Entertainment / Gosip
Rabu, 17 September 2025 | 13:15 WIB
Jerinx (Instagram)
Baca 10 detik
  • Video lawas Jerinx tahun 2014 kembali viral karena kritiknya soal pembangunan Bali yang dinilai serampangan.
  • Jerinx menyoroti dampak pembangunan tanpa perencanaan, seperti rusaknya lingkungan dan tatanan sosial.
  • Pernyataannya kini dianggap terbukti, seiring masalah Bali saat ini: macet, sampah, dan banjir.
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Sebuah video lawas yang menampilkan musisi I Gede Ari Astina alias Jerinx kembali viral di media sosial.

Video tersebut merupakan cuplikan dari acara Mata Najwa di Metro TV pada tahun 2014.

Dalam tayangan itu, drummer band Superman Is Dead (SID) tersebut menyuarakan keprihatinannya soal pembangunan di Bali yang serampangan.

Kini, lebih dari satu dekade kemudian, banyak warganet yang menilai pernyataan lelaki berusia 48 tahun itu terbukti menjadi kenyataan, melihat kondisi Bali yang kian padat dan menghadapi berbagai masalah lingkungan.

Kala itu, musisi kelahiran Kuta ini mengkritik pembangunan di Bali Selatan yang ia sebut ngawur.

"Saya rasakan, karena saya dari kecil tinggal di Bali Selatan, di mana itu daerah itu paling banyak ada pembangunan yang ngawur istilahnya," kata Jerinx dalam klip yang ia unggah ulang ke akun Instagram pribadinya baru-baru ini.

Ketika ditanya lebih lanjut oleh Najwa Shihab mengenai perlakuan tidak adil terhadap alam, Jerinx memberikan contoh konkret.

"Ya di mana seharusnya tidak boleh dibangun bangunan, di sana dibangun. Terus di mana seharusnya merupakan daerah konservasi itu tiba-tiba diuruk, dibikinkan pulau baru," jelasnya.

Lelaki yang juga seorang aktivis isu sosial dan lingkungan ini menegaskan bahwa gerakannya bukan anti-pembangunan.

Baca Juga: 18 Orang Meninggal, Sheila Marcia Semprot Pembuat Video Lucu Banjir Bali

"Kami hanya mencoba meredam pembangunan yang hanya didasari atas hitung-hitungan nominal semata, tanpa memikirkan jangka panjang ke depannya untuk masyarakat luas, itu saja," tegas Jerinx.

Jerinx  (Instagram)

Menurutnya, kerusakan alam akan berdampak langsung pada rusaknya tatanan sosial di masyarakat.

"Ketika alam sudah rusak, itu otomatis keseimbangan sosial hilang," ujar Jerinx.

Ia pun mencontohkan kondisi kampung halamannya, Kuta, yang telah berubah drastis.

"Dulu Kuta ya, tempat saya tinggal, Kuta itu dulu sangat nyaman untuk diduduki. Tapi sekarang sumpek, mendekati Jakarta," ungkapnya.

Jerinx kala itu juga menyoroti masalah spesifik yang kini menjadi keluhan banyak pihak, baik warga lokal maupun wisatawan.

Load More