Entertainment / Film
Rabu, 01 Oktober 2025 | 21:15 WIB
Aline Djayakusuma dan Ical Tanjung, penulis dan sinematrografi film Legenda Kelam Malin Kundang dalam sesi wawancara di kawasan Cipete, Jakarta Selatan pada Rabu, 1 Oktober 2025. [Suara.com/Tiara Rosana]
Baca 10 detik
  • Film ini digarap serius dengan proses produksi total hampir dua tahun.

  • Cerita menafsirkan ulang legenda Malin Kundang agar unik dan tidak klise.

  • Film misteri psikologis ini mengangkat tema kelam hubungan anak-ibu.

Suara.com - Di balik antisipasi tinggi publik terhadap film Legenda Kelam Malin Kundang, terungkap sebuah fakta yang membuktikan keseriusan proyek ini. 

Siapa sangka, film yang diproduseri Joko Anwar ini bukanlah proyek "kejar tayang", melainkan sebuah mahakarya yang digodok selama hampir dua tahun.

Proses panjang ini menjadi bukti bahwa setiap detail dalam film digarap dengan sangat teliti, mulai dari ide mentah hingga siap disajikan ke bioskop.

Fakta ini diungkap langsung oleh para kru inti dalam sesi wawancara di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, pada Rabu, 1 Oktober 2025. Sinematografer Ical Tanjung membeberkan rincian waktu yang dihabiskan untuk setiap tahap produksi.

"Proses development-nya sampai jadi skripnya beberapa bulan, hampir setahun, enam bulanan sih ya," kata Ical Tanjung kepada awak media.

Dia menambahkan, prosesnya tidak berhenti di situ. Waktu dari pengembangan naskah hingga syuting dimulai saja sudah memakan waktu yang tidak sebentar.

Rilis Trailer Legenda Kelam Malin Kundang (YouTube)

"Dan terus sampai, sampai syuting itu satu setengah tahun deh. Post-post lagi enam bulan. Iya, kalau total prosesnya hampir dua tahun," sambungnya, yang turut diamini oleh penulis Aline Djayasukmana.

Aline menjelaskan bahwa tantangan terbesarnya adalah menemukan keseimbangan yang pas untuk menafsirkan ulang legenda yang sudah sangat dikenal ini. Tim produksi tidak mau terjebak dalam formula biasa.

"Kita mau bikin sesuatu yang grounded, yang dekat sama kita, tapi juga kita nggak mau sesuatu yang udah biasa. Jadi mengambil sesuatu yang unik, yang nggak klise," jelas Aline.

Baca Juga: Rogue: Saat Megan Fox dan Tim Terjebak Antara Pemberontak dan Singa Buas, Malam Ini di Trans TV

Selain itu, proses penulisan yang kolaboratif bersama Joko Anwar dan sutradara Rafki Hidayat juga membuat setiap ide diuji dan ditantang habis-habisan demi hasil terbaik.

"Karena nulisnya bareng-bareng, jadi ya itu maksudnya banyak ide tapi juga kita saling challenge terus. Jadi, prosesnya tuh lumayan panjang sebenarnya," imbuh dia.

Proses panjang ini seolah menjadi jaminan bahwa Legenda Kelam Malin Kundang bukan hanya akan menyajikan cerita, tetapi juga kualitas produksi yang matang dan tak main-main.

Sebagai informasi, film Legenda Kelam Malin Kundang atau sMothered merupakan produksi Come and See Pictures karya produser Joko Anwar bersama Tia Hasibuan, dengan arahan sutradara Kevin Rahardjo dan Rafki Hidayat.

Film bergenre misteri psikologis ini dijadwalkan tayang di bioskop pada 27 November 2025.

Mengisahkan tentang Alif, seorang pelukis yang kehilangan sebagian ingatannya setelah kecelakaan dan mulai meragukan identitas orang-orang di sekitarnya.

Load More