Entertainment / Gosip
Kamis, 11 September 2025 | 21:45 WIB
Koiyocabe Ungkap TVRI Diduga Terima Rp9,8 Miliar tapi Minta Konten Gratisan (instagram)
Baca 10 detik
  • Kreator Koiyocabe tuduh TVRI minta konten gratis program BDR.
  • TVRI klarifikasi hanya sediakan waktu siar, konten dari Kemendikbud.
  • Koiyocabe terima penjelasan, TVRI bukan penanggung jawab konten kreator.
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Konten kreator Koiyocabe mengungkapkan kekecewaannya terkait program Belajar dari Rumah (BDR) yang tayang di TVRI pada masa pandemi Covid-19 tahun 2020.

Menurutnya, pihak TVRI kala itu meminta konten edukasi secara gratis dari para kreator.

Padahal mereka telah menerima dana sebesar Rp9,8 miliar dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk slot tayang.

Koiyocabe menyampaikan bahwa dia dan para kreator lain bersedia memberikan konten tanpa bayaran.

Alasannya karena mereka ingin berkontribusi bagi pendidikan Indonesia yang saat itu terganggu oleh pandemi.

Dia sempat menyampaikan keluhan tersebut secara langsung di hadapan sejumlah pejabat dalam sebuah acara.

Namun, dia merasa jawaban yang diberikan tidak memuaskan dan mengabaikan jerih payah para kreator.

Pernyataan Koiyocabe kemudian menarik perhatian publik setelah tayang dalam podcast Deddy Corbuzier.

Dalam podcast yang dirilis pada 10 September 202tersebut, dia hadir sebagai tamu bersama Felix Siauw.

Baca Juga: 'Boleh Kerja Tapi Tak Ada Honor': Kala Badai Efisiensi Melanda TVRI dan RRI

Sebagai tanggapan, pihak TVRI langsung merilis klarifikasi resmi untuk meluruskan informasi yang beredar dan menegaskan posisi mereka dalam program BDR.

Dalam surat resmi yang disampaikan Humas LPP TVRI, disebutkan bahwa selama pandemi, TVRI hanya bekerja sama dengan Kemendikbud melalui mekanisme blocking airtime untuk program BDR.

TVRI menekankan bahwa seluruh materi yang ditayangkan dalam program BDR merupakan konten siap-siar yang disiapkan.

Konten tersebut disediakan langsung oleh Kemendikbud, bukan diproduksi atau dipesan oleh TVRI kepada para kreator.

Mereka juga menegaskan bahwa TVRI sama sekali tidak berhubungan langsung dengan para content creator dalam pelaksanaan program BDR tersebut.

TVRI menyatakan terima kasih atas informasi yang disampaikan Koiyocabe dalam podcast tersebut dan berjanji akan menelusuri lebih lanjut melalui mekanisme internal mereka.

Bersama surat klarifikasi yang diunggahnya, Koiyocabe menyampaikan bahwa dia telah berbicara langsung melalui telepon dengan perwakilan TVRI bernama Ibu Rosita.

Dalam percakapan itu, Koiyocabe memastikan bahwa TVRI memang bukan pihak yang bertanggung jawab terhadap konten kreator yang terlibat dalam program BDR pada tahun 2020.

Dia juga menjelaskan kepada para pengikutnya bahwa TVRI hanya menerima konten siap tayang yang diberikan oleh Kemendikbud tanpa campur tangan dalam proses pembuatannya.

"Dengan ini gue juga mau ngucapin terima kasih ke TVRI yang udah cepat tanggap dan langsung memperjelas posisi mereka," tulisnya.

Dia berharap agar para kreator edukasi yang pernah berkontribusi dalam program BDR maupun yang sedang aktif saat ini dapat terus berjaya dan mendapatkan apresiasi yang layak di masa depan.

Kontributor : Chusnul Chotimah

Load More