Entertainment / Gosip
Kamis, 23 Oktober 2025 | 12:05 WIB
Sujiwo Tejo (IMDb)
Baca 10 detik
  • Sudjiwo Tejo menyoroti maraknya perundungan dan krisis moral di kalangan generasi muda.

  • Ia menilai pelaku sering tidak sadar bahwa tindakannya salah, akibat lemahnya pendidikan etika dan empati.

  • Sudjiwo Tejo menegaskan bahwa hal ini merupakan tanggung jawab sistem pendidikan dan masyarakat secara luas.

Suara.com - Budayawan Sujiwo Tejo ikut angkat bicara mengenai maraknya dugaan perundungan (bullying) yang kembali mencuat, setelah tragedi mahasiswa Universitas Udayana, Timothy Anugerah Saputra.

Ia mengungkapkan kekhawatirannya yang mendalam terhadap kondisi moral para pelaku perundungan di generasi sekarang.

Kecemasan ini ia sampaikan dalam perbincangan hangat di podcast Deddy Corbuzier, yang tayang di YouTube pada Rabu, 22 Oktober 2025.

Menurut Sujiwo Tejo, masalah terbesar dari perundungan saat ini adalah potensi para pelaku yang tidak menyadari bahwa tindakan mereka salah.

Hal ini, katanya, merupakan dampak dari sistem pendidikan yang lemah dalam menanamkan etika dan empati.

"Aku takutnya, yang nge-bully Timothy itu, mereka nggak tahu bahwa itu salah," ungkap Sujiwo Tejo dengan nada prihatin.

Ia menyamakan fenomena ini dengan kasus bersejarah Adolf Eichmann, seorang perwira Nazi yang membantai ribuan orang Yahudi, namun tidak merasa bersalah saat diadili.

Bagi seniman multitalenta itu, jika pelaku tidak lagi bisa membedakan mana yang benar dan salah, maka ada masalah serius dalam sistem pendidikan.

"Itu masalah pendidikan berarti. Kurang ditampar," celetuk Sujiwo Tejo.

Baca Juga: Richard Lee Cerita Pengalaman Dibully, Kecam Kasus Perundungan Mahasiswa Unud

Ia pun mempertanyakan siapa yang harus bertanggung jawab, jika generasi muda melakukan kesalahan fatal tanpa menyadari bahwa perbuatannya keliru.

"Itu tanggung jawab siapa, Ded, kalau gitu?" pungkasnya, meninggalkan pertanyaan retoris yang dalam.

Load More