- Gudang Garam PHK massal.
- PHK ini terjadi kurang dari satu tahun meresmikan Bandara Dhoho Kediri.
- Gudang Garam belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait isu PHK massal.
Suara.com - Sebuah kabar mengejutkan datang dari industri rokok nasional. Beredar kabar bahwa PT Gudang Garam Tbk (GGRM) telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal terhadap ribuan buruh pabriknya.
Kabar PHK massal para buruh rokok ini terjadi kurang dari satu tahun usai Gudang Garam meresmikan Bandara Dhoho Kediri yang dibangun sendiri senilai Rp13 triliun pada Oktober 2024 lalu.
Pembangunan Bandara Dhoho Kediri adalah salah satu proyek swasta terbesar di Indonesia yang didanai sepenuhnya oleh GGRM. Proyek ini masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) dan rampung pada akhir 2024 dan diharapkan dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di wilayah Jawa Timur. Namun, selesainya proyek ini justru disusul dengan kabar tak sedap yang menimpa para buruh.
Hingga berita ini diturunkan Gudang Garam belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait isu PHK massal tersebut yang videonya viral di media sosial.
Disisi lain Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, angkat bicara mengenai isu yang viral ini, dan mengaku belum ada laporan resmi yang diterima pemerintah.
"Kami monitor, karena Gudang Garam sudah menggunakan juga modernisasi. Nanti kami lihat ya," ujar Airlangga di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (8/9/2025).
Meskipun belum ada laporan resmi dari pihak perusahaan, Airlangga menyebut bahwa isu PHK ini kemungkinan besar terkait dengan langkah modernisasi yang sedang dilakukan oleh Gudang Garam. Seperti diketahui, beberapa perusahaan rokok di Indonesia memang mulai berinvestasi pada teknologi dan mesin canggih untuk meningkatkan efisiensi produksi.
Namun, di sisi lain, modernisasi ini kerap berimbas pada berkurangnya kebutuhan akan tenaga kerja, yang berujung pada PHK.
Airlangga menegaskan, pemerintah akan terus memantau perkembangan isu ini. Komunikasi dengan pihak terkait diharapkan dapat segera dilakukan untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai jumlah pekerja yang terdampak dan langkah-langkah yang akan diambil oleh perusahaan.
Baca Juga: WNI Ikut Ditangkap di Pabrik Hyundai AS, Ini Respons Kemlu
Berdasarkan kinerja keuangan, GGRM memang mengalami tekanan berat. Perusahaan ini membukukan penurunan laba bersih yang sangat drastis di semester I 2025, menjadi hanya Rp117 miliar. Angka ini anjlok tajam dibandingkan laba bersih Rp925,51 miliar pada periode yang sama tahun 2024.
Laba Gudang Garam memang terus melorot dalam beberapa tahun terakhir. Laba yang sempat menyentuh Rp5,32 triliun pada 2023, jatuh ke Rp980,8 miliar pada 2024. Penurunan laba ini disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kenaikan cukai rokok hingga maraknya peredaran rokok ilegal yang memukul penjualan perusahaan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 5 Sepatu Lari Rp300 Ribuan di Sports Station, Promo Akhir Tahun
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Mantapkan Papua Sebagai Hub Digital Kawasan Timur Indonesia, Layanan neuCentrIX Hadir di Jayapura
-
Purbaya Target Kantongi Rp 23 Triliun dari Bea Keluar Emas dan Batu Bara Tahun Depan
-
Indonesia Eximbank Dorong Potensi Ekspor Kemiri Nusa Tenggara Barat
-
Purbaya Ungkap Bobrok Ekspor Komoditas RI, Ungkap Kinerja Bea Cukai
-
Tak Hanya Kredit, Bank Mandiri Buka Akses Pasar Ekspor UMKM di Jabar
-
PLTA Singkarak dan PLTU Teluk Sirih Tetap Beroperasi Pasok Listrik Sumbar
-
IHSG Pecah Rekor Lagi Ditutup Tembus Level 8.710, Apa Saja Pendorongnya?
-
Jelang Nataru, Mendag Busan Ungkap Kondisi Pasokan Bahan Pokok: Harga Cabai dan Bawang Mahal
-
Alasan Purbaya Tarik Bea Keluar Batu Bara Tahun Depan: Hilirisasi hingga Dekarbonisasi
-
Rupiah Jadi Mata Uang Asia Terlemah Hari Ini