- Film "The Voice of Hind Rajab" picu tangis emosional.
- Film berdasarkan kisah nyata tragis gadis kecil Palestina.
- Didukung Hollywood, film ini maju ke panggung Oscar.
Suara.com - Festival Film Venesia menjadi saksi sebuah momen yang luar biasa emosional saat pemutaran perdana The Voice of Hind Rajab beberapa waktu yang lalu.
Film arahan sutradara Tunisia, Kaouther Ben Hania, ini bukan sekadar karya sinematik, melainkan sebuah pengingat pedih akan tragedi nyata yang menimpa seorang gadis cilik Palestina, yang kisahnya kini mengguncang hati nurani dunia.
Suasana di dalam teater dilaporkan begitu mengharukan. Menurut laporan Variety, hampir tidak ada penonton yang tidak meneteskan air mata.
Begitu film selesai diputar, tepuk tangan membahana tanpa henti selama 22 menit durasi tepuk tangan terpanjang di festival tahun ini.
Bahkan ketika penyelenggara mencoba meredupkan lampu gedung pada menit ke-20, sebuah sinyal halus untuk mengakhiri aplaus, penghormatan penonton tidak surut. Tepuk tangan terus bergemuruh.
Momen tersebut semakin menusuk kalbu ketika beberapa penonton mengibarkan bendera Palestina. Gema teriakan Free Palestine bersahutan di sela-sela tepuk tangan yang tak kunjung usai.
Aktor Motaz Malhees bahkan berlari menyambut bendera dari penonton dan mengibarkannya dengan penuh semangat, disambut sorak-sorai yang lebih keras.
Dukungan kuat juga datang dari nama-nama besar Hollywood. Joaquin Phoenix dan Rooney Mara, yang menjabat sebagai produser eksekutif, hadir dengan raut wajah penuh emosi.
Keduanya memegang foto mendiang Hind Rajab. Phoenix, bintang film Joker, menegaskan sikapnya dengan mengenakan pin Artists for Ceasefire, sebuah gerakan yang menyerukan gencatan senjata di Palestina.
Baca Juga: Imbas Teriak 'Palestina Merdeka' di Glastonbury 2025, Bob Vylan Dicekal Masuk AS
Mata keduanya tampak berkaca-kaca saat ikut memberikan aplaus panjang.
Mereka tidak sendiri. Proyek film ini turut didukung oleh Brad Pitt, sutradara peraih Oscar Alfonso Cuarón, dan Jonathan Glazer, sutradara The Zone of Interest, yang juga bertindak sebagai produser eksekutif.
The Voice of Hind Rajab adalah dramatisasi dari peristiwa nyata yang terjadi pada Januari 2024.
Hind Rajab, seorang gadis berusia enam tahun, terjebak di dalam mobil bersama jenazah kerabatnya setelah diserang oleh militer Israel saat mencoba melarikan diri dari Kota Gaza.
Film ini merekonstruksi momen-momen terakhirnya yang terekam dalam panggilan telepon antara Hind dan relawan Bulan Sabit Merah yang mati-matian berusaha menyelamatkannya.
Sutradara Kaouther Ben Hania menyatakan bahwa film ini lahir dari sebuah rasa sakit universal.
"Saya tidak bisa menerima dunia di mana seorang anak meminta bantuan dan tak seorang pun datang," ujarnya.
"Kisah ini bukan hanya tentang Gaza. Ini berbicara tentang kesedihan universal," sambungnya.
Ben Hania meyakini bahwa sinema memiliki kekuatan untuk melawan amnesia kolektif yang sering kali disebabkan oleh arus informasi berita yang cepat dan konten media sosial yang terus bergulir.
"Sinema dapat melestarikan kenangan. Semoga suara Hind Rajab didengar," pungkasnya.
Dengan respons yang begitu kuat, The Voice of Hind Rajab kini secara resmi menjadi perwakilan Tunisia untuk bersaing di ajang Academy Awards (Oscar), membawa suara seorang anak yang tak sempat diselamatkan ke panggung dunia.
Berita Terkait
-
Review Film Tatami: Ketika Arena Olahraga Jadi Medan Perang Politik
-
Imbas Teriak 'Palestina Merdeka' di Glastonbury 2025, Bob Vylan Dicekal Masuk AS
-
Review Film Familiar Touch: Kehangatan yang Nggak Lekang Oleh Waktu
-
Review Film Io Capitano: Tiap Langkah yang Terluka Saat Mengadu Nasib
-
Suporter Bentangkan Spanduk Free Palestina dan Masjidil Aqsha, PSG Terancam Sanksi
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Perjuangan Berbuah Manis, Detik-detik Pemuda Indonesia Sujud Syukur di Australia Usai Dapat Kerja
-
Profil Rahayu Saraswati, Mantan Artis Sekaligus Keponakan Prabowo yang Mundur dari DPR
-
Sinopsis Tempest, Drakor Baru Jun Ji Hyun dan Kang Dong Won
-
Toko Kue Lumiere Ashanty Kini Jual Donat, Penuhi Permintaan Atta Halilintar
-
Sinopsis Tomb Watcher, Teror di Balik Peti Mati Wanita Pebisnis Kaya Raya
-
Jakarta World Cinema 2025: Gerbang Sinema Dunia Kembali Terbuka di Ibu Kota
-
Tribute to Gustiwiw, Salah Satu yang Spesial di Synchronize Festival 2025
-
The Darkest Hour: Kengerian Alien Tak Kasat Mata Teror Moskow, Malam Ini di Trans TV
-
Tinggal di Denpasar, Bagaimana Kondisi Jennifer Coppen Saat Banjir?
-
Bukan Komedi Biasa, Ini 3 Fakta Menohok di Balik Sindiran Mundur Wendy