Entertainment / Film
Kamis, 23 Oktober 2025 | 19:10 WIB
Ayah David Ozora, Jonathan Latumahina saat datang untuk melihat sidang tuntutan Mario Dandy dan Shane Lukas di Pengadilan Negeri Jakarta Seltan, Jakarta, Kamis (10/08/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Baca 10 detik
  • Kisah David Ozora bakal diangkat ke layar lebar
  • Film tersebut diberi judul  Ozora: Penganiayaan Brutal Penguasa Jaksel
  • Film disutradarai oleh kakak beradik, Anggy dan Bounty Umbara

Suara.com - Kisah pilu penganiayaan brutal yang menimpa David Ozora akan diangkat ke layar lebar oleh sutradara kakak beradik, Anggy dan Bounty Umbara.

Film yang diberi judul Ozora: Penganiayaan Brutal Penguasa Jaksel ini akan menyoroti perjuangan tanpa henti seorang ayah, Jonathan Latumahina, dalam mencari keadilan bagi putranya.

Ayah dari David Ozora, Jonathan Latumahina, secara terbuka memberikan restunya untuk pembuatan film ini setelah melalui tahap keraguan.

Semula, lelaki berusia 41 tahun itu mengaku sempat ragu karena merasa setiap detail perjuangannya sudah ia bagikan melalui media sosial pribadinya.

Namun, keraguan itu sirna setelah ia berdiskusi dengan duo sutradara dari rumah produksi Umbara Brother tersebut.

"Ternyata mereka nemu ada satu sisi, yang itu belum pernah dipublish," kata Jonathan Latumahina dalam jumpa pers di Kemang, Jakarta Selatan, Rabu, 22 Oktobee 2025.

Jonathan menegaskan bahwa sisi yang belum pernah terungkap inilah yang membuat film tersebut terasa tulus dan memiliki kedalaman cerita yang berbeda.

"Hal yang tidak pernah saya tulis, tidak pernah saya sampaikan, itu ada di situ. Menurut saya, itu membuat film ini tulus," tambahnya.

Film ini juga dipastikan akan menggambarkan kembali perjuangan berat Jonathan dalam melawan berbagai pihak demi tegaknya keadilan untuk David.

Baca Juga: Kado HUT RI untuk Mario Dandy: Terpidana Kasus Penganiayaan David Ozora Terima Remisi 6 Bulan

"Film ini 90 persen 'pinggir jurang' semua. Kemungkinan, akan banyak pihak yang merasa kesentil," ucapnya.

Lelaki yang akrab disapa Jo itu menggambarkan betapa melelahkan proses yang ia lalui, mulai dari pemulihan David hingga pertarungan di meja hijau.

"Pada saat itu juga saya sudah di pinggir jurang banget. Banyak sekali kepala-kepala instansi yang memang saya hajar, karena ini tidak bisa dibiarkan terulang terus," jelasnya.

Jonathan juga memastikan bahwa film ini akan setia pada kejadian nyata yang dialami putranya dengan tingkat akurasi yang tinggi.

"Ini adalah film, ini tetap film, tapi 90 persen ini seperti kejadian sebenarnya," ujarnya.

Ia pun telah menyerahkan seluruh data dan fakta yang dimilikinya kepada tim produksi, untuk diolah menjadi sebuah karya sinematik yang kuat.

Load More