Entertainment / Gosip
Kamis, 18 September 2025 | 06:10 WIB
Narji Cagur [Instagram]

Suara.com - Perjalanan Narji sebagai petani tidak selamanya mulus. Ia mengaku pernah merasakan pahitnya kerugian saat harga komoditas yang dia tanam jatuh di pasaran.

Pengalaman ini membuatnya paham betul tantangan terbesar yang dihadapi para petani di Indonesia.

"Ya pernah lah (rugi). Namanya hidup," ujar Narji saat ditemui di kawasan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan pada Senin, 15 September 2025.

"Pernah juga nanem jahe merah, uh gitu panen harganya jatuh," ucapnya menyambung.

Narji dan istrinya [Instagram]

Berkaca dari pengalamannya dan obrolannya dengan petani lain, Narji menyoroti masalah utama yang kerap membuat petani merugi, yaitu ketidakpastian harga jual hasil panen.

Menurutnya, petani sering kali berada dalam posisi yang tidak menguntungkan karena harga yang fluktuatif.

"Akhirnya petani kadang-kadang kalau lagi untung besar, untung besar. Tapi kalau benar-benar lagi zonk, zonk," tegasnya.

Menggunakan statusnya sebagai figur publik, Narji menitipkan pesan menohok untuk pemerintah.

Mantan anggota DPR ini meminta agar pemerintah tidak hanya fokus memberikan penyuluhan soal cara produksi, tetapi juga turun tangan dalam hal yang paling krusial, yakni pemasaran dan stabilitas harga.

Baca Juga: Bukan Petani Kaleng-kaleng, Narji Kini Jadi Brand Ambassador Pestisida

"Ingat pemerintah, tolong perhatikan nasib petani. Mereka jangan diajarkan lagi secara produksi, jangan diajarkan teoretis. Tolong pemasarannya. Tetapkan harga," seru Narji.

Dia berharap pemerintah bisa menetapkan standar harga untuk berbagai komoditas, tidak hanya gabah. Dengan begitu, petani bisa memiliki kepastian keuntungan dan lebih sejahtera.

Narji dan istri, Widiyanti [Instagram]

"Jadi petani itu sudah tahu, gue nanam modal segini bakal dapat untung segini," imbuhnya.

Sebagai informasi, keseriusan Narji untuk bertani dalam skala lebih besar dimulai secara tidak sengaja saat dirinya dan keluarga berada di Pekalongan, kampung halaman istrinya.

Istrinya, Widiyanti, ternyata diam-diam menggunakan uang tabungannya untuk membeli sawah di sana sebagai bentuk investasi.

Pembelian sawah oleh sang istri menjadi pemicu bagi Narji untuk belajar menggarap lahan secara lebih profesional, dibantu oleh mertuanya.

Load More