- Konten kreator Dian Kusuma mewawancarai anggota DPR Jepang, Kotaro Ikehata, soal fasilitas dan etika pejabat di Jepang.
- Kotaro menjelaskan anggota DPR Jepang tidak dapat mobil dinas, dan membayar sewa apartemen khusus dengan harga lebih murah.
- Ia juga menegaskan, pejabat Jepang cenderung mundur jika bermasalah, terutama soal keuangan—hal yang dipuji warganet sebagai contoh etika pejabat.
Suara.com - Dian Kusuma yang dikenal sebagai konten kreator pemilik akun Neo Jepang baru-baru ini berkesempatan mewawancarai anggota dewan di Negeri Sakura.
Di tengah protes terhadap tunjangan para anggota dewan di Indonesia hingga Rp100 juta per bulan, Dian Kusuma penasaran dengan yang didapatkan DPR Jepang.
Dian Kusuma rupanya berkesempatan berbincang-bincang dengan anggota parlemen (DPR) Jepang, Kotaro Ikehata.
Selain anggota DPR Jepang untuk daerah pemilihan Hyogo ke-12, Kotaro Ikehata juga Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) di partainya.
Pertanyaan pertama yang diberikan Dian Kusuma kepada Kotaro Ikehata ialah soal fasilitas mobil untuk anggota DPR dari pemerintah Jepang.
"Kalau pejabat setara menteri, jadi top, dapet mobil. Kalau orang kayak saya nggak dapat," ungkap Kotaro Ikehata.
Kendati demikian, anggota DPR Jepang mendapatkan fasilitas rumah.
Bukan berupa tunjangan, fasilitas rumah yang didapatkan anggota DPR Jepang berkaitan dengan perbedaan harga sewa.
"Ada di Tokyo. Ada dua kompleks apartemen khusus untuk anggota DPR. Kalau DPD Jepang/Majelis Tinggi ada dua kompleknya," beber Kotaro Ikehata.
Baca Juga: Adrian Maulana Tak Setuju Artis yang jadi Anggota Dewan Double Job
"Ada rumahnya tapi saya bayar. Tapi bayar sewa rumahnya lebih murah dari orang biasa," jelasnya.
Sedangkan anggota DPR di Indonesia mendapat tunjangan perumahan sebesar Rp50 juta walaupun kini sudah dihapus.
Sementara itu, untuk menuju tempat kerja, anggota DPR Jepang datang dengan berbagai kendaraan, dari sepeda hingga pesawat.
"Rumah saya kan jauh, butuh waktu empat jam dari Tokyo. Kadang naik kereta cepat, pesawat juga," ujar Kotaro Ikehata.
"Yang dekat juga ada yang pakai sepeda," sambungnya.
Lebih lanjut, Dian Kusuma menanyakan kepada Kotaro Ikehata terkait kebiasaan para pejabat Jepang meminta maaf, bahkan mengundurkan diri, apabila terseret masalah.
Menurut Kotaro Ikehata, pilihan meminta maaf atau mengundurkan diri tergantung dengan seberapa berat masalahnya.
"Tergantung dari masalah yang dibuat. Misalnya masalah penyelewengan uang, saya rasa itu berat sekali. Saya rasa (akan) mengundurkan diri," terang Kotaro Ikehata.
"Kalau selain itu, mungkin saya (masih) berpikir (untuk tidak mengundurkan diri)," tambahnya.
Dian Kusuma lantas mengungkap kekagumannya kepada para pejabat Jepang yang meminta maaf atau mengundurkan diri ketika berbuat salah.
Menurut Dian Kusuma, sikap tersebut membuat imej para pejabat Jepang menjadi keren di mata orang Indonesia.
Menanggapi pujian Dian, Kotaro Ikehata tampak heran dan bertanya: "Kalau pejabat Indonesia gimana?"
Dian Kusuma hanya tertawa mendengar pertanyaan tersebut. Bukan hanya pejabat, menurut Dian, orang biasa di Jepang memang gemar meminta maaf.
"Tergantung seberapa besar masalah yang dibuat kok. Tapi memang kalau sampai minta maaf itu sudah termasuk masalah besar dan saya rasa bakal mengundurkan diri," tutup Kotaro Ikehata.
Konten Dian Kusuma ini jadi viral dan menuai banyak pujian. Menurut warganet, Dian membantu para pejabat agar tidak jauh-jauh studi banding ke Jepang.
"Keren banget ini konten. Gak perlu studi banding mahal-mahal ke luar negeri ya," komentar akun @togeins***.
"Real studi banding tanpa biaya yang over," sahut akun @dimaspecie***.
"Yang studi banding itu biasa pengen jalan-jalan gratis aja bang," sentil akun @ed.prase***.
Kontributor : Neressa Prahastiwi
Tag
Berita Terkait
-
Wendi Cagur Sentil Keras Anggota DPR, Netizen: Kelihatan Gedeg Sama Temen-Temen Artisnya
-
Cuma Punya Ijazah SD, Inul Daratista Tak Tertarik Jadi Anggota DPR: Takut Gak Amanah
-
Ditegur Artis yang Kini Jadi Anggota DPR Usai Aktif Mengkritik, Melanie Subono Spill Ciri-cirinya
-
Dulu Kena 'Cut Off' dari DPR, Angelina Sondakh Kini Sentil Anggota yang Dinonaktifkan
-
Ketum Golkar Bahlil soal PAW Adies Kadir: Nanti Kita...
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
5 Fakta Menarik Tempest, Drakor Comeback Kang Dong Won Setelah 21 Tahun
-
Diduga Depresi, Rumah Britney Spears Berantakan hingga Dipenuhi Kotoran Anjing
-
Deva Mahenra Sering 'Selingkuh' di Film, Mikha Tambayong Takut Jadi Kenyataan?
-
Palestina Terus Diserang, Mark Ruffalo dan Ratusan Pekerja Film Hollywood Boikot Israel
-
Sinopsis The Long Walk, Film Bertahan Hidup Dalam Kompetisi Mematikan
-
5 Film Wakili Indonesia di Oscar, Terbaru Sore: Istri dari Masa Depan
-
Kenapa The Exit 8 Wajib Ditonton? Film Horor Jepang Paling Mencekam 2025
-
5 Fakta Film Pangku, Debut Reza Rahadian sebagai Sutradarayang Mendunia
-
Melanie Subono Semprot Wakil Ketua DPRD Jabar yang Keluhkan Tunjangan Rumah Rp71 Juta
-
Dari Film Yakin Nikah, Enzy Storia Ungkap Pelajaran Penting Sebelum Menikah dari Film