada institusi saya," ujar Melly Goeslaw. 

"Tenang saja kawan-kawan, saya tidak sakit hati. Teruslah suarakan yang memang menjadi keresahan kalian, ketidakpuasan, dan segala yang ingin kalian ungkapkan. Kalian berhak 100 persen dalam hal ini," lanjutnya.

Meski demikian, Melly juga menyisipkan sebuah pesan penting di tengah panasnya situasi. 

Istri Anto Hoed ini mengimbau agar penyampaian kritik dan protes tidak dilakukan dengan cara-cara yang merusak dan menimbulkan korban jiwa.

"Namun jika masih boleh saya bicara, janganlah membuat kerusakan dimana-mana hingga banyak korban tak berdosa yang kena imbasnya. Banyak nyawa yang hilang karna hal ini," paparnya.

Dengan lapang dada, Melly Goeslaw mengaku siap menerima konsekuensi sosial terberat sekalipun, termasuk dijauhi oleh lingkaran pertemanannya.

Ia memandang hal ini sebagai risiko yang tak terhindarkan dari jalan hidup yang telah ia pilih. 

"Jika tidak mau kenal lagi dengan saya, saya ikhlas menerima. Ini resiko yang harus saya jalani akibat dari jalan hidup yang saya pilih," ujar Melly Goeslaw.

Baginya, yang terpenting saat ini adalah menunaikan amanah yang telah diberikan kepadanya.

Penyanyi dan pencipta lagu hits ini menutup curahan hatinya dengan sebuah keikhlasan penuh, menegaskan bahwa ia tidak akan memperdebatkan pilihan teman-temannya.

"Sekali lagi saya ikhlas di jauhi semua teman. Tidak ada satupun argumen yang pantas saya ucapkan. Saya hanya bisa bilang teruslah berjuang dalam jalan, jalur dan cara yang baik," ungkapnya.

Meski begitu, Melly Goeslaw berharap masih ada setidaknya 1 persen kebaikannya yang masih terekam di hati publik dan teman-temannya. 

"Jika diantara ribuan orang buruk yang kalian benci ternyata masih ada 1 persen kebaikannya, doakan saya semoga saya termasuk yang 1 persen dihatimu," ujar Melly Goeslaw.

Tak lupa, Melly Goeslaw juga mengucapkan duka cita untuk korban meninggal dalam aksi demo di Makassar beberapa waktu lalu untuk menutup curahan hatinya.

"Turut berduka yang sedalam-dalamnya kepada 3 korban yang syahid di Makassar. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan lautan ikhlas. Semoga ini yang terakhir, jangan ada lagi korban yang tak salah apa-apa menjadi korban lagi," tutup Melly Goeslaw.